Sentimen Konsumen AS Loyo, Rupiah Berhasil Lawan Dolar Mengawali Pekan

- Dolar AS tertekan data sentimen konsumen yang menurun
- Penguatan terbatas oleh harapan shutdown berakhir dan data ritel RI
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mengawali perdagangan awal pekan, Senin (10/11/2025), dengan tren menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari Bloomberg, hingga pukul 09.11 WIB, rupiah terpantau berada di level Rp16.668 per dolar AS, menguat sebesar 22 poin atau 0,13 persen jika dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
1. Dolar AS tertekan data sentimen konsumen yang menurun
Pengamat Pasar Uang, Lukman Leong, mengatakan, rupiah hari ini berpotensi menguat didukung oleh pelemahan dolar AS yang tertekan
Dolar AS tertekan setelah rilis data yang menunjukkan sentimen konsumen di AS menurun lebih besar dari perkiraan.
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang tertekan oleh data yang menunjukkan sentimen konsumen di AS menurun lebih besar dari perkiraan," kata Lukman.
2. Penguatan terbatas oleh harapan shutdown berakhir dan data ritel RI
Namun, Lukman mengingatkan penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas. Ada dua faktor utama yang menahan laju rupiah.
Pertama, adanya harapan mengenai kesepakatan untuk mengakhiri shutdown (penutupan sementara) Pemerintah AS yang berkepanjangan.
Kedua, investor cenderung menerapkan strategi wait and see alias menunggu dan melihat serta menantikan rilis data penting dari dalam negeri. Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis siang ini.
"Penguatan diperkirakan akan terbatas oleh harapan deal untuk mengakhiri shutdown pemerintah AS. Investor juga cendeurng wait and see data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis siang ini," kata dia.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Untuk keseluruhan perdagangan hari ini, Lukman memproyeksikan nilai tukar mata uang Garuda akan bergerak di rentang Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS.


















