Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Strategi Jitu PT Vale Indonesia dalam Mengelola Limbah

Pabrik produksi produk tambang PT Vale Indonesia. (vale.com)
Pabrik produksi produk tambang PT Vale Indonesia. (vale.com)
Intinya sih...
  • PT Vale Indonesia memegang prinsip menambang kebaikan dengan fokus pada pengelolaan limbah
  • Perusahaan mematuhi regulasi, menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (ESM), dan memiliki strategi untuk mencapai zero waste to landfill
  • Program penggantian minyak pelumas, transformasi sampah organik menjadi pakan ternak, dan Track Shoe Regrouser berhasil mengurangi limbah B3 dan non-B3

PT Vale Indonesia memiliki reputasi baik dalam pengelolaan limbah yang berasal dari kegiatan perusahaan, seperti operasional pertambangan, proses produksi, serta agenda penunjang dan domestik. Sejak berdiri pada 25 Juli 1968, PT Vale memegang teguh prinsip menambang kebaikan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan melalui pengelolaan limbah. PT Vale meyakini dengan menghargai bumi dan masyarakat, perusahaan dapat membangun usaha yang berkelanjutan. Maka dari itu, PT Vale tidak ragu berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan demi meminimalkan dampak terhadap alam serta melestarikan bumi untuk generasi selanjutnya.

PT Vale Indonesia mematuhi seluruh regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Menteri LHK No. 18 Tahun 2020 tentang pengelolaan limbah Bahaya, Berbahaya, dan Beracun (B3). Selain itu, PT Vale berpedoman pada Peraturan Menteri LHK No. 6 Tahun 2021 yang mengatur tata cara serta persyaratan pengelolaannya. Ditambah lagi, PT Vale berkomitmen melindungi dan melestarikan lingkungan dengan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (ESM) sesuai ISO 14001:2015.

Mematuhi segala regulasi dan standar pengelolaan limbah, PT Vale menerapkan empat strategi jitu dalam pengelolaan limbah B3 dan non-B3. Berdasarkan Laporan Keberlanjutan PT Vale Indonesia 2024, perusahaan menargetkan mencapai zero waste to landfill atau tidak ada limbah yang dibuat ke tempat pembuangan akhir pada 2025. Demi memenuhi misi tersebut, PT Vale merancang strategi yang berfokus pada pencegahan, pengurangan di sumber, pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pengambilan kembali.

Maka dari itu, empat kiat ini menjadi program unggulan PT Vale dalam pengelolaan limbah B3 dan non-B3.

1. Memanfaatkan oli bekas sebagai pengganti bahan bakar pada dryer dan reduction kiln

Pengelolaan limbah air PT Vale Indonesia. (vale.com)
Pengelolaan limbah air PT Vale Indonesia. (vale.com)

PT Vale menghasilkan 2.696,6 ton limbah B3 dari kegiatan produksi pada 2024. Angka tersebut meningkat sebesar 32,1 persen dibandingkan pada 2023. Peningkatan ini disebabkan kenaikan produksi, termasuk aktivitas pemeliharaan fasilitas pabrik, seperti reline pada dinding converter. Jenis limbah B3 terbesar berasal dari minyak bekas dan gemuk sebanyak 1.135,5 ton, lalu logam berat 934,96 ton, serta limbah yang terkontaminasi minyak dan gemuk 525,27 ton. 

Dari total 2.696,6 ton limbah yang dihasilkan, 1.107 ton di antaranya telah dikelola untuk dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar pada dryer dan reduction kiln. Proses pengelolaan kembali limbah tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya agar mengoptimalkan penggunaan limbah yang dihasilkan dari area workshop serta kegiatan pemeliharaan alat berat dan kendaraan ringan. Dengan memanfaatkan limbah oli bekas sebagai bahan bakar pengganti, program ini berkontribusi dalam mengurangi jumlah limbah B3 yang dikirimkan kepada pihak ketiga yang berizin. Inisiatif ini selaras dengan nilai-nilai #StartWithMe yang berarti menjaga kelestarian lingkungan dapat dimulai dari kebijakan internal perusahaan dalam mengolah limbah. 

2. Memaksimalkan penggantian minyak pelumas menggunakan centrifugal filter

Pemanfaatan oli bekas di PT Vale Indonesia. (vale.com)
Pemanfaatan oli bekas di PT Vale Indonesia. (vale.com)

PT Vale Indonesia merancang program penggantian minyak pelumas dengan memanfaatkan centrifugal filter (opo-center) demi meminimalisir oli bekas. Program ini bertujuan agar meningkatkan efisiensi dalam penggunaan oli mesin. Teknologi ini dapat memperpanjang masa pemakaian oli sehingga frekuensi penggantiannya berkurang secara signifikan.

Program penggantian minyak pelumas menggunakan centrifugal filter memberikan dampak langsung terhadap penurunan jumlah limbah B3 yang dihasilkan serta efisiensi dalam pemakaian sumber daya. Selain itu, penggantian minyak pelumas menggunakan centrifugal filter dapat mengurangi kebutuhan pembelian oli baru sehingga kegiatan operasional perusahaan lebih efisien. Program ini berhasil mengurangi limbah B3 sebanyak 4 ton pada 2024.

3. Memanfaatkan sampah organik menjadi pakan ternak Woliko

Pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. (facebook.com/ptvaleindonesia)
Pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. (facebook.com/ptvaleindonesia)

PT Vale Indonesia melakukan transformasi sampah organik yang berasal dari limbah non-B3 menjadi pakan ternak untuk kelompok peternak Woliko. Caranya dengan membuat inovasi metode biopond bertingkat. Maka dari itu, program ini dinamakan Trampil Woliko. PT Vale merancang program tersebut dengan mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 19 Tahun 2021 yang mengatur pengelolaan limbah non-B3. Ditambah lagi, dengan berpegang teguh kepada prinsip #MenambangKebaikan, PT Vale merasa perlu mengelola limbah non-B3 untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Program Trampil Woliko ini mengoptimalkan pengelolaan sampah organik melalui pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF). Hal tersebut tidak lepas dari tingginya kebutuhan lahan akibat pesatnya pertumbuhan larva BSF yang menuntut ketersediaan biopond dalam jumlah besar. Sebagai solusi, PT Vale mengembangkan biopond bertingkat dari kay pelet bekas. Alhasil, program Trampil Wiloko ini mampu meningkatkan efisiensi penguraian sampah organik dan memperbanyak populasi BSF yang kemudian dimaksimalkan sebagai pakan ternak oleh kelompok peternak Woliko. Selain itu, program ini berhasil memanfaatkan 5,6 ton sampah organik pada 2024.

4. Menambah masa pakai track shoe dengan menambahkan pelat pada grouser yang aus

COIO PT Vale Indonesia, Abu Ashar. (facebook.com/ptvaleindonesia)
COIO PT Vale Indonesia, Abu Ashar. (facebook.com/ptvaleindonesia)

PT Vale Indonesia memiliki program Track Shoe Regrouser dalam pengelolaan limbah non-B3. Sebagai informasi, track shoe pada bulldozer adalah salah satu bagian mesin yang berfungsi meningkatkan traksi dan daya cengkraman pada permukaan tanah. Dengan begitu, bulldozer dapat bekerja di berbagai jenis medan, termasuk yang keras dan licin.

Penggunaan bulldozer termasuk salah satu yang paling besar dalam kegiatan penambangan PT Vale. Ditambah lagi, aktivitas penambangan mengakibatkan tingginya timbulan limbah scrap metal akibat penggantian track shoe secara menyeluruh. Padahal, bagian lain selain grouser masih layak pakai. Maka dari itu, program Track Shoe Regrouser ini bertujuan agar masa pakai track shoe pada bulldozer bisa lebih panjang. Caranya, menambahkan pelat pada bagian grouser yang aus. Alhasil, PT Vale dapat menekan jumlah limbah non-B3 secara signifikan sebanyak 60 ton pada 2024.

Program-program pengelolaan limbah PT Vale Indonesia telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, salah satunya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PT Vale sukses mendapat Penghargaan Utama Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara pada ajang Good Mining Practices (GMP) Award 2024. Inilah yang membuat PT Vale dapat menjalankan usaha pertambangan secara konsisten dan berkelanjutan sejak berdiri pada 25 Juli 1968.

Dengan menanamkan prinsip menambang kebaikan, PT Vale secara serius merancang program dalam pengelolaan limbah demi melestarikan lingkungan. Sebab, menjalankan operasional perusahaan tanpa mengesampingkan lingkungan merupakan bagian dari good governance. PT Vale telah menunjukkan bahwa hidup selaras dengan lingkungan dan masyarakat harus #StartWithMe. Artinya, perusahaan melakukan inisiatif dengan merancang program pelestarian lingkungan seperti pengelolaan limbah secara serius, konsisten, dan keberlanjutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us