Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Takut Spionase, AS Larang Impor dan Penjualan Huawei dan ZTE

Bendera Amerika Serikat. (Pexels.com/Brett Sayles)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang impor dan penjualan perangkat telekomunikasi yang dibuat oleh beberapa perusahaan raksasa teknologi China, termasuk Huawei dan ZTE. 

Hal tersebut disampaikan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS pada Jumat (25/11/2022). Alasannya, produk China tersebut menimbulkan risiko keamanan terhadap infrastruktur penting AS. 

Aturan baru tersebut juga berdampak pada perusahaan pembuat peralatan pengawasan video yang dibuat oleh Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, Dahua Technology Co, dan Hytera Communications Corp, tulis Kyodo News melaporkan.

1. Pertama kalinya AS membuat aturan tersebut atas dasar keamanan

Aturan tersebut merupakan eskalasi terbaru dalam respons Washington terhadap teknologi Beijing selama bertahun-tahun.

"Aturan baru ini merupakan bagian penting dari tindakan berkelanjutan kami untuk melindungi rakyat Amerika dari ancaman keamanan nasional di sektor telekomunikasi," kata Ketua FCC Jessica Rosenworcel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, pada Juni 2021, FCC mengatakan sedang mempertimbangkan untuk melarang semua otorisasi peralatan pada semua perusahaan dalam daftar tertutup. Hal ini merujuk pada lima perusahaan China tersebut, yakni Huawei, ZTE, Hytera, Hikvision, dan Dahua yang pada Maret 2021 disebut sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS berdasarkan undang-undang 2019.

2. Tanggapan perusahaan teknologi China

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Pihak Huawei menolak berkomentar perihal aturan baru AS tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh ZTE, Dahua, dan Hytera.

Di sisi lain, Hikvision menyatakan produk videonya tidak menimbulkan ancaman keamanan bagi AS. Pihaknya menyebut, keputusan FCC justru akan menyebabkan dampak yang merugikan bisnis kecil di AS.

"Membuatnya lebih berbahaya dan lebih mahal bagi bisnis kecil AS, otoritas lokal, distrik sekolah, dan konsumen individu guna melindungi diri mereka sendiri, rumah, bisnis, juga properti mereka," kata Hikvision, dikutip dari AP News.

3. Rancangan aturan dibuat di era Obama, dan direalisasikan di era Biden

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Aturan baru yang diberlakukan oleh Washington itu merupakan bentuk kekhawatiran bahwa peralatan yang diproduksi oleh perusahaan teknologi China berpotensi memiliki hubungan dengan pemerintah yang. Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran AS adalah teknologi digunakan sebagai sarana spionase oleh negara yang dipimpin komunis tersebut.

Menurut laporan BBC, aturan yang pertama kali merancang tentang pembatasan akses perusahaan telekomunikasi China ke pasar AS adalah saat pemerintahan Barack Obama. Langkah tersebut kemudian dipercepat saat pemerintahan Donald Trump, dan berlanjut di era Presiden Joe Biden saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us