Tutup Akhir Pekan, Rupiah Melemah di Rp16.304 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot pada akhir perdagangan, Jumat (31/1/2025), ditutup pada level Rp16.304,5 per dolar AS.
Dilansir dari Bloomberg, rupiah melemah 48,50 poin atau 0,30 persen dibandingkan penutupan kemarin di level Rp16.256 per dolar AS.
1. Rupiah alami pelemahan paling dalam
Bila dirinci, hampir semua mata uang di Asia mengalami pelemahan dan hanya dua mata uang yang mengalami penguatan, rinciannya:
- Ringgit Malaysia melemah 1,33 persen
- Yuan China melemah 0,05 persen
- Ruppe India melemah 0,01 persen
- Peso Filipina melemah 0,09 persen
- Won Korea melemah 0,57 persen
- Dolar Singapura melemah 0,19 persen
- Dolar Hongkong melemah 0,02 persen
- Yen Jepang melemah 0,28 persen
Mata uang yang mengalami penguatan
- Bath Thailand mengua 0,06 persen
- Dolar Taiwan menguat 0,29 persen
2. The Fed diprediksi belum akan memangkas suku bunga acuan
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan melemahnya rupiah masih disebabkan oleh sentimen positif untuk dollar AS karena ancaman-ancaman Trump soal kenaikan tarif belakangan ini.
"Pasar juga melihat Bank Sentral AS bakal tidak memangkas suku bunga untuk sementara waktu karena potensi kenaikan inflasi akibat kebijakan kenaikan tarif impor Trump," jelasnya.
3. Kebijakan Trump masih berdampak signfikan ke pasar keuangan
Menurut pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, gebrakan-gebrakan Presiden AS, Donald Trump yang baru kembali menjabat masih menjadi pengaruh terbesar terhadap pasar keuangan. Kebijakan Trump yang fokus untuk dalam negeri mendorong pergerakan nilai tukar dolar AS.
“Dolar AS yang sempat melemah pascadata pertumbuhan PDB AS kuartai IV-2024 yang lebih rendah dari perkiraan berbalik menguat setelah Trump yang kembali mengancam tarif 25 persen kepada Kanada dan Meksiko,” ucap Lukman.