Zoom PHK Karyawan Lagi, Kali Ini 150 Karyawan Kena Pangkas

Jakarta, IDN Times – Zoom melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 150 karyawan di perusahaannya pada Kamis (1/2/2024). Pemangkasan dilakukan karena investor terus mendorong efisiensi perusahan.
"Kami secara teratur mengevaluasi tim kami untuk memastikan keselarasan dengan strategi kami. Sebagai bagian dari upaya ini, kami memperkuat peran untuk menambah kemampuan dan terus merekrut di area kritis untuk masa depan," ujar juru bicara Zoom dilansir CNBC.
Zoom telah mengonfirmasi bahwa mereka telah memangkas 2 persen dari tenaga kerja. Usai PHK ini, Zoom akan merekrut kecerdasan buatan, penjualan, produk, dan seluruh operasi pada 2024.
1.Zoom pangkas 15 persen pekerja pada 2023

PHK yang dilakukan kali ini dijanjikan tidak akan berimbas kepada seluruh bagian karyawannya. PHK karyawan Zoom bukan baru terjadi tahun ini.
Sebelumnya, pada Februari 2023, Zoom telah melakukan pemangkasan karyawan sebanyak 1.300 pekerja. Angka tersebut setara dengan 15 persen dari keseluruhan karyawan.
CEO Zoom, Eric Yuan mengatakan pemangkasan karyawan Zoom saat itu dilakukan untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
2. Saham zoom turun 10 persen

COVID-19 mengakibatkan semua pekerjaan manusia harus dilakukan dengan jarak jauh. Sehingga pada masa itu, Zoom menjadi solusi karena merupakan platform konferensi video untuk tetap melakukan komunikasi yang terpisah oleh jarak.
Saat Zoom menjadi primadona, saham ya pun melejit. Oktober 2020 menjadi rekor tertinggi saham Zoom.
Namun, berakhirnya pandemik yang dihadapi dunia membuat saham zoom turun sebanyak 90 persen. Tahun ini, saham zoom kembali turun sebanyak 10 persen.
3. Zoom tumbuh terlalu cepat saat pandemik

Dalam memo kepada karyawannya saat PHK tahun lalu, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan PHK akan berdampak pada seluruh bagian organisasi. Yuan mengakui bahwa dia membuat “kesalahan” dalam seberapa cepat perusahaan tumbuh selama pandemik.
Yuan juga mengatakan dia dan eksekutif lainnya akan menerima pemotongan gaji yang signifikan. Yuan mengatakan anggota tim kepemimpinan eksekutif akan mengurangi gaji pokok mereka sebesar 20 persen untuk tahun fiskal mendatang dan kehilangan bonus tahun fiskal 2023.
“Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan dan tindakan yang kita ambil hari ini– dan saya ingin menunjukkan akuntabilitas tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam tindakan saya sendiri,” tulisnya dilansir CNN.
“Untuk itu, saya mengurangi gaji saya untuk tahun fiskal mendatang sebesar 98 persen dan mengabaikan bonus perusahaan FY23 saya.”