Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Perlu Disiapkan untuk Hadapi Ketidakpastian Ekonomi 

ilustrasi frustasi (Pexels/Nicola Barts)
ilustrasi frustasi (Pexels/Nicola Barts)

Hal tak terduga seperti renovasi rumah, kecelakaan, dan Pandemi datang dengan tiba-tiba. Pandemik COVID-19 mengguncang berbagai aspek kehidupan, salah satunya perekonomian. Pendapatan berkurang bahkan hilang, sedangkan biaya hidup naik susul menyusul.

Kesulitan ekonomi menggempur bertubi-tubi dan sulit untuk diprediksi. Untuk mengantisipasinya, selagi masih memiliki pendapatan, ada baiknya kita mulai mempersiapkan diri. Berikut beberapa caranya :

1. Memiliki dana darurat

ilustrasi menabung (Pexels/Joslyn Pickens)
ilustrasi menabung (Pexels/Joslyn Pickens)

Dana darurat atau dana jaga-jaga berbeda dengan tabungan. Berbeda dengan tabungan yang memiliki target dan tujuan tertentu, dana darurat disimpan khusus untuk menghadapi hal-hal yang di luar perkiraan dan mendesak. Hal itu bisa berupa masalah kesehatan, biaya perbaikan mendadak, kecelakaan atau pemutusan hubungan kerja.

Lalu, berapa besar jumlah dana darurat yang sebaiknya dimiliki? Jumlah dana darurat bisa tergantung dari penghasilan kita. Idealnya, dana darurat berjumlah 3-6 kali dari penghasilan kita. Jadi, apabila terkena musibah PHK, setidaknya kita bisa bertahan sekitar 3-6 bulan.

Karena tujuannya untuk hal yang mendesak, maka dana darurat harus mudah dijangkau dan bisa digunakan kapan saja. Namun, tetap aman, baik dari pencurian maupun tangan jahil.

2. Tentukan besar pengeluaran dan jumlah yang akan ditabung

ilustrasi mengatur keuangan (Pexels/Karolina Grabowska)
ilustrasi mengatur keuangan (Pexels/Karolina Grabowska)

Sebelum gaji dipakai, prioritaskan menyisihkan uang untuk dana darurat, menabung dan keperluan lainnya. Selebihnya barulah dipakai untuk kebutuhan sekunder. Kita bisa mulai menyisihkan minimal 10-20 persen dari pendapatan setiap bulannya untuk dana darurat. 

Setelah itu kita bisa mengelompokkan kebutuhan utama dan konsumtif. Batas pengeluaran konsumtif. Di zaman serba online ini belanja semakin mudah. Tak jarang pula membuat kita berbelanja lebih dari yang diperlukan. Pembagian ini bisa membantu kita mengatur keuangan.

Sedikit demi sedikit menjadi bukit, dengan konsisten dana yang diperlukan akan terkumpul.

3. Lacak pengeluaran

ilustrasi mencatat pengeluaran pemasukan (Pexels/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi mencatat pengeluaran pemasukan (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Tak jarang kita lupa ke mana perginya uang kita. Tiba-tiba sudah habis dan terpaksa memakai dana yang seharusnya disimpan. Karena itulah kita perlu melacak perginya uang kita.

Setelah menyiapkan budget sesuai keperluan, kita bisa mencatat setiap pengeluarannya. Bisa memakai catatan atau aplikasi. Selain kita jadi tahu ke mana aliran uang, kita juga jadi bisa mengevaluasi keuangan kita.

4. Hindari utang atau cicilan yang tak perlu

ilustrasi menolak cicilan dan utang (Pexels/Monstera)
ilustrasi menolak cicilan dan utang (Pexels/Monstera)

Sebelum berutang, pertimbangkan dengan baik. Memiliki hutang di masa pendapatan tak menentu bisa membuat pembayaran tidak lancar dan terlilit utang. Hal ini bisa memberikan tekanan besar pada kehidupan.

Pikirkan baik-baik tujuan berutang. Pastikan memang perlu dan sesuai dengan kemampuan diri sendiri. Setiap hutang wajib untuk dilunasi karena itu jangan sampai berhutang melebihi kemampuan bayar kita ya, guys!

5. Menambah keterampilan untuk pendapatan sampingan

ilustrasi membuat keramik (Pexels/Shane Albuquerque)
ilustrasi membuat keramik (Pexels/Shane Albuquerque)

Pemutusan hubungan kerja yang membayangi menyadarkan kita perlunya untuk tidak bergantung pada satu sumber pendapatan saja. Maka karena itu ada baiknya kita mencari pendapatan sampingan untuk berjaga-jaga. Kita dapat memulai dari keterampilan yang kita miliki.

Setiap orang memiliki keterampilan. Bisa terampil berbisnis, menjalankan usaha, dll. Keterampilan tersebut dapat diarahkan untuk menghasilkan Pendapatan tambahan. Dengan mengasah keterampilan dan mencari peluang, kita dapat menggunakannya untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Nah, lima hal di atas bisa membantu kita untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang tak terduga. Mungkin berat untuk dilakukan, tapi hal-hal tersebut perlu dan penting untuk dilakukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jenic
EditorJenic
Follow Us