Beda Orang, Beda Gaya! 4 Tipe Money Personality yang Perlu Kamu Kenali

- Money avoidance: Orang yang malas berurusan dengan uang, cenderung merasa gak nyaman dan mengalami kecemasan saat punya uang lebih.
- Money worship: Keyakinan bahwa semakin banyak uang, maka hidupnya akan makin bahagia dan aman, sering bikin merasa tidak pernah cukup.
- Money status: Pola pikir bahwa nilai diri ditentukan oleh seberapa banyak uang atau barang mewah yang dimiliki, sulit membedakan antara kebutuhan dan gengsi.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa kamu dan temanmu bisa memiliki cara yang sangat berbeda dalam mengelola uang? Ada yang sangat hemat, ada yang senang berbelanja, dan ada yang seolah acuh tak acuh.
Ternyata, cara kita memandang dan berperilaku dengan uang gak terbentuk begitu saja, lho. Hal itu gak cuma soal kebiasaan, tapi juga berhubungan dengan money personality atau kepribadian finansial seseorang.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh para terapis keuangan untuk menjelaskan bagaimana sikap dan emosi kita terbentuk terhadap uang sejak kecil. Menurut penelitian dalam Journal of Financial Planning, cara kita memperlakukan uang banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil dan lingkungan sekitar. Jadi, bisa dibilang setiap orang punya “scripts” atau pola pikir sendiri tentang uang yang terbawa hingga dewasa.
Kalau kamu penasaran tipe keuanganmu seperti apa, yuk kenali empat tipe money personality berikut ini. Siapa tahu kamu jadi lebih paham kenapa selama ini kamu mengelola uang dengan cara tertentu!
1. Money avoidance

Kalau kamu termasuk tipe yang malas banget ngomongin soal uang, bisa jadi kamu termasuk dalam kategori money avoidance. Orang dengan kepribadian ini cenderung merasa gak nyaman ketika harus berurusan dengan hal-hal keuangan seperti menghitung pengeluaran, mengecek saldo, atau membuat anggaran bulanan.
Biasanya, mereka punya keyakinan bahwa uang itu “sumber kejahatan” atau bisa membuat seseorang jadi serakah. Akibatnya, mereka lebih memilih untuk menghindari pembahasan soal finansial, padahal justru itu bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
Menurut penelitian dalam buku Financial Therapy karya Klontz, Britt, dan Archuleta, orang dengan tipe money avoidance cenderung mengalami kecemasan atau bahkan rasa bersalah saat punya uang lebih. Jadi, kalau kamu sering merasa gak nyaman saat punya tabungan atau bonus, mungkin ini tanda kamu perlu berdamai dengan uang dan mulai mengubah mindset bahwa uang bukanlah musuh, tapi alat bantu untuk hidup lebih stabil.
2. Money worship

Nah, kalau kamu percaya bahwa “uang bisa membeli kebahagiaan”, kamu mungkin termasuk tipe money worship. Orang dengan tipe ini punya keyakinan bahwa semakin banyak uang, maka hidupnya akan makin bahagia dan aman.
Masalahnya, pikiran ini sering bikin kamu merasa gak pernah cukup. Setiap kali punya pencapaian finansial, kamu akan segera mencari target baru yang lebih tinggi. Akibatnya, kamu bisa terjebak dalam pola hidup yang fokus pada pencapaian materi, bahkan sampai lupa menikmati apa yang sudah dimiliki.
Tipe money worship ini sering kali berujung pada perilaku seperti kerja berlebihan, menimbun uang tanpa tujuan jelas, atau bahkan tergoda dengan investasi cepat kaya seperti judi dan kripto. Kalau kamu termasuk di tipe ini, penting banget untuk belajar bahwa rasa aman dan bahagia gak selalu datang dari jumlah uang di rekening, tapi dari cara kamu mengelolanya dengan bijak.
3. Money status

Tipe money status biasanya punya pola pikir bahwa nilai diri seseorang ditentukan oleh seberapa banyak uang atau barang mewah yang mereka miliki. Orang dengan tipe ini sering kali menggunakan uang sebagai simbol status sosial, mulai dari mobil, pakaian, hingga liburan ke tempat eksklusif.
Masalahnya, fokus berlebihan pada penampilan finansial bisa membuat seseorang sulit membedakan antara kebutuhan dan gengsi. Mereka cenderung boros demi terlihat sukses, meskipun sebenarnya kondisi keuangan belum stabil.
Dalam penelitian Financial Therapy, disebutkan bahwa orang dengan tipe ini biasanya lebih muda dan masih dalam tahap mencari jati diri. Jadi kalau kamu merasa sering membandingkan diri dengan orang lain dari sisi finansial, mungkin kamu sedang terjebak dalam pola pikir money status. Cobalah mulai geser fokus dari “terlihat kaya” menjadi “benar-benar sejahtera”.
4. Money vigilance

Kalau kamu termasuk orang yang teliti banget soal uang (selalu bikin anggaran, rajin ngecek saldo, dan takut banget punya utang), selamat, kamu mungkin termasuk tipe money vigilance. Orang dengan tipe ini umumnya punya hubungan yang sehat dengan uang karena mereka sadar pentingnya pengelolaan finansial yang baik.
Tapi sisi negatifnya, money vigilance kadang bisa terlalu waspada sampai sulit menikmati hasil kerja kerasnya sendiri. Mereka sering merasa bersalah kalau harus mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya wajar, seperti liburan atau hiburan.
Menurut penelitian dari Journal of Financial Planning, tipe ini cenderung berasal dari kalangan profesional atau kelas menengah atas yang sangat menghargai stabilitas keuangan. Kalau kamu termasuk di tipe ini, gak ada salahnya untuk sedikit lebih rileks dan sesekali memberi penghargaan pada diri sendiri. Lagipula, uang juga diciptakan untuk membuat hidup terasa lebih nyaman, bukan cuma untuk disimpan.
Nah, dari keempat tipe di atas, kamu termasuk yang mana? Apa pun tipemu, gak ada yang sepenuhnya “baik” atau “buruk”. Hal terpenting adalah kamu bisa mengenali pola berpikirmu terhadap uang, lalu menyesuaikannya supaya bisa mencapai keseimbangan antara menikmati hidup dan menjaga stabilitas finansial.
Seperti kepribadian lainnya, money personality juga bisa berubah seiring waktu. Jadi, kalau kamu merasa masih sering impulsif atau terlalu hemat, gak masalah, yang penting kamu sadar dan terus belajar memperbaiki cara kamu berhubungan dengan uang. Karena pada akhirnya, uang bukan cuma soal angka di rekening, tapi juga tentang bagaimana kamu menggunakannya untuk menciptakan hidup yang lebih tenang dan bermakna.
















