4 Cara Membangun Portofolio Investasi dari Nol

- Tentukan tujuan dan profil risikomu untuk memulai investasi
- Mulai dari investasi yang sederhana dan terjangkau, fokus pada konsistensi
- Diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko kerugian besar akibat fluktuasi pasar
- Lakukan evaluasi dan penyesuaian portofolio secara berkala agar tetap relevan dengan situasi terkini
Membangun portofolio investasi dari nol kerap kali mungkin terasa menakutkan bagi para pemula yang baru saja mengelola keuangan. Banyak orang berpikir bahwa investasi hanya untuk mereka yang telah memiliki modal besar, padahal dengan perencanaan yang tepat, maka siapa pun bisa memulainya.
Investasi bukan hanya tentang mencari keuntungan cepat, namun terkait bagaimana membangun kekayaan jangka panjang yang lebih stabil. Oleh sebab itu, jika kamu baru saja membangun portofolio investasi dari nol, maka lakukan beberapa cara berikut ini agar keuangan tumbuh dengan stabil dan terencana.
1. Tentukan tujuan dan profil risikomu

Langkah pertama dalam membangun portofoli investasi adalah dengan memahami apa yang memang ingin dicapai dan seberapa besar risiko yang dapat diterima. Setiap orang pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda, mulai dari mempersiapkan dana pensiun, membeli rumah, hingga untuk pembiayaan dana pendidikan anak.
Setidaknya dengan menetapkan tujuan yang jelas, maka kamu pun bisa menentukan jangka waktu dan jenis instrumen investasi yang paling sesuai. Oleh sebab itu, dengan memiliki pemahaman yang matang, maka bisa menjadi langkah awal untuk membangun portofolio yang lebih terarah dan realistis.
2. Mulai dari investasi yang sederhana dan terjangkau

Banyak pemula mengira bahwa memulai investasi harus memiliki modal besar, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Saat ini sudah ada banyak platform digital yang memungkinkanmu berinvestasi mulai dari nominal kecil, bahkan dari Rp10 ribu saja.
Terpenting kamu bisa berfokus pada konsistensi, bukan terkait pada besar kecilnya modal awal yang dimiliki. Justru investasi yang rutin dilakukan dalam jumlah kecil bisa memberikan hasil yang signifikan dalam jangka panjang, sehingga jangan disepelekan begitu saja.
3. Diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko

Diversifikasi merupakan strategi penting untuk memproteksi portofolio dari risiko kerugian besar akibat fluktuasi pasar. Artinya jangan sampai menempatkan seluruh modalmu hanya pada satu jenis aset saja agar bisa menutupi potensi kerugian yang mungkin dialami oleh salah satu aset.
Pilihlah proporsi investasi yang seimbang dan sesuai dengan tujuan, serta jangka waktu yang dimiliki. Diversifikasi ini nantinya akan membantumu untuk tetap memahami karakteristik dari masing-masing aset dan melihat bagaimana mereka bisa bekerja bersama, sehingga bisa meningkatkan potensi keuntungan tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan.
4. Lakukan evaluasi dan penyesuaian secara berkala

Portofolio investasi bukan sesuatu yang bersifat statis, sebab perlu ditinjau dan disesuaikan secara rutin dengan profil risiko. Penting untuk selalu melakukan evaluasi minimal setiap 6 bulan atau setahun sekali agar memastikan bahwa portofolio tetap relevan dengan situasi terkini dan tetap berada di jalur yang benar.
Jika ternyata ada instrumen yang performanya mulai mengalami penurunan, maka pertimbangkan untuk beralih dana ke aset lain yang dinilai lebih potensial. Hindari bereaksi berlebihan terhadap fluktuasi jangka pendek karena pasar memang akan bergerak secara dinamis, sehingga terus lakukan evaluasi secara berkala dalam mengontrol portofoliomu.
Membangun portofolio investasi dari nol memerlukan kesabaran komitmen dan strategi yang terencana. Justru dengan memiliki strategi yang tepat, maka kamu bisa membangun portofolio dari nol dan menciptakan pondasi keuangan yang lebih kuat. Mulai hari ini, lakukan langkah kecil untuk membangun portofolio dari aset-aset terbaik agar bisa segera menuju kebebasan finansial!