4 Tips Diversifikasi antara Emas Fisik dan Digital, Mana yang Prioritas?

- Kenali kelebihan dan kelemahan dari masing-masing aset
- Sesuaikan tujuan investasi dengan jenis emas
- Tentukan porsi yang seimbang
Investasi emas mungkin selalu menjadi pilihan banyak orang dikarenakan nilainya yang relatif stabil dan tahan terhadap potensi inflasi, namun saat ini investasi emas sudah mulai fleksibel karena tidak hanya sebatas fisik saja, seperti logam mulia atau perhiasan. Saat ini juga sudah tersedia aset emas dalam bentuk digital yang dinilai jauh lebih praktis dan mudah diakses.
Untuk memastikan bahwa investasi perhiasan semakin optimal, maka penting dalam melakukan diversifikasi antara emas fisik dan digital agar nantinya bisa memastikan potensi keuntungan di masa depan lebih optimal. Oleh sebab itu, simaklah beberapa tips sederhana berikut ini untuk membantumu dalam membagi portofolio emas dengan bijak agar tahu apa yang semestinya menjadi prioritas.
1. Kenali kelebihan dan kelemahan dari masing-masing aset

Emas fisik seperti perhiasan atau logam mulia pada umumnya memiliki kelebihan tersendiri yang bentuknya nyata, serta mudah dijual di banyak tempat. Namun, kekurangan dari emas fisik adalah kamu perlu memikirkan soal tempat penyimpanan yang aman dan juga terbebas dari risiko kehilangan apabila tidak sampai berhati-hati.
Sementara untuk emas digital dapat kamu beli dalam jumlah kecil dan dikelola dengan mudah melalui aplikasi secara lebih praktis. Tapi, kamu juga perlu memperhatikan terkait kredibilitas platform dan kemungkinan adanya biaya tambahan, seperti administrasi atau biaya penyimpanan yang tentunya dapat mengurangi potensi keuntunganmu dalam berinvestasi emas.
2. Sesuaikan tujuan investasi dengan jenis emas

Pada saat tujuan investasimu adalah untuk jangka panjang, seperti warisan atau dana pensiun, maka emas fisik dapat menjadi pilihan yang cukup efektif karena nilainya lebih stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harian. Apalagi jika kamu mungkin memiliki tempat penyimpanan yang relatif aman, seperti brankas pribadi atau safe deposit box.
Sebaliknya jika memang kamu tertarik untuk melakukan investasi yang dinilai lebih fleksibel dan mudah dicairkan untuk kebutuhan yang mendadak, maka pemilihan emas digital dianggap lebih cocok karena kamu dapat dengan mudah menjualnya kapanpun secara online. Hal ini juga dapat memudahkanmu untuk tetap memiliki likuiditas tanpa harus repot-repot membawa emas ke toko atau ke pegadaian.
3. Tentukan porsi yang seimbang

Diversifikasi bukan berarti harus membagi dua dengan jumlah yang sama antara aset emas fisik dan juga digital, namun kamu dapat menyesuaikan hal tersebut dengan kebutuhan dan juga profil risiko masing-masing. Contohnya kamu mungkin bisa berfokus pada 60 persen investasi emas dan 40 persen pada investasi emas digital, sehingga jadi lebih nyaman karena kamu memegang aset nyata.
Jika memang kamu lebih aktif berinvestasi lewat aplikasi dan ingin memeroleh fleksibilitas lebih, maka porsinya pun dapat dibalik dengan mudah. Hal terpenting adalah kamu tetap memiliki cadangan emas yang dapat diakses secara langsung apabila diperlukan sewaktu-waktu ketika harus menghadapi situasi darurat.
4. Pantau perkembangan harga dan biaya tersembunyi

Walau sama-sama emas, namun pergerakan harga di platform digital sering kali berbeda sedikit dengan harga pasar fisik, khususnya dikarenakan memang ada biaya tambahan yang perlu kamu perhatikan. Jadi penting untuk terlebih dahulu membandingkan terkait harga beli dan jual, serta coba cari tahu apakah ada biaya-biaya yang dikenakan oleh platform atau toko.
Khusus untuk emas digital, maka kamu harus mencari tahu apakah memang ada biaya penyimpanan bulanan atau biaya penarikan jika memang ingin mengubahnya jadi emas fisik. Informasi ini kerap kali terlewat, padahal ternyata sangat memengaruhi total keuntungan yang nantinya akan kamu dapatkan.
Diversifikasi antara emas fisik dan digital mungkin bisa menjadi strategi cerdas agar bisa menjaga kestabilan aset, sekaligus memberikan fleksibilitas tersendiri ketika berinvestasi. Dengan memiliki beberapa pertimbangan di atas, maka kamu pun bisa menentukan jenis aset yang lebih cocok untuk dijadikan fokus utama. Kombinasikan kedua aset agar bisa menikmati manfaat dari keduanya!