Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku Tak Merindu Lagi

Pixabay/ivanovgood
Pixabay/ivanovgood

Luka selalu bertamu, tak berperi
Dusta terlalu sering, menghampiri
Janji serupa sarapan basi
Hati tak ingin lagi,
makan hati

Tak perlu kau ulangi,
atau memberi semua itu lagi
Bulan telah turun ke telapak tangan
Pelita jalan pulang sudah terang benderang
Tak usah bangunkan langit siang
Langkah kaki akan tetap meronta garang

Sungguh,
Aku sudah jauh sekali
Meninggalkan tentangmu,
yang sudah terusir angin

Sungguh,
Aku tak merindu lagi,
Kisah kita sudah dinoktah
Kata rayuan sudah tabu, termaktub lagi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Silvi Rohmah
EditorSilvi Rohmah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

14 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Boryslav Shoot)

[PUISI] Kopi Hitam

14 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Posisi tenang

[PUISI] Harapan Fana

12 Des 2025, 16:57 WIBFiction
Seseorang memainkan piano di ruang gelap

[PUISI] Meraba dalam Gelap

11 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi pohon

[PUISI] Gelisah

11 Des 2025, 05:15 WIBFiction