Aku masih ingat pertanyaanmu
Mengapa aku membencimu?
Saat itu jawabanku hanya hening
Tanpa kata
Sebatas isyarat semata
Padahal jawabannya sederhana
Sama seperti saat mencintaimu
Tanpa alasan
Benci hadir tanpa diundang
Persis seperti dahulu 
Kala cinta itu datang menghampiri
Jadi jangan pertanyakan lagi
Hal yang bahkan hanya sebatas ingin tahu
Berkedok peduli atau toleransi
Nyatanya hanya alasan menguatkan perpisahan