Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Benci

ilustrasi perempuan menunggu (pixabay.com/RyanMcGuire)

Aku masih ingat pertanyaanmu
Mengapa aku membencimu?
Saat itu jawabanku hanya hening
Tanpa kata
Sebatas isyarat semata
Padahal jawabannya sederhana
Sama seperti saat mencintaimu
Tanpa alasan
Benci hadir tanpa diundang
Persis seperti dahulu 
Kala cinta itu datang menghampiri
Jadi jangan pertanyakan lagi
Hal yang bahkan hanya sebatas ingin tahu
Berkedok peduli atau toleransi
Nyatanya hanya alasan menguatkan perpisahan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
kaisya shofwatunnisa
Editorkaisya shofwatunnisa
Follow Us