[PUISI] Berujung Terbuang

Boro-boro mampu memeras dan membuat limun
Atau memanggang jeruk keprok untuk dinikmati
Bersama kekasih dari seberang lautan
Dua dekade tercerabut dan meregang nyawa
Sendiri menunggu kapan tibanya
Direngkuh oleh tiada
Ketika hidup memberimu jeruk sate
Seseorang berkata:
Betapa bahagianya!
Namun ia tertinggal di keresek hitam
Berhari-hari terabai tanpa kunjungan
Berakhir kering berujung terbuang
Ada ataupun tidak sama saja
Mengejawantah pelengkap semata
Sendiri pun sadar diri tak ada guna
Sekilas manfaat dan beri warna
Tapi hanya getirnya yang berasa:
Alangkah sialnya
Ketika hidup memberimu jeruk sate
Yang kecut dan airnya hanya sedikit
Mungkin nasib kita bakal sama
Menanti ajal entah kapan bertamu
Lantaran memaksakan raga
Sungguh benar-benar tiada artinya