[PUISI] Hujan Angin Menerpa

Rintik air yang tak kunjung mereda
Angin juga tak kalah sabarnya
Memburu waktu mengupas tanya
Akankah basah dapat melunturkan egomu
Ataukah hembusan ini dapat menyingkap seluk belukmu
Tunggulah sampai genangan ini meluap
Hingga badai meratap
Menghantarkan pesan padamu yang terlena harap
Menjelma dingin yang tak seorang pun rela teraba
Mengunci rapat pintu yang hangatnya sulit kau rasa
Langit abu-abu yang menghias di setiap waktu
Aku duga kau bosan kepadaku
Yang hanya memujamu saat tiba di hari Sabtu
Untuk kemudian mengutuk saat hujan angin menerpa
Hanya ketika kami bersua
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.