Kepada siapa aku layak menuliskan puisi ini?
Perempuan-perempuan yang matanya pernah menusuk kamar kataku
Telah lama berlalu

Dan sajak-sajak ini macet di jalanan yang sepi
Di depannya peluk yang tak pernah dekap
Di belakangnya kata yang tak sempat terucap

Kepada siapakah selayaknya ku kirimkan puisi ini?
Tetapi cinta yang hinggap sesaat itu
Memang pernah melahirkan bait-bait sunyi