[PUISI] Membeli Segelas Hampa

Barista itu sudah hafal pesananku
Setiap hari datang tanpa pernah beralih
Setiap detailnya pun persis sama
Lagi-lagi aku membeli segelas hampa
Kepada perempuan itu aku mengulang
Tanpa jeda biarpun formalitas belaka
Kupinta segelas hampa dan sejumput
Amarah untuk aku sisakan di dada
Biarkan ia bertumpuk dan meledak
Pada waktunya agar kematianku
Tak tampak disengaja
Sepersekian menit barista itu hadirkan
Pesanan yang sekilas sama tetapi berbeda
Sebelum menenggaknya pun aku tahu benar
Rasanya bakal giung di lidah dan bikin muntah
Hampir saja aku membuang amarah
Yang selama ini terkumpul susah payah
Kutanya baik-baik pada si barista
Untuk apa dia memberi dua sendok harapan
Tepat di atas hampaku yang menggiurkan itu?
Perempuan itu hanya menyuguhkan senyum
Seraya mengelap kulacino dari gelasku
Kau mati esok hari saja, ya?