Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Membeli Segelas Hampa

ilustrasi segelas air (pexels.com/Stephan Müller)
ilustrasi segelas air (pexels.com/Stephan Müller)

Barista itu sudah hafal pesananku 
Setiap hari datang tanpa pernah beralih 
Setiap detailnya pun persis sama 
Lagi-lagi aku membeli segelas hampa

Kepada perempuan itu aku mengulang 
Tanpa jeda biarpun formalitas belaka 
Kupinta segelas hampa dan sejumput
Amarah untuk aku sisakan di dada 
Biarkan ia bertumpuk dan meledak
Pada waktunya agar kematianku
Tak tampak disengaja 

Sepersekian menit barista itu hadirkan
Pesanan yang sekilas sama tetapi berbeda
Sebelum menenggaknya pun aku tahu benar
Rasanya bakal giung di lidah dan bikin muntah
Hampir saja aku membuang amarah 
Yang selama ini terkumpul susah payah 

Kutanya baik-baik pada si barista
Untuk apa dia memberi dua sendok harapan 
Tepat di atas hampaku yang menggiurkan itu? 
Perempuan itu hanya menyuguhkan senyum
Seraya mengelap kulacino dari gelasku
Kau mati esok hari saja, ya? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us