Ada senyap yang tumbuh dari jeda
Kala kata-kata tak lagi sederhana
Kau bicara tentang arah dan asa
Aku diam, menggenggam yang tak nyata

Kala itu, langit tak berwarna
Namun, kau lukis harap dengan suara
Ada jeda yang kau isi dengan janji
Lalu waktu pergi, menyisakan sepi

Tak semua yang hangat akan menetap
Sebagian menguap bersama senyap
Dan kita pun berjalan pada garis berbeda
Tanpa perlu aba-aba, tanpa tanya

Kini, aku mengingat tidak untuk kembali
Sekadar tahu, itu pernah terjadi
Sebuah percakapan, sebuah upaya
Yang akhirnya tinggal cerita