Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Seusai Badai

ilustrasi perempuan yang sedang meminum teh (pexels.com/Enes Çelik)
ilustrasi perempuan yang sedang meminum teh (pexels.com/Enes Çelik)

Kusapa semesta dengan mata terbuka

yang tetap bercahaya seusai banjir air mata

Kupijak bumi dengan kaki letih 

yang tetap berjalan meski tertatih

Tak ada arah yang kutahu pasti,

tapi langkahku tenang, tak lagi lari

Tak semua rencana harus jadi nyata,

kadang perlu hancur untuk jadi bermakna

Bukan karena putus asa

tapi memang kita bisa apa,

selain menerima takdir semesta?

Akhirnya ku pulang ke tempat yang hening,

bukan karena menang,

tapi karena berhenti bertanding,

pada hal-hal yang sudah berpaling

Dan jika hidup tak beri peta,

biarlah hati jadi kompasnya

biarlah kepala yang pegang kendalinya

biarlah mimpi yang jadi energinya

dan biarlah aku mengusahakannya

seusai badai yang baru saja reda

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us