[PUISI] Seusai Badai

Kusapa semesta dengan mata terbuka
yang tetap bercahaya seusai banjir air mata
Kupijak bumi dengan kaki letih
yang tetap berjalan meski tertatih
Tak ada arah yang kutahu pasti,
tapi langkahku tenang, tak lagi lari
Tak semua rencana harus jadi nyata,
kadang perlu hancur untuk jadi bermakna
Bukan karena putus asa
tapi memang kita bisa apa,
selain menerima takdir semesta?
Akhirnya ku pulang ke tempat yang hening,
bukan karena menang,
tapi karena berhenti bertanding,
pada hal-hal yang sudah berpaling
Dan jika hidup tak beri peta,
biarlah hati jadi kompasnya
biarlah kepala yang pegang kendalinya
biarlah mimpi yang jadi energinya
dan biarlah aku mengusahakannya
seusai badai yang baru saja reda
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.