Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Makanan Korea di The Uncanny Counter 2, Bikin Ngiler!

The Uncanny Counter 2 (dok. Netflix/The Uncanny Counter 2)

The Uncanny Counter musim kedua (2023) tak hanya dihiasi adegan laga yang seru tapi juga suguhan makanan Korea yang menggugah selera. Ada kudapan hingga makanan berat yang terbilang mengenyangkan. Bahan bakunya pun beraneka pilihan, mulai dari hewani hingga nabati. Daripada penasaran, simak beberapa sajian makanan Korea di The Uncanny Counter 2yuk. Hati-hati ngiler!

1. Samgyetang

samgyetang (dok. Netflix/The Uncanny Counter 2)

Na Jeok Bong (Yoo In Soo) pulang kampung usai mengundurkan diri sebagai Counter. Para Counter mengunjunginya dan membujuknya kembali bergabung. Disana, ayahnya menyuguhkan jamuan makan yang salah satu menunya adalah samgyetang.

Sup ayam ginseng ala Korea ini termasuk sup tradisional. Hidangan tersebut berbahan baku ginseng dan ayam utuh yang direbus hingga empuk. Samgyetang dipercaya memiliki khasiat bagus untuk kesehatan. 

2. Janchi-guksu

janchi-guksu (dok. Netflix/The Uncanny Counter 2)

Para Counter menyuguhkan eonnie's noodles pada Jun Hui (Kim Ji Hoon) dan ibunya. Signature dish di restoran itu dimasak oleh sang pemilik, Chu Mae Ok (Yum Hye Ran). Berdasarkan tampilan dan bahan, eonnie's noodles agaknya merujuk pada janchi-guksu.

Janchi-guksu (Korean Banquet Noodles) terdiri dari mie tepung terigu dan sayuran yang dipadukan dengan kaldu ringan. Kaldu tersebut dapat menggunakan kaldu sapi, kaldu ikan teri, hingga kaldu dashima (rumput laut kering yang disambil sarinya). 

3. Donkkaseu

donkkaseu (dok. Netflix/The Uncanny Counter 2 | commons.wikimedia.org/luckypines)

Selain eonnie's noodles, sang pemilik restoran sekaligus Counter, Chu Mae Ok (Yum Hye Ran), juga menawarkan donkkaseu pada Jun Hui (Kim Ji Hoon). Para Counter tampak begitu peduli pada anak laki-laki korban kekerasan domestik itu.

Donkkaseu diolah dari irisan daging babi yang dibalut tepung panir, kemudian digoreng hingga renyah. Saat disajikan, donkasseu juga kerap dipadukan dengan potongan kubis. Selain itu, pork cutlet ini juga sedap dicocol dengan saus.

4. Doenjang-jjigae

doenjang-jjigae (dok. Netflix/The Uncanny Counter 2 | commons.wikimedia.org/Alpha)

Pasca markas diketahui musuh, para Counter memutuskan pindah. Di markas baru yang disediakan Choi Jang Mul (Ahn Suk Hwan) itu, Chu Mae Ok (Yum Hye Ran) memasakkan doenjang-jjigae untuk Na Jeok Bong (Yoo In Soo).

Doenjang merupakan pasta kedelai fermentasi sedangkan jjigae merujuk pada jenis hidangan berkuah. Isian untuk doenjang-jjigae cenderung bervariasi berdasarkan musim. Hidangan ini umum ditambahkan jamur saat musim panas, dan lobak saat musim dingin.

5. Patjuk

patjuk (dok. Netflix/The Uncanny Counter 2 | commons.wikimedia.org/wizdata)

Selanjutnya, makanan Korea di The Uncanny Counter 2 ada bubur kacang merah alias patjuk. Adegan makanan ini muncul ketika Na Jeok Bong (Yoo In Soo) berkutat sendirian di dapur. Dia sedang memasak patjuk (Korean red bean porridge). Namun, upaya itu gagal sebab masakannya justru meledak.

Patjuk berbahan utama beras ketan dan kacang merah. Kedua bahan ini dihaluskan hingga teksturnya menjadi bubur. Patjuk dirujuk pula sebagai dongji patjuk sebab memang kerap dihidangkan pada hari dongji.

6. Seolleongtang

seolleongtang (dok. Netflix/The Uncanny Counter 2)

Saat Counter menggerebek para scammer, Chu Mae Ok (Yum Hye Ran) mendapati salah satu anggota kelompok itu ternyata korban yang dulu diselamatkannya. Dia kabur. Sebab kasihan, di lain waktu, beliau mentraktirnya makan seolleongtang.

Kaldu pada seolleongtang (Korean ox bone soup) diperoleh dengan merebus tulang sapi dalam waktu lama. Isiannya dapat berupa irisan daging sapi rebus. Seolleongtang sedap dilahap bersama nasi, serta banchan seperti kimchi.

Selain menampilkan tokoh utama yang piawai bela diri, mereka juga pintar memasak. Hal ini dikarenakan para Counter juga menjalankan bisnis kedai makanan. Apalagi makanan Korea di The Uncanny Counter 2 makin beragam, terutama makanan berat. Kalau belum sempat nonton, hati-hati dibikin ngiler, deh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmadila Eka Putri
EditorRahmadila Eka Putri
Follow Us