Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Aktivitas Ini dapat Turunkan Risiko Terkena Sindrom Metabolik

flickr/Sandra Cohen-Rose and Colin Rose
flickr/Sandra Cohen-Rose and Colin Rose

Sindrom metabolik merupakan kondisi ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah, kadar gula darah tinggi, kelebihan lemak di area pinggang, dan kadar kolesterol tidak normal yang seluruhnya terjadi secara bersamaan.

Penyakit ini biasanya terjadi pada orang lanjut usia, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada anak-anak dan orang muda. Cegah sebelum terlambat melalui 5 aktivitas berikut ini.

1. Olahraga dan aktivitas fisik lainnya

flickr/Simon
flickr/Simon

Kunci utama menghindari penyakit Sindrom Metabolik ialah memperbanyak aktivitas fisik dan berolahraga secara rutin. Biasakan berolahraga selama 30 sampai 60 setiap hari dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat atau jogging.

2. Menurunkan berat badan

flickr/Sandra Augusta
flickr/Sandra Augusta

Mengurangi 5 hingga 10 persen dari berat badan sanggup menurunkan kadar insulin, tekanan darah, dan mengurangi risiko diabetes. Tapi, jangan gara-gara diet, tubuh malah sakit ya. Tetap yang terpenting adalah menjaga kesehatan tubuh.

3. Konsumsi makanan sehat

flickr/joaomc12
flickr/joaomc12

Perbanyaklah memakan buah dan sayuran. Pilihlah daging putih atau ikan dibandingkan daging merah. Di samping itu, hindari makanan olahan atau goreng-gorengan.

4. Perbanyak serat

flickr/Mary Oceans
flickr/Mary Oceans

Kamu juga dapat menyertakan biji-bijian dan kacang-kacangan dalam santapan sehari-hari. Jenis makanan tersebut memiliki kandungan serat yang dapat menurunkan tingkat insulin.

5. Berhenti merokok

flickr/DJ Bass
flickr/DJ Bass

Merokok akan meningkatkan resistensi insulin dan memperburuk dampak dari sindrom metabolik. Konsultasikan dengan dokter dan para ahli lainnya jika memerlukan bantuan untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Sebagai tambahan, jangan lupa memeriksa tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin. Buatlah modifikasi gaya hidup sehat tambahan apabila tindakan pencegahan di atas kurang efektif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hary Setiawan
EditorHary Setiawan
Follow Us