Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rempah yang Bermanfaat untuk Kesehatan Otak, Jadikan Bumbu Masak!

pexels.com/Pixabay

Selain jadi penyedap dan memperkaya cita rasa makanan, sejumlah rempah-rempah juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah untuk mendukung kesehatan otak.

Beberapa jenis rempah sudah dipelajari lewat berbagai penelitian untuk efeknya pada penyakit Alzheimer, sementara beberapa rempah lainnya telah diuji untuk efek keseluruhannya pada kognisi (tindakan atau proses mental yang terlibat dalam berpikir, memahami, belajar, dan mengingat).

Apa saja rempah-rempah yang bisa menyehatkan otak? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya!

1. Sage

pixabay.com/congerdesign

Sage adalah tanaman herbal yang sudah dikenal dapat meningkatkan fungsi kognitif otak. Salah satu bumbu dapur andalan sajian pasta ini diketahui juga dapat membantu pengobatan penyakit Alzheimer.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Drugs in R&D tahun 2017, sage mengandung senyawa yang mungkin bermanfaat untuk fungsi kognitif dan neurologis.

Coba tambahkan sage ke masakan seperti ayam panggang, kalkun, saus tomat, atau sup kacang putih. Sage juga bisa dikonsumsi dalam bentuk teh.

2. Kunyit

pixabay.com/Nirmal Sarkar

Kunyit mengandung senyawa kurkumin dikenal luas memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Kurkumin dikenal karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan atau inflamasi, sehingga bisa membantu mencegah diabetes, artritis, dan penyakit Alzheimer.

Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Indian Journal of Pharmaceutical Sciences tahun 2010, kunyit dapat meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer dengan cara membersihkan otak dari beta-amyloid (suatu fragmen protein).

Penumpukan beta-amyloid diketahui membentuk plak otak terkait Alzheimer. Selain itu, disebutkan juga bahwa kunyit dapat melindungi kesehatan otak dengan cara menghambat pemecahan sel saraf di otak.

Banyak, lho, masakan Indonesia yang mengandalkan kunyit sebagai bumbunya. Kamu juga bisa menambahkan lada hitam untuk meningkatkan penyerapan kunyit dalam tubuh.

3. Ginkgo biloba

pixabay.com/MabelAmber

Lama digunakan sebagai pengobatan untuk demensia, ginkgo biloba adalah salah satu tanaman yang diandalkan dalam pengobatan tradisional Tiongkok yang manfaat kesehatannya sudah mendunia.

Melansir Verywell Mind, ginkgo biloba dipercaya dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, khususnya dalam menstimulasi sirkulasi dan mendukung aliran darah ke otak. 

Walaupun penelitian ilmiah tentang ginkgo biloba memberikan hasil yang seragam, tetapi ada beberapa bukti bahwa bahan herbal ini bisa meningkatkan fungsi kognitif pada orang-orang dengan penyakit Alzheimer atau gangguan kognitif ringan. Temuan ini dimuat dalam jurnal Current Topics in Medicinal Chemistry tahun 2006. 

Lebih jauh lagi, penelitian dalam Journal of Alzheimer's Disease tahun 2015 menemukan bahwa ekstrak ginkgo biloba yang dinamakan EGb761 mungkin bisa membantu memperlambat penurunan kognisi pada pasien yang mengalami gejala neuropsikiatri, selain gangguan kognitif dan demensia.

Tanda utama penyakit Alzheimer dan demensia adalah gejala neuropsikiatri, termasuk depresi dan gangguan non kognitif lainnya.

4. Lemon balm

pixabay.com/PollyDot

Tanaman yang sering dikonsumsi dalam bentuk teh dan dimanfaatkan untuk meredakan kecemasan dan insomnia ini mungkin punya khasiat dalam meningkatkan fungsi kognitif.

Sebuah penelitian dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry tahun 2003 meneliti 42 pasien dengan penyakit Alzheimer ringan hingga sedang, yang diberikan ekstrak lemon balm dan plasebo selama 4 bulan.

Pada akhir masa studi, pasien yang diberikan ekstrak lemon balm menunjukkan peningkatan fungsi kognitif yang jauh lebih besar ketimbang pasien yang diberikan plasebo. 

5. Ginseng

pixabay.com/whaltns17

Ginseng mengandung senyawa antiinflamasi yang disebut ginsenosides. Berdasarkan sebuah tinjauan ilmiah dalam jurnal BioMed Research International tahun 2018, tim peneliti telah mengobservasi bahwa ginsenosides mungkin dapat mengurangi kadar beta-amiloid otak dalam studi laboratorium awal.

Meski beberapa jenis rempah punya efek menguntungkan untuk otak, tetapi obat alami apa pun tidak bisa menggantikan pengobatan medis standar dalam penanganan kondisi yang memengaruhi kesehatan otak

Walaupun menambahkan berbagai rempah dan bumbu dalam jumlah wajar dalam masakan bisa menyehatkan dan bermanfaat, tetapi menggunakannya dalam dosis lebih besar tidak disarankan. Mengonsumsinya dalam bentuk yang lebih terkonsentrasi, misalnya dalam suplemen, malah bisa berpotensi menyebabkan efek samping merugikan.

Itulah rempah-rempah yang memiliki manfaat untuk kesehatan otak. Konsumsilah secara bijak. Bila ingin mengonsumsinya dalam bentuk suplemen, baiknya konsultasi dulu ke dokter, apalagi bila punya kondisi medis dan sedang dalam terapi obat-obatan tertentu untuk mencegah efek samping yang tak diinginkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Rizky Kusumo
EditorRizky Kusumo
Follow Us