7 Fakta Unik Tubuh Laki-Laki, Ternyata Juga Bisa PMS

Bro, tahukah kamu bahwa kamu mengawali hidupmu sebagai perempuan? Ya, menurut sebuah laporan dalam Journal of Sex & Marital Therapy tahun 1974, semua embrio manusia mengawali hidupnya sebagai perempuan.

Itu bukan hanya berlaku pada manusia, tapi juga semua mamalia. Setelah berusia sekitar 2 bulan, barulah tubuh janin memproduksi hormon androgen alias hormon pria, sehingga ciri laki-laki mulai terbentuk.

Ereksi penis biasanya identik dengan pengalaman seksual yang dialami oleh laki-laki yang sudah menginjak masa puber. Namun, sebetulnya itu tidak selalu berhubungan dengan pubertas, lho. Buktinya, kelamin janin laki-laki bisa mengalami ereksi di dalam rahim!

Menurut sebuah laporan berjudul Intrauterine penile erection yang ditulis oleh Á. Jakobovits dan diterbitkan pada Januari 2004, disebutkan bahwa janin laki-laki bisa mengalami ereksi pada trimester ketiga kehamilan.

Durasi ereksi yang diamati berkisar 8-10 menit. Ereksi tersebut bukan merupakan fenomena yang aneh, malah sebenarnya merupakan pertanda bahwa kelamin si janin mengalami pertumbuhan yang baik dan mendapat suplai hormon yang cukup.

Keunikan lain yang dimiliki tubuh laki-laki adalah ukuran otak. Melansir laman Northwestern Medicine, dijelaskan bahwa otak kaum adam berukuran sekitar 10 persen lebih besar daripada otak perempuan. Meski ukurannya lebih besar, tapi itu bukan jaminan laki-laki lebih pintar dari perempuan, lho. Itu hanya menunjukkan bahwa otak lelaki punya keunggulan di beberapa bidang dibanding perempuan.

Salah satu bagian otak pria yang cenderung berukuran lebih besar adalah lobus inferior-parietal. Bagian otak ini berfungsi dalam hitungan matematika, perkiraan waktu serta kecepatan, sehingga lelaki cenderung lebih unggul dalam bidang-bidang tersebut. Akan tetapi, otak perempuan pun juga memiliki keunggulan tersendiri dibanding otak lelaki.

Misalnya, otak perempuan umumnya lebih unggul dalam hal pemikiran intuitif, analisis, dan mengambil kesimpulan. Selain itu, otak perempuan juga biasanya lebih unggul dalam kemampuan berbahasa dan multitasking.

Pernahkah kamu memperhatikan bahwa perempuan umumnya mampu membedakan berbagai warna yang mirip, misalnya saat memilih warna lipstik atau pakaian? Sementara lelaki biasanya kesulitan membedakannya, dan kadang mereka sama sekali nggak sadar saat pasangannya memakai warna lipstik yang sedikit berbeda. Nah, ternyata ada penjelasan ilmiah soal itu, lho.

Melansir Smithsonian Magazine, dijelaskan bahwa penyebabnya adalah hormon testosteron, hormon yang lebih banyak dimiliki laki-laki ketimbang perempuan. Berdasarkan penelitian, hormon tersebut terbukti menghambat perkembangan korteks visual, yaitu bagian otak yang berfungsi untuk memproses informasi visual. Hasilnya, laki-laki kurang bisa membedakan berbagai jenis warna yang mirip.

Namun, penglihatan laki-laki punya keunggulan tersendiri, yaitu lebih sensitif dalam melihat benda bergerak di kejauhan. Para ilmuwan percaya bahwa itu berhubungan dengan kehidupan manusia purba zaman dulu, di mana laki-laki harus mahir melihat hewan buruan yang bergerak di kejauhan, sedangkan perempuan harus bisa membedakan warna buah yang bisa dimakan dan yang tidak.

Perempuan secara rutin mengalami periode sindrom pramenstruasi atau PMS yang dialami sebelum menstruasi tiap bulannya. Namun, ternyata laki-laki juga bisa mengalami kondisi yang mirip, yang dikenal sebagai irritable male syndrome atau biasa disingkat IMS. Seperti apa IMS itu?

Pada perempuan, masa PMS umumnya ditandai dengan suasana hati dan emosi yang tidak stabil. Nah, IMS pada lelaki ternyata juga menimbulkan efek yang sama. Penyebabnya adalah menurunnya hormon testosteron, sehingga selain mood yang berubah-ubah, masa IMS juga bisa menyebabkan gangguan ereksi. Selain itu, IMS juga bisa disebabkan karena stres berat atau diet yang tidak seimbang.

Meski mirip, ada juga perbedaan antara PMS dan IMS. PMS biasanya terjadi secara rutin setiap bulan, sementara IMS umumnya tidak mengikuti siklus tertentu yang rutin.

Setiap lelaki pun bisa mengalami siklus naik-turun hormon yang berbeda-beda. Karena IMS juga dipengaruhi oleh stres, maka frekuensi terjadinya IMS bisa sangat berbeda antara laki-laki satu dan lainnya.

Ternyata laki-laki juga bisa mengalami fase mirip menopause pada perempuan. Kondisi ini disebut sebagai andropause. Pada fase tersebut, seorang laki-laki akan mengalami penurunan gairah seksual yang drastis, bersamaan dengan menurunnya kadar testosteron. Seperti menopause, andropause juga terjadi pada laki-laki yang sudah lanjut usia.

Namun, berbeda dengan menopause yang pasti terjadi pada semua perempuan, andropause tidak selalu dialami semua laki-laki. Menurut sebuah laporan dalam Indian Journal of Endocrinology and Metabolism tahun 2013, andropause hanya terjadi pada lelaki yang kehilangan fungsi testikular, entah karena penyakit atau kecelakaan.

Maka dari itu, meskipun kadar testosteron laki-laki memang secara alami menurun seiring pertambahan usia, tetapi tidak semua laki-laki bakal mengalami andropause.

Terakhir, tahukah kamu bahwa laki-laki juga bisa mengasilkan susu seperti halnya perempuan? Secara alami, hal itu memang tidak mungkin, karena laki-laki hanya memiliki sedikit hormon prolaktin. Hormon tersebut berperan untuk menghasilkan susu dari payudara. Saat hamil dan menyusui, perempuan memiliki sekitar 10 kali lipat hormon prolaktin ketimbang perempuan.

Meski demikian, dalam keadaan tertentu, laki-laki bisa mengalami lonjakan hormon prolaktin, sehingga payudaranya menghasilkan susu. Namun, melansir Live Science, biasanya itu terjadi karena ada kondisi penyakit tertentu, misalnya sirosis hati.

Selain itu, tumor pada kelenjar pitiutari yang terletak di bahwa otak juga bisa membuat produksi hormon prolaktin berlebihan.

Itulah 7 fakta unik tentang tubuh laki-laki yang perlu kamu tahu. Menurutmu, mana fakta yang paling unik? Share di kolom komentar, ya!