Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Tubuh Kekurangan Cairan yang Sayangnya Sering Diabaikan

Ilustrasi seseorang lemas
Ilustrasi seseorang lemas (Unsplash/Stacey Koenitz)
Intinya sih...
  • Urine berwarna gelap dan frekuensi buang air kecil menurun.
  • Mulut kering, bibir pecah-pecah, tenggorokan seret.
  • Kelelahan dan susah fokus.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kekurangan cairan atau dehidrasi umumnya banyak dialami saat cuaca lagi panas. Namun, gak sedikit juga yang mengalaminya justru ketika udara lagi dingin kayak musim hujan sekarang ini. Hal ini biasanya dikarenakan pada hawa dingin saat musim hujan, kita merasa gak haus padahal sebenarnya tubuh tetap butuh cairan.

Kelihatannya sih sepele ya, tapi dehidrasi ringan bisa berdampak pada performa fisik dan mental sehari-hari lho, terutama buat kamu yang sibuk, aktif, dan sering lupa “minum cukup air.” Berikut beberapa gejala tubuh kekurangan cairan yang seringnya gak disadari padahal harus diwaspadai.

1. Urine berwarna gelap dan frekuensi buang air kecil menurun

Ilustrasi cairan berwarna kuning
Ilustrasi cairan berwarna kuning (Unsplash/Mathias Reding)

Saat tubuh kekurangan cairan, ginjal akan menghemat cairan sebanyak mungkin dengan meningkatkan reabsorpsi air sehingga volume urine yang dikeluarkan lebih sedikit. Hal ini dilakukan ginjal untuk menjaga volume darah dan distribusi cairan. Akibatnya, urine menjadi lebih pekat, frekuensi dan volumenya menurun, serta berwarna kuning gelap hingga kecokelatan.

2. Mulut kering, bibir pecah-pecah, tenggorokan seret

Ilustrasi bibir kering
Ilustrasi bibir kering (Freepik/cookie_studio)

Kekurangan cairan menyebabkan penurunan produksi saliva (air liur). Akibatnya, mulut terasa kering, lengket, atau bahkan sulit menelan. Aliran cairan ke jaringan kulit ikut berkurang, sehingga bibir menjadi kering, mudah pecah, dan mengelupas.

Gak cuma itu, lapisan mukosa (selaput lendir) di dalam mulut dan tenggorokan menjadi kurang terlumasi, sehingga muncul sensasi kering, seret, atau gatal di tenggorokan.

3. Kelelahan dan susah fokus

Ilustrasi seseorang lemas
Ilustrasi seseorang lemas (Unsplash/Stacey Koenitz)

Jika tubuh kekurangan cairan, suplai darah dan oksigen ke otak bisa terganggu. Hal ini menyebabkan tubuh jadi kelelahan, sulit konsentrasi, atau bahkan suasana hati yang kacau.

4. Pusing atau sakit kepala ringan

Ilustrasi pusing kepala
Ilustrasi pusing kepala (Freepik/jcomp)

Saat tubuh kekurangan cairan, darah kehilangan sebagian plasma (cairan darah), sehingga volume darah total menurun. Karena itu, tekanan darah pun bisa menurun, terutama saat berdiri, sehingga aliran darah ke otak juga menurun sementara. Kondisi ini bisa menimbulkan pusing hingga sakit kepala ringan.

5. Kram otot

Ilustrasi kram otot
Ilustrasi kram otot (Freepik/alexandarlittlewolf)

Kurangnya cairan berarti tubuh juga kehilangan elektrolit seperti sodium dan kalium yang penting untuk fungsi kontraksi dan relaksasi otot.

Ketika elektrolit menurun, sinyal saraf ke otot menjadi gak stabil, otot bisa saja berkontraksi tanpa kontrol yang akhirnya muncul sebagai kram.

6. Kulit kering dan kurang elastis

Ilustrasi telapak tangan kering
Ilustrasi telapak tangan kering (Unsplash/Alexander Grey)

Sebagian besar komposisi kulit adalah air. Saat tubuh kekurangan cairan, tubuh akan memprioritaskan air untuk organ yang lebih vital, alih-alih untuk kulit.

Akibatnya, kulit akan tampak kering, kasar, mudah mengelupas, dan terasa ketarik. Coba deh, cubit ringan kulit di lengan atasmu, kalau lama baliknya, kemungkinan kamu dehidrasi.

7. Suhu tubuh agak naik

Ilustrasi seseorang kegerahan
Ilustrasi seseorang kegerahan (Freepik/Freepik)

Saat dehidrasi, tubuh bisa kesulitan mengatur suhu karena kurang cairan untuk mendukung proses pendinginan melalui keringat. Jadi, kalau kamu merasa agak gerah dan gampang capek saat panas, bisa jadi itu sinyal dehidrasi, bukan cuma kelelahan biasa.

Saat dehidrasi, kebanyakan orang menjadikan rasa haus sebagai tolok ukurnya, padahal itu gak selalu muncul lebih dulu. Gejala ringan seperti lelah atau pusing juga kerap dianggap hal biasa, padahal bisa mengganggu produktivitas dan kesehatan jangka panjang. Biasakan untuk mengenali sinyal-sinyal dehidrasi di atas dan menerapkan kebiasaan hidrasi yang baik agar kamu bisa menjaga performa fisik dan mentalmu tetap maksimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Health

See More

Efek Makan Protein Bar Setiap Hari, Bermanfaat atau Berisiko?

23 Nov 2025, 09:29 WIBHealth
Petugas kesehatan Puskesmas (tengah) memvaksinasi bayi peserta PBI BPJS Kesehatan di Semarang, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)

Apa Itu Vaksin Heksavalen?

22 Nov 2025, 19:47 WIBHealth