Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Tetap Sehat Saat Terik Matahari, Hindari Heat Stroke!

ilustrasi minum saat panas siang hari
ilustrasi minum saat panas siang hari (freepik.com)
Intinya sih...
  • Minum air lebih banyak dari biasanya untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil dan mencegah dehidrasi.
  • Pakai pakaian longgar dan warna terang agar sirkulasi udara lebih lancar, tambahkan topi lebar atau payung sebagai pelindung ekstra.
  • Jangan lupa sunscreen dengan SPF minimal 30, hindari aktivitas berat di jalan terik, cari tempat teduh secara berkala, dan jaga sirkulasi udara di dalam ruangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cuaca panas bukan cuma bikin gerah, tapi juga bisa jadi ancaman serius buat kesehatan. Heat stroke bisa menyerang siapa aja, bahkan kalau kamu merasa sehat-sehat aja sebelumnya. Makanya, penting banget buat tahu cara menjaga tubuh tetap fit dan terhidrasi di tengah terik yang gak kenal ampun.

Kalau kamu sering beraktivitas di luar ruangan, jangan anggap remeh paparan sinar matahari. Tubuh bisa cepat kehilangan cairan dan energi, lalu tiba-tiba drop. Yuk, simak tujuh tips simpel tapi penting biar kamu tetap aman dan gak tumbang di bawah matahari.

1. Minum air lebih banyak dari biasanya

ilustrasi air kelapa
ilustrasi air kelapa (freepik.com/jcomp)

Saat cuaca panas, tubuh kehilangan cairan lebih cepat lewat keringat. Bahkan kalau kamu gak merasa haus, tetap wajib minum air secara rutin. Ini penting buat menjaga suhu tubuh tetap stabil dan mencegah dehidrasi.

Kamu bisa tambahkan infused water, air kelapa, atau jus buah segar biar gak bosan. Hindari minuman berkafein atau bersoda karena bisa bikin tubuh makin kekurangan cairan. Ingat, hidrasi itu kunci utama biar gak kena heat stroke.

2. Pakai pakaian longgar dan warna terang

ilustrasi memakai baju longgar
ilustrasi memakai baju longgar (pexels.com/SHVETS production)

Pakaian yang kamu pakai bisa bantu tubuh tetap sejuk. Pilih bahan katun, warna terang, dan model yang longgar supaya sirkulasi udara lebih lancar. Hindari pakaian gelap atau ketat yang bisa menyerap panas dan bikin gerah.

Kalau harus keluar siang hari, tambahkan topi lebar atau payung sebagai pelindung ekstra. Pakaian yang tepat bukan cuma soal gaya, tapi juga soal kesehatan. Biar tetap nyaman dan gak gampang drop.

3. Jangan lupa sunscreen, biar kulit gak terbakar

ilustrasi mengaplikasikan sunscreen
ilustrasi mengaplikasikan sunscreen (pexels.com/RF._.studio _)

Paparan sinar UV bisa merusak kulit dan bikin tubuh makin panas. Sunscreen bukan cuma buat estetika, tapi juga bantu tubuh tetap bisa mendinginkan diri. Gunakan SPF minimal 30 dan ulangi pemakaian setiap dua jam.

Kalau kamu berkeringat atau habis berenang, jangan lupa reapply. Kulit yang terlindungi bisa bantu kamu tetap nyaman meski cuaca ekstrem. Ini langkah kecil yang punya dampak besar buat kesehatanmu.

4. Hindari aktivitas berat di jalan terik

ilustrasi setelah melakukan aktivitas saat panas terik matahari
ilustrasi setelah melakukan aktivitas saat panas terik matahari (freepik.com)

Jam 11 siang sampai 3 sore adalah waktu paling panas dan berisiko tinggi. Kalau bisa, hindari olahraga atau kerja fisik berat di jam-jam ini. Ganti jadwal aktivitas ke pagi atau sore biar tubuh gak terlalu terpapar panas.

Kalau memang harus beraktivitas, pastikan kamu istirahat cukup dan tetap terhidrasi. Jangan paksakan diri karena heat stroke bisa datang tiba-tiba. Lebih baik jaga ritme daripada harus dirawat.

5. Cari tempat teduh dan sejuk secara berkala

ilustrasi berteduh di cafe
ilustrasi berteduh di cafe (freepik.com/jcomp)

Jangan terus-terusan di bawah matahari, apalagi kalau kamu belum terbiasa dengan cuaca panas. Luangkan waktu buat istirahat di tempat teduh, seperti di bawah pohon atau ruangan ber-AC. Ini bantu tubuh pulih dan menurunkan suhu.

Kalau kamu merasa mulai pusing atau lemas, langsung cari tempat sejuk. Jangan tunggu sampai gejala makin parah. Berteduh itu bukan tanda lemah, tapi bentuk kepedulian ke diri sendiri.

6. Jaga sirkulasi udara di dalam ruangan

ilustrasi sirkulasi udara di dalam ruangan
ilustrasi sirkulasi udara di dalam ruangan (freepik.com)

Heat stroke gak cuma bisa terjadi di luar ruangan, tapi juga di dalam kalau ventilasi buruk. Pastikan jendela tertutup saat siang dan gunakan kipas atau AC untuk menjaga suhu tetap sejuk. Tirai atau gorden juga bisa bantu mengurangi paparan langsung.

Kalau gak punya pendingin ruangan, coba trik sederhana seperti kompres dingin atau mandi air sejuk. Udara yang segar bisa bantu tubuh tetap stabil. Jangan anggap enteng panas dalam ruangan.

7. Jangan tinggalkan siapa pun di dalam mobil

ilustrasi parkir mobil
ilustrasi parkir mobil (vecteezy.com/opzcreativa)

Mobil yang diparkir di bawah matahari bisa jadi oven dalam hitungan menit. Suhu di dalamnya bisa naik 6–7°C hanya dalam 10 menit. Jangan pernah tinggalkan anak, lansia, atau hewan peliharaan di dalam mobil yang mati.

Kalau kamu lihat orang tertidur di mobil saat cuaca panas, segera beri peringatan. Heat stroke bisa menyerang diam-diam dan berakibat fatal. Kesadaran kecil bisa menyelamatkan nyawa.

Terik matahari memang gak bisa dihindari, tapi dampaknya bisa dikurangi dengan langkah-langkah sederhana. Mulai dari minum air cukup, pakai sunscreen, sampai cari tempat teduh, semuanya bisa bantu kamu tetap sehat. Heat stroke itu nyata, tapi bisa dicegah kalau kamu peka sama kondisi tubuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us