Jangan Mager! 5 Alasan Ini Dijamin Bikin Kamu Semangat Olahraga

Apakah kamu merasa badanmu sering lemas? Bisa jadi karena kamu malas berolahraga, lho.

Melansir Everyday Health, ketika berolahraga, maka detak jantung, aliran darah, dan hormon endorfin akan meningkat, sehingga tubuh akan lebih berenergi. Ini juga berdampak bagi pada sistem kardiovaskular, yang membuat kesehatan paru-paru dan jantung akan lebih terjaga.

Penelitian dalam jurnal Psychotherapy and Psychosomatics tahun 2007 melaporkan bahwa olahraga secara teratur selama 6 minggu mampu mengurangi rasa lelah pada 36 orang sehat yang mengalami kelelahan terus-menerus.

Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2017 menemukan bahwa olahraga dapat mendorong tingkat energi pada penderita sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome).

Bagaimana olahraga bisa menjaga kualitas ototmu? Melansir Healthline, olahraga akan membantu tubuh mengeluarkan hormon yang meningkatkan kemampuan otot untuk menyerap asam amino. Ini berguna untuk meminimalkan risiko kerusakan dan akan menjaga pertumbuhannya. Namun, agar hasilnya maksimal, selain olahraga rutin, kamu juga harus mencukupi kebutuhan protein.

Manfaat itu pun tak hanya dirasakan saat muda, tetapi saat tua nanti. Berdasarkan sebuah penelitian dalam jurnal Current Protein & Peptide Science tahun 2016, dengan bertambahnya usia, maka massa dan fungsi otot cenderung akan berkurang. Kondisi tersebut akan memperburuk risiko cedera dan kecacatan. Untuk meminimalkan risiko tersebut, olahraga dan aktivitas fisik secara rutin dapat membantu mempertahankan kekuatan otot.

Selanjutnya, tulang. Tentu, kamu tak asing dengan osteoporosis, bukan?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Iranian Journal of Public Health tahun 2016 melaporkan bahwa olahraga akan meningkatkan kepadatan tulang selagi muda dan mencegah osteoporosis di kemudian hari.

Laporan dalam jurnal PM&R tahun 2011 mengemukakan bahwa olahraga yang melibatkan benturan, seperti sepak bola atau basket, cenderung memberikan efek yang lebih baik pada terhadap kepadatan tulang daripada olahraga non benturan seperti renang atau bersepeda.

Melansir MedlinePlus, ketika kamu ingin mempertahankan berat badan, maka kalori yang masuk dan keluar harus seimbang. Sebaliknya, jika kamu ingin menguranginya (diet), maka kalori yang keluar harus lebih banyak daripada yang masuk. Akan tetapi, bagaimana jadinya jika diet tanpa olahraga?

Saat mengalami defisit kalori, laju metabolismemu akan berkurang, sehingga kondisi ini dapat memperlambat penurunan berat badan. Nah, olahraga secara teratur akan membantu melancarkan metabolisme, yang mana ini berguna untuk membakar kalori, sehingga berat badan akan lebih mudah menyusut. Jadi, diet sehat dan olahraga rutin harus berjalan beriringan agar hasilnya maksimal.

Mengutip sebuah artikel dari Healthline, ada penelitian yang menyebut bahwa kombinasi aerobik dan latihan ketahanan bisa membantu memaksimalkan pengurangan lemak dan memelihara massa otot yang penting untuk mempertahankan berat badan. 

Penelitian lain juga melaporkan bahwa tubuh yang tidak aktif secara fisik merupakan pemicu utama lonjakan berat badan dan obesitas. Ini berarti, meski kamu tidak sedang diet, olahraga tetap penting agar berat badanmu tidak cepat naik.

Olahraga setidaknya 30 menit sehari selama 3-5 hari dalam seminggu akan membantu melepaskan berbagai zat kimia otak, salah satunya adalah endorfin yang membantu meningkatkan suasana hati.

Selain itu, juga dikatakan juga bahwa olahraga dapat meningkatkan sensitivitas otak terhadap hormon serotonin dan norepinefrin, yang berguna untuk mengurangi depresi. 

Manfaat tersebut telah terbukti lewat sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Behavior Therapy tahun 2016. Penelitian yang melibatkan 24 perempuan dengan depresi tersebut mengatakan bahwa olahraga dengan intensitas apa pun mampu meredakan depresi secara signifikan.

Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2016 juga menyatakan adanya hubungan antara aktivitas fisik atau olahraga rutin meskipun tidak intens dengan level depresi yang lebih rendah.

Namun, perlu dicatat, melansir Mayo Clinic, manfaat olahraga terhadap kesehatan mental ini akan bertahan bila kamu melakukannya secara konsisten. Jadi, jangan malas berolahraga, ya!

Hubungan antara malas gerak dengan penyakit kronis telah dibuktikan lewat berbagai studi, salah satunya yang dimuat dalam jurnal Comprehensive Physiology tahun 2012. Penelitian tersebut melaporkan bahwa minim gerak atau olahraga merupakan pemicu utama penyakit kronis.

Penelitian dalam jurnal Obesity tahun 2009 juga telah melaporkan bahwa kurang olahraga teratur, meskipun dalam waktu singkat, dapat meningkatkan pembentukan lemak perut yang signifikan. Keadaan tersebut juga dapat mengembangkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kematian dini.

Sebaliknya, bila kamu aktif berolahraga, maka risiko terserang penyakit kronis akan lebih kecil. Penelitian dalam jurnal yang sama juga melaporkan jika olahraga teratur telah terbukti mampu menurunkan risiko penyakit metabolik.

Memang, kalau belum terbiasa pastinya olahraga akan terasa berat. Namun, tentunya manfaat olahraga yang didapat akan sepadan dengan usahamu. Jadi, jangan patah semangat untuk hidup sehat lewat pola makan bergizi seimbang, olahraga rutin, tidur cukup, dan kelola stres dengan baik, ya!