Apakah Puasa Dapat Memengaruhi Siklus Haid? Ini Faktanya

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Hermawan Sp.OG
Ramadan jadi bulan suka cita bagi seluruh umat muslim di dunia. Selama 1 bulan penuh, umat Islam yang memenuhi syarat diwajibkan untuk berpuasa. Terlepas dari hukumnya yang wajib untuk umat muslim, puasa Ramadan punya banyak manfaat. Sebut saja mengatur kolesterol jahat hingga detoksifikasi tubuh.
Namun, beberapa perempuan justru mengeluhkan menstruasi menjadi tidak teratur selama berpuasa. Hmm, kok bisa? Kalau begitu, apakah puasa dapat memengaruhi siklus haid pada perempuan?
Hal yang terjadi pada tubuh saat berpuasa

Jika dibayangkan, puasa berarti menahan makan dan minum. Selama Ramadan, puasa umumnya berlangsung sebelum fajar hingga saat matahari tenggelam. Kalau di Indonesia sendiri puasa umumnya berlangsung sekitar 13 jam 16 menit.
Meski terdengar sepele, hal yang terjadi pada tubuh saat berpuasa tidak sesederhana itu, lho. Berikut uraian penjelasannya dari Mind Body Green.
- 0—4 jam
Pada 4 jam pertama setelah berpuasa, tubuh akan memasuki pertumbuhan anabolik. Pada fase ini, tubuh akan menggunakan energi yang sudah kamu simpan sebelumnya. Jika kamu sahur, makanan dan minuman itulah yang menggerakkan pertumbuhan sel dan jaringan dalam tubuh.
Untuk melakukannya, pankreas akan menghasilkan hormon insulin. Hormon tersebut memungkinkan glukosa dari cadangan makanan untuk dilepaskan ke aliran darah dan menyimpan energi dalam sel agar bisa digunakan nanti.
- 4—16 jam
Lewat masa tersebut, hingga 16 jam sejak makan terakhir, tubuh akan melewati masa katabolik atau penguraian. Pada tahap ini, semua nutrisi tambahan mulai dilepaskan dari penyimpanan untuk digunakan sebagai sumber energi.
Lantas, bagaimana jika cadangan dalam sel akhirnya habis? Jika begitu, tubuh akan mengandalkan lemak yang tersimpan. Saat ini, tubuh akan melakukan pembakaran guna melepaskan bahan kimia bernama keton bodies untuk energi tambahan.
Fase ini sangat dipengaruhi dengan apa yang kamu konsumsi sebelumnya. Jika kamu mengonsumsi banyak karbohidrat dan pati, proses pembakarannya bisa terjadi lebih lama daripada makan berlemak dan berprotein.
Pada tahap ini pula terjadi autophagy yang menjadi salah satu benefit terbesar puasa. Autophagy ditandai dengan pengurangan pengatur pertumbuhan yang disebut MTOR. Sederhananya, tubuh akan menghilangkan sel yang mati atau rusak pemicu penuaan, kanker, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Apakah puasa dapat memengaruhi siklus haid?
Menilik bagaimana puasa memengaruhi tubuh, lantas apa kaitannya dengan siklus menstruasi yang terganggu? FYI, siklus menstruasi sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan setiap hari. Baik dari konsumsi makanan, olahraga, tingkat stres, konsumsi obat, dan lain sebagainya.
Nah, kebanyakan dari kita mengalami perubahan rutinitas selama berpuasa. Biasanya makan sehari tiga kali, kemudian berubah. Hal ini dapat memicu tubuh masuk ke mode lapar dan memprioritaskan nutrisi untuk area vital.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Hamadan dan diterbitkan dalam Iran Journal of Reproductive Medicine menemukan hasilnya. Perempuan yang berpuasa selama lebih dari 15 hari melaporkan mengalami menstruasi tidak teratur atau terlewat. Responden juga mendapati perubahan pendarahan yang berlangsung selama 3 bulan pasca berpuasa.
Sementara itu, publikasi studi dalam Middle East Fertility Society Journal menemukan adanya perubahan siklus menstruasi remaja selama berpuasa. Perubahan ini terjadi pada volume darah, tetapi tidak ditemukan perbedaan dalam siklus menstruasi.
Apa yang bisa dilakukan?

Meski secara sains berpuasa dapat memengaruhi siklus haid, tapi tidak mengubah fakta bahwa puasa Ramadan adalah hal wajib untuk tiap muslim. Lantas apa yang bisa kita lakukan?
Nah, inilah pentingnya menjaga nutrisi harian selama berpuasa. Pastikan tubuh tidak terlalu banyak kehilangan asupan meski sedang tidak makan dan minum seharian.
Ada banyak cara yang bisa lakukan. Pertama, perhatikan makanan yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka puasa. Pastikan untuk mendapat sumber energi yang tepat, seperti karbohidrat. Selain itu, seimbangkan pula dengan asupan protein, serat, serta mineral dan vitamin yang cukup. Hindari pula makan terburu-buru agar tubuh dapat mencerna makanan lebih lama, ya.
Selain makanan, pastikan asupan cairan tercukupi. Meski sedang puasa, sebisa mungkin untuk tetap meminum air sesuai yang dianjurkan. Namun, aturan minum air saat puasa bisa disesuaikan, khususnya pada sahur dan berbuka. Ini mencegahmu dari dehidrasi yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Selain makanan dan minuman, usahakan untuk selalu mendapat istirahat yang cukup. Hindari stres yang dapat memengaruhi produksi hormon dan berpotensi memicu menstruasi tidak teratur. Kalau mau berolahraga, pilih aktivitas ringan alih-alih workout berlebih guna menyimpan cadangan nutrisi.
Apakah puasa dapat memengaruhi siklus haid perempuan? Jawabannya mungkin iya, tapi tetap kembali pada masing-masing individu, ya. Selama nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme tercukupi, kemungkinan besar siklusmu tidak akan berubah banyak. Stay healthy selama puasa, Guys!
Referensi:
"Stages Of Fasting: What To Expect In The Short & Long Term". Mind Body Green. Diakses Februari 2025.
Mahnaz Yavangi1 M.D.dkk. 2013."Does Ramadan Fasting Has Any Affects on Menstrual Cycles?". Iran J Reprod Med Vol. 11. No. 2. pp: 145-150, February 2013 Original Article.
Muhammad Ikhsan, dkk. 2016. "The Relationship Between Ramadan Fasting with Menstrual Cycle Pattern Changes in Teenagers". Middle East Fertility Society Journal 22(1).
"How Intermittent Fasting Affects Women". Health Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.