Benarkah Sering Konsumsi Telur Bisa Sebabkan Kolesterol Naik?

Telur merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Selain cara pengolahannya yang praktis, telur juga dikenal kaya akan nutrisi penting, seperti protein, vitamin D, B12, selenium, dan kolin. Berkat kandungan gizinya yang melimpah inilah, telur jadi sering dijadikan pilihan utama untuk menu sarapan maupun sebagai makanan pendamping saat diet. Meski dikenal menyehatkan, ternyata tetap banyak yang percaya kalau telur bisa sebabkan kolesterol naik.
Biasanya, kekhawatiran ini muncul karena kuning telur dikenal punya kadar kolesterol yang cukup tinggi. Berpatok pada alasan inilah banyak orang akhirnya mulai membatasi asupan telur mereka. Bahkan, diantaranya malah memilih buat gak makan kuning telur sama sekali demi menjaga kadar kolesterol supaya tetap normal. Namun, benarkah sering konsumsi telur bisa sebabkan kolesterol naik? Yuk, temukan jawabannya lewat penjelasan berikut!
1. Satu butir telur rebus (50g) mengandung kolesterol sekitar 186mg

Dilansir Healthline, dalam satu butir telur rebus dengan berat 50 gram terdapat kadar kolesterol sebanyak 186mg yang ada pada bagian kuningnya. Meski cukup tinggi kolesterol, satu butir telur rebus juga mengandung berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam satu butirnya, terdapat sekitar 77,5 kalori, 5,3 gram lemak, dan hampir gak mengandung karbohidrat sama sekali. Telur juga dikenal sebagai sumber protein lengkap karena sekitar 6 gram protein per butir telur mengandung semua asam amino esensial.
Gak cuma itu, telur rebus juga kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang, zinc untuk daya tahan tubuh, serta kalsium dan vitamin B kompleks yang penting untuk metabolisme energi maupun fungsi saraf. Sebagian besar nutrisi ini memang terkandung pada bagian kuning telur. So, kalau kamu cuma mengonsumsi bagian putihnya saja, kamu akan melewatkan sejumlah nutrisi penting ini begitu saja. Sayang banget, bukan?
2. Sebagian besar kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh hati

Dilansir Harvard Health, penelitian menunjukkan bahwa ternyata sebagian besar kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh hati. Kolesterol dari makanan bukanlah penyebab utama naiknya kadar kolesterol darah. Hati bakal memproduksi lebih banyak kolesterol jika kamu mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dan lemak trans. Biasanya, zat tersebut ditemukan dalam makanan olahan, gorengan, ataupun daging berlemak.
Jadi, kolesterol dari makanan seperti yang terdapat dalam telur gak bisa langsung disalahkan sebagai biang kerok naiknya kadar kolesterol dalam darah. Selama kamu menjaga pola makan dengan bijak dan gak berlebihan dalam konsumsi makanan berlemak, mengonsumsi telur masih aman-aman saja.
Bahkan, dalam porsi yang wajar, telur justru bisa jadi sumber nutrisi yang baik dan mendukung kesehatan tubuh kamu, lho. Oleh karena itu, gak perlu lagi takut makan telur asal tetap diimbangi dengan gaya hidup sehat, ya!
3. Cara pengolahan telur juga berpengaruh pada naiknya kadar kolesterol

Dilansir Mayo Clinic, cara memasak telur juga bisa memengaruhi dampaknya terhadap kesehatan jantung kamu. Telur yang digoreng dengan banyak minyak atau mentega pastinya juga bakal menambah asupan lemak gak sehat ke dalam tubuh yang akhirnya malah menimbulkan kolesterol jadi ikut naik. Sebaliknya, memasak dengan cara yang lebih sehat, seperti direbus atau dikukus bisa bikin kandungan nutrisi yang ada di dalam telur jadi tetap terjaga.
Meskipun beberapa penelitian menemukan adanya kaitan antara konsumsi telur dengan risiko penyakit jantung, hasil tersebut belum tentu sepenuhnya disebabkan oleh telur itu sendiri. Ada kemungkinan faktor lain yang juga ikut berperan. Salah satunya yaitu makanan pendamping yang biasanya disantap bersama telur yang justru mengandung lebih banyak lemak jenuh dan natrium tinggi. Misalnya, seperti sosis, nugget, dan aneka daging olahan lainnya.
4. Batas wajar konsumsi telur per minggunya adalah tujuh butir

Batas konsumsi telur yang dianggap wajar bagi orang sehat umumnya yaitu hingga tujuh butir per minggu. Dalam jumlah ini, risiko terhadap penyakit jantung gak mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan, beberapa studi menyebutkan kalau konsumsi telur dalam batas tersebut bisa memberikan manfaat buat tubuh kamu, lho. Misalnya, seperti menjaga kesehatan mata dan menurunkan risiko jenis stroke tertentu.
Pada kondisi tertentu, jumlah wajar konsumsi telur bisa saja berbeda tiap orangnya. Misalnya, buat kamu yang punya diabetes, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung, konsumsi telur mungkin perlu lebih dibatasi. Oleh karena itu, gak ada salahnya kalau kamu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum menetapkan batas konsumsi telur harian atau mingguan sesuai dengan kondisi tubuh kamu.
Dari penjelasan sebelumnya, bisa ditarik kesimpulan bahwa memang benar kuning telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Meski begitu, sebenarnya kadar kolesterol dalam tubuh sebagian besar diproduksi oleh hati. Selain itu, sehat dan gak sehatnya konsumsi telur juga tergantung dari bagaimana cara pengolahannya dan makanan pendamping apa yang kamu makan. Setiap orang juga punya batas wajar konsumsi telur yang berbeda, tergantung kondisi tubuhnya masing-masing.
Referensi
“Boiled Egg Nutrition: Everything You Need to Know”. Healthline. Diakses Mei 2025.
“Are Eggs Risky for Heart Health?”. Harvard Health Publishing. Diakses Mei 2025.
“Cholesterol: Top Foods to Improve Your Numbers”. Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.