Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Benda Dapur Ini Bisa Mengandung Mikroplastik, Waspada Paparannya!

ilustrasi memasak di dapur (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi memasak di dapur (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Mikroplastik telah menyebar ke berbagai aspek kehidupan, termasuk udara, air, dan makanan yang kita konsumsi.
  • Penelitian menemukan bahwa mikroplastik ada dalam darah, air liur, hati, ginjal, plasenta manusia, dan bahkan otak.
  • Peralatan masak anti lengket, wadah makanan plastik, alat makan plastik, kantong teh, rempah-rempah kemasan plastik, sedotan plastik, dan makanan kaleng dapat menjadi sumber paparan mikroplastik di dapur.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mikroplastik telah menyebar ke berbagai aspek kehidupan, termasuk udara yang kita hirup, air yang kita minum, dan makanan yang kita konsumsi.

Bahkan, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine menemukan bahwa mikroplastik tidak hanya ada dalam darah, air liur, hati, ginjal, dan plasenta manusia, tetapi juga telah terdeteksi dalam otak.

Studi ini mengungkap bahwa otak mengandung lebih banyak mikroplastik dibandingkan organ lain. Pasien demensia dalam penelitian tersebut memiliki akumulasi mikroplastik hingga 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan individu sehat.

Mikroplastik juga mengintai di dalam rumah, termasuk di dapur. Tanpa disadari, beberapa peralatan dan bahan yang sering digunakan sehari-hari bisa menjadi sumber paparan mikroplastik. Berikut daftar benda-benda di dapur yang dapat mengandung mikroplastik. 

1. Peralatan masak anti lengket

ilustrasi alat masak (pexels.com/Ernest_Roy)
ilustrasi alat masak (pexels.com/Ernest_Roy)

Peralatan masak anti lengket, terutama yang dilapisi teflon, bisa menjadi sumber utama paparan mikroplastik. Sebuah studi menemukan bahwa wajan dan panci dengan lapisan antilengket bisa melepaskan mikroplastik ke dalam makanan saat digunakan untuk memasak.

Penelitian dari Australia memperkirakan bahwa peralatan masak berlapis teflon mengandung ribuan hingga jutaan partikel mikroplastik. Bahkan, jika permukaannya mengalami retak atau goresan kecil, jumlah mikroplastik yang terlepas bisa mencapai lebih dari dua juta partikel.

2. Wadah makanan plastik

Wadah makanan plastik, termasuk yang sering digunakan untuk mewadahi makanan, bisa menjadi sumber tersembunyi mikroplastik dalam makanan. Meskipun praktis, tetapi penelitian menunjukkan bahwa semua wadah plastik yang biasa dipakai restoran untuk makanan bawa pulang mengandung mikroplastik.

Paparan mikroplastik meningkat saat wadah plastik dipanaskan atau dicuci dengan air panas. Ini karena suhu tinggi dapat menyebabkan pelepasan partikel plastik ke dalam makanan.

Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya pindahkan makanan dari wadah plastik ke piring atau mangkuk kaca sebelum dipanaskan. 

3. Peralatan makanan plastik

ilustrasi kemasan styrofoam (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi kemasan styrofoam (pexels.com/Timur Weber)

Sendok, garpu, dan pisau plastik yang sering digunakan untuk makan cepat saji atau makanan bawa pulang juga dapat menjadi sumber mikroplastik. Studi menunjukkan bahwa alat makan plastik bisa melepaskan mikroplastik ke dalam makanan, terutama saat digunakan dengan makanan panas.

Saat makanan yang terkontaminasi ini dikonsumsi, mikroplastik bisa masuk ke dalam tubuh dan bersirkulasi dalam aliran darah. Untuk mengurangi paparan, sebaiknya gunakan peralatan makan berbahan stainless steel, bambu, atau kayu. 

4. Kantong teh

Tanpa disadari, kantong teh bisa menjadi sumber mikroplastik dalam minuman. Saat diseduh, kantong teh terpapar suhu tinggi yang bisa menyebabkan pelepasan mikroplastik, terutama dari kandungan polipropilena. 

Penelitian dari Autonomous University of Barcelona mengungkap bahwa miliaran partikel mikroplastik dan nanoplastik bisa terlepas dari satu kantong teh ke dalam setiap milimeter air tempatnya direndam.

Untuk mengurangi risiko paparan, pilihlah teh dalam bentuk daun lepas (loose leaf tea) atau teh tubruk dan gunakan saringan teh berbahan stainless steel. 

5. Beberapa jenis rempah

Ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Mareefe)
Ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Mareefe)

Rempah-rempah yang sering digunakan untuk memasak ternyata bisa mengandung mikroplastik, tergantung pada kemasannya. Banyak produk rempah saat ini dikemas dalam wadah plastik, yang bisa menjadi sumber kontaminasi mikroplastik.

Sebuah studi menemukan bahwa semua wadah plastik yang diuji mengandung mikroplastik, sehingga berisiko mencemari bahan makanan, termasuk rempah-rempah.

Untuk mengurangi paparan, pilihlah rempah-rempah yang dikemas dalam wadah kaca atau beli dalam bentuk utuh. 

6. Sedotan plastik

Sedotan plastik menjadi salah satu sumber utama paparan mikroplastik, baik melalui konsumsi langsung maupun lingkungan. Studi menunjukkan bahwa sedotan plastik bisa melepaskan mikroplastik dan nanoplastik ke dalam minuman, yang kemudian bisa masuk ke dalam tubuh. 

Masalahnya tidak berhenti di situ. Sekitar delapan juta metrik ton plastik berakhir di perairan setiap tahunnya, termasuk sedotan plastik yang sulit terurai. Limbah ini tidak hanya mencemari air, tetapi juga memengaruhi tanah serta organisme hidup di dalamnya.

Untuk mengurangi paparan, gunakan alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti sedotan stainless steel, kaca, atau bambu.

7. Lapisan kaleng makanan

ilustrasi kemasan kaleng (freepik.com/freepik)
ilustrasi kemasan kaleng (freepik.com/freepik)

Makanan kaleng mungkin tampak praktis, tetapi lapisan dalam kalengnya bisa menjadi sumber paparan mikroplastik.

Sebelumnya, lapisan kaleng banyak mengandung bisphenol A (BPA), bahan yang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Kini, banyak produsen beralih ke akrilik atau poliester epoksi bebas BPA, tetapi bahan ini juga belum terbukti sepenuhnya aman karena tetap mengandung mikroplastik.

Paparan mikroplastik dari makanan kaleng bisa meningkat seiring waktu, terutama jika kaleng disimpan dalam kondisi panas atau penyok. Untuk mengurangi risiko, pertimbangkan untuk memilih makanan segar atau kemasan alternatif. 

Mikroplastik telah menyusup ke berbagai aspek kehidupan, termasuk peralatan dan bahan dapur yang sering kita gunakan. Dari peralatan masak anti lengket hingga makanan kaleng, paparan mikroplastik bisa terjadi tanpa disadari.

Referensi

Nihart, Alexander J., Marcus A. Garcia, Eliane El Hayek, Rui Liu, Marian Olewine, Josiah D. Kingston, Eliseo F. Castillo, et al. “Bioaccumulation of Microplastics in Decedent Human Brains.” Nature Medicine, February 3, 2025.
"Safer storage: Avoiding microplastic concerns while managing holiday leftovers". Diakses Februari 2025. Environmental Working Group.
Ali, Tooba, Ashna Habib, Fiza Muskan, Sadia Mumtaz, and Ramsha Shams. “Health Risks Posed by Microplastics in Tea Bags: Microplastic Pollution – a Truly Global Problem.” International Journal of Surgery 109, no. 3 (March 1, 2023). 
Hee, Yet Yin, Keith Weston, and Suhaimi Suratman. “The Effect of Storage Conditions and Washing on Microplastic Release from Food and Drink Containers.” Food Packaging and Shelf Life 32 (February 7, 2022). 
Aragaw, Tadele Assefa. “Sustainable Management of Drinking Plastic Straws Is Required to Reduce Plastic Pollution: Are We Using Them More during COVID-19?” Journal of Hazardous Materials Advances 12 (June 2, 2023). 
"BPA Update: Tracking the Canned Food Phaseout". Diakses pada Februari 2025. Environmental Working Group.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us