Induksi Laktasi untuk Ibu Angkat: Fakta, Prosedur, dan Manfaat

Zaskia Sungkar dikabarkan mengadopsi bayi perempuan dan memulai program laktasi tanpa proses kehamilan. Melalui prosedur induksi laktasi, Zaskia diketahui berupaya memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada sang bayi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Apa itu induksi laktasi untuk ibu angkat? Apakah manfaat yang diperolehan ibu dan anak melalui program ini sama seperti ASI pasca melahirkan? Ini hal yang perlu kamu tahu mengenai induksi laktasi.
Apa itu induksi laktasi?

Pada dasarnya, induksi laktasi merupakan upaya stimulasi yang dilakukan pada tubuh untuk menghasilkan ASI tanpa melewati kehamilan. Ya, induksi laktasi memungkinkanmu mengasihi meski jika belum atau tidak pernah melahirkan.
Induksi laktasi ini bukan hal aneh, lho. Di luar negeri, langkah ini banyak diterapkan untuk anggota keluarga adopsi. Induksi laktasi pun jamak diterapkan pasca kelahiran melalui ibu pengganti.
Praktik induksi laktasi melibatkan obat-obatan yang difungsikan seperti hormon saat tubuh mempersiapkan produksi ASI. Salah satunya konsumsi suplemen estrogen atau progesteron. Namun, prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan, lho. Selain itu, kamu juga harus dipantau oleh dokter ahli pada bidangnya.
Prosedur induksi laktasi
Keberhasilan induksi laktasi tergantung pada replikasi prosesnya. Terapi hormon dapat dimulai beberapa bulan sebelum proses menyusui dimulai. Langkah ini dilakukan untuk meniru kehamilan. Umumnya, dokter akan meresepkan sejumlah obat yang dapat mempersiapkan payudara dalam memproduksi ASI.
Sekitar 2 bulan sebelum menyusui, terapi hormon akan dihentikan. Langkah selanjutnya adalah mulai memompa payudara menggunakan pompa ASI elektrik yang disediakan rumah sakit. Tindakan ini akan mendorong produksi dan pelepasan prolaktin alias hormon yang bertanggung jawab atas proses laktasi.
Pada awalnya, pompa dilakukan selama 5 menit sebanyak tiga kali sehari. Durasinya akan ditingkatkan menjadi 10 menit tiap 4 jam, lalu 15—20 menit tiap 2—3 jam, termasuk pada malam hari. Rutinitas ini terus dilanjutkan hingga bayi tiba dan proses menyusui dimulai.
Penting dipahami, stimulasi dari isapan bayi, pompa listrik, maupun memerah dengan tangan sangat diperlukan. Tindakan tersebut memberi sinyal kepada otak agar tidak menghentikan produksi ASI. Selain itu, perawatan dan pemantauan ahli sangat diperlukan demi menjaga kelancaran proses laktasi hingga nutrisi bayi tercukupi.
Manfaat induksi laktasi

Induksi laktasi memberikan kesempatan bagi perempuan untuk tetap mengasihi pada tiap kondisi. Termasuk bagi seseorang yang memiliki anak melalui prosedur adopsi atau ibu pengganti.
Sama seperti proses mengasihi pasca melahirkan, laktasi yang diinduksi dapat memenuhi nutrisi bayi sehingga meningkatkan kekebalan tubuhnya. Proses mengasihi pun mendorong dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
Induksi laktasi untuk ibu angkat memang jamak dilakukan. Selain memberikan nutrisi bagi sang bayi, tindakan ini juga bantu membangun keterikatan antara ibu dan buah hati sebagaimana proses menyusui melalui proses melahirkan.
Referensi:
"I'm Adopting a Newborn, and I'd Like to Breastfeed the Baby When I Bring Him Home. Can I Produce Breast Milk if I Haven't Been Pregnant?". Mayo Clinic. Diakses Januari 2025.
"Relactation and Induced Lactation". Australian Breastfeeding Association. Diakses Januari 2025.
"Introduction to the Protocols for Induced Lactation". Canadian Breastfeeding Foundation. Diakses Januari 2025.
"Lactation". Cleveland Clinic. Diakses Januari 2025.
"Induced Lactation". O&G Magazine. Diakses Januari 2025.