8 Kebiasaan Umur 20-an dan 30-an yang Akan Mencegah Penyakit Jantung

2. Selalu jaga pola makan

ilustrasi pola makan sehat (heart.org)

Salah satu kesalahan di usia 20-an dan 30-an yang sering dilakukan adalah tidak memedulikan apa yang kita makan karena merasa sehat-sehat saja. Semua jenis makanan dilahap, mulai dari junk food, makanan dan minuman tinggi gula, makanan tinggi lemak, dan sebagainya.

Padahal, kebiasaan makan seperti akan membahayakan jantung di kemudian hari. Kolesterol tinggi, gula darah naik, obesitas, semuanya adalah faktor risiko penyakit jantung. Maka dari itu, sedari muda biasakan untuk mengontrol makanan. Mengonsumsi hidangan tak sehat boleh sesekali, tetapi imbangi dengan makan sayur, buah, dan penuhi semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Kenali 8 Fakta Angina atau Angin Duduk

3. Hindari merokok dan terpapar asap rokok

ilustrasi berhenti merokok (freepik.com/freepik)

Banyak orang yang berjanji pada dirinya sendiri bahwa mereka akan berhenti merokok ketika memasuki usia 40-an atau 50-an. Ini adalah tindakan yang keliru. Justru, merokok dari usia 20-an hingga 30-an akan berdampak besar pada kesehatan jantung dan paru-paru kita nanti.

Laporan National Heart, Lung, and Blood Institute menyebut bahwa kebiasaan tersebut akan meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik, aterosklerosis, gagal jantung, serangan jantung, dan lain sebagainya. Risiko tersebut juga berlaku untuk orang-orang yang menggunakan rokok elektrik.

Selain menghindari merokok, hindari pula terpapar asap rokok secara terus-menerus (perokok pasif). Menurut US Surgeon General Report, para perokok pasif memiliki risiko 30 persen untuk terserang penyakit jantung dan kanker paru-paru hanya dengan menghirup asap rokok.

4. Checkup secara rutin

ilustrasi cek kesehatan atau medical checkup (pexels.com/Los Muertos Crew)

Berikutnya, biasakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical checkup secara berkala. Kamu bisa mendapatkannya di berbagai tempat, kok! Mulai dari rumah sakit, klinik, atau bahkan badan-badan tertentu yang menyelenggarakannya. 

Saat checkup, kamu harus mengetahui kesehatan jantung, tekanan darah, tingkat kolesterol, detak jantung, gula darah, hingga indeks massa tubuh. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter ketika ada data yang tak kamu ketahui.

5. Tidur cukup, jangan biasakan overwork

ilustrasi kelelahan karena kerja berlebihan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jangan lupa untuk beristirahat. Usia 20 hingga 30-an memang bisa dibilang usia yang sibuk. Kamu harus kuliah, bekerja, atau bahkan ada pula yang sudah berkeluarga. Namun, jangan abaikan waktu tidurmu, ya. 

Mengutip laporan dari Sleep Foundation, orang yang tidak mendapatkan tidur dengan cukup memiliki risiko penyakit jantung dan jantung koroner yang tinggi. Ini karena kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, gula darah, dan inflamasi atau peradangan. 

6. Rutin olahraga

ilustrasi olahraga (unsplash.com/Gabin Vallet)

Olahraga tak bisa dimungkiri merupakan cara yang penting untuk mencegah berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung. Laporan studi dalam New England Journal of Medicine mengatakan bahwa kebiasaan tersebut mampu mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan lain sebagainya tanpa memandang indeks massa tubuh, usia, atau ras. 

Maka dari itu, mulai sekarang biasakan berolahraga secara rutin, ya. Usir rasa malasmu! Jalan kaki, joging, yoga, pilates, atau kardio, semuanya boleh, kok, sesuaikan saja dengan preferensimu. Sekarang bahkan banyak sekali video olahraga di YouTube maupun aplikasi smartphone yang bisa kamu jadikan sebagai panduan. Lakukan setidaknya 30 menit setiap harinya, ya. 

7. Kelola stres dengan baik

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Alexavier Rylee Cimafranca)

Selain sibuk, orang-orang usia 20-an hingga 30-an juga rentan didera stres. Ada banyak tuntutan yang harus dipenuhi, ada banyak ekspektasi yang diemban. Stres pun sulit untuk dihindari. Hal ini bisa berasal dari pekerjaan, pendidikan, finansial, keluarga, dan lain-lain. 

Walaupun begitu, kita harus bisa mengelola stres dengan baik. Jangan biarkan semua tekanan itu terus menumpuk dan akhirnya menyerang kondisi fisik dan mental kita. Jantung adalah salah satu organ yang bisa terkena imbasnya, lo!

Sering-seringlah praktikkan self-care. Hal ini dapat berupa meluangkan waktu untuk me-time, merawat tubuh, melakukan hobi, atau sesederhana beristirahat tanpa gangguan. Lakukan apa yang membuatmu merasa lebih nyaman. Jangan lupa bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan fisik. 

8. Ketahui angka-angkamu

pexels.com/Hassan OUAJBIR

Yang dimaksud dengan angka di sini merupakan tingkat ideal atau normal dari setiap tanda vital. Berikut ini di antaranya:

• Tekanan darah: 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg
• Kolesterol: untuk total seharusnya kurang dari 200 mg/dL, sedangkan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) seharusnya kurang dari 100 mg/dL
• Indeks massa tubuh: 18,5 hingga 24,9 kg/m2
• Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL
• Gula darah: kurang dari 100 mg/dL

Setiap kali checkup, kamu harus membandingkan angka yang kamu dapatkan dengan kadar normal di atas. Jika ada yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, kamu harus memperbaikinya. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter mengenai apa saja yang perlu kamu lakukan.

Jika kamu membiasakan semua hal yang disebutkan di atas mulai dari sekarang, kamu bisa mengurangi risiko penyakit jantung di masa depan. Ini juga termasuk salah satu cara mencintai diri sendiri, lo! Gak mau, kan, usiamu yang berharga dihabiskan untuk berobat nantinya?

Baca Juga: Dislipidemia, Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner dan Stroke