9 Jenis Makanan yang Sering Bikin Ibu Hamil Ngidam

Ada banyak situasi yang bisa memicu orang mengidam makanan tertentu. Situasi yang paling memungkinkan untuk itu adalah fase kehamilan. Dengan lebih dari 90 persen perempuan hamil yang mengalami ngidam, ini adalah sesuatu yang umum. Namun, apa sebenarnya arti ngidam itu?
Saat kamu mengalami dorongan yang sangat kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu dan terasa sulit menahan keinginan tersebut, itulah yang disebut dengan ngidam. Bahkan untuk makanan yang semula tidak kamu minati, kamu bisa tiba-tiba menginginkannya.
Apakah ada jenis makanan ksusus yang sering diincar oleh ibu hamil yang ngidam? Berdasarkan temuan beberapa studi, ada jenis makanan tertentu yang kerap didambakan ibu hamil untuk memenuhi hasrat ngidam. Daftar makanan itu akan kita ketahui di bawah ini.
1. Makanan manis

Tidak hanya ibu hamil yang sering mengidam makanan manis. Faktanya, penelitian dalam jurnal Appetite tahun 2006 menunjukkan bahwa cokelat adalah makanan yang paling diidamkan semua orang di Amerika Serikat (AS), baik hamil maupun tidak.
Makanan manis yang paling sering diinginkan perempuan hamil adalah permen dan cokelat, sementara waktu yang paling kuat untuk memunculkan keinginan ngidam makanan manis adalah pada trimester kedua. Hal ini dikonfirmasi berbagai studi, misalnya dalam riset lampau bertajuk "Taste and Food Preference Changes Across The Course of Pregnancy" tahun 1992.
Meskipun tidak masalah untuk memanjakan lidah dengan makanan manis saat hamil, tetapi sebaiknya batasi, konsumsi hanya sesekali. Ini karena peningkatan asupan makanan atau minuman manis telah dikaitkan dengan risiko diabetes gestasional, dan kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan bisa menjadi masalah, menurut studi berjudul "Impact of Sugary Food Consumption on Pregnancy: A Review" tahun 2020.
Kalau ingin yang manis-manis, kamu bisa memilih alternatif yang lebih sehat seperti potongan buah atau dark chocolate.
2. Olahan dari karbohidrat
Jenis makanan selanjutnya yang sering diidamkan ibu hamil adalah berbagai sumber karbohidrat seperti roti, sereal, dan biskuit.
Bagi ibu hamil yang mendambakan jenis makanan tersebut, direkomendasikan untuk memilih produk berbahan dasar gandum utuh. Ini karena gandum utuh lebih banyak mengandung nutrisi seperti vitamin dan serat, dibanding produk olahan yang telah ditambahkan gula, lemak, atau garam.
Sebagai bonus, kandungan serat dalam gandum dapat membuatmu kenyang lebih lama, sekaligus melawan sembelit yang umum terjadi pada trimester kedua.
Jadi, dengan menyesuaikan makanan yang diidamkan dengan nutrisi yang dibutuhkan, kamu bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
3. Buah-buahan

Jenis makanan selanjutnya yang menempati urutan teratas dalam kategori paling diinginkan ibu hamil adalah buah-buahan. Tidak hanya buah segar, oalahan buah seperti jus juga menjadi incaran selama masa kehamilan, merujuk studi dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics tahun 2016.
Jika kamu ngidam buah saat hamil, maka itu kabar baik karena buah adalah camilan yang enak dan sehat untuk dinikmati kapan pun.
Kamu bahkan bisa mencoba membuat smoothie buah kalau ingin tekstur yang lebih lembut.
Salah satu buah yang direkomendasikan untuk dikonsumsi ibu hamil adalah jeruk yang kaya akan vitamin C.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan agar ibu hamil yang berusia di atas 19 tahun mengambil asupan 85 miligram (mg) vitamin C per hari, atau 80 mg untuk yang di bawah 19 tahun.
4. Makanan cepat saji

Tampaknya tidak ada yang bisa menolak kelezatan dari sepotong piza dengan topping keju yang lumer, atau kerenyahan kripik kentang yang gurih dan asin, bukan? Ibu hamil pun menggemari makanan cepat saji tersebut, menurut studi dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2014.
Terutama makanan gurih dan asin, keduanya paling banyak diidamkan saat trimester pertama dan terakhir, merujuk riset Nutritional and Clinical Associations of Food Cravings in Pregnancy tahun 2016.
Sama halnya dengan makanan manis, tidak apa-apa menuruti keinginan makan fast food. Namun, ada baiknya untuk mengatur porsi dengan mengimbanginya dengan asupan serat. Sebab, pada umumnya fast food merupakan produk ultra-proses yang tinggi kalori dan minim nutrisi.
Sebagai alternatif, kamu bisa membuat camilan yang lebih bergizi seperti kentang atau ubi goreng homemade atau piza dengan topping sayur yang melimpah.
5. Produk dari susu

Ngidam produk olahan susu selama kehamilan juga umum terjadi. Untungnya, jenis ngidam ini adalah bentuk keinginan yang sehat. Ini karena produk susu seperti susu segar, yoghurt, maupun keju kaya akan mineral dan kalsium, yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan tulang serta gigi janin.
Bagi ibu hamil, susu dan produk olahannya juga berguna untuk membantu menjaga tulang dan gigi agar tetap sehat dan kuat.
ACOG merekomendasikan untuk ibu hamil yang berusia 19 tahun ke atas untuk mengonsumsi 1.000 mg kalsium per hari, atau 1.300 mg untuk mereka yang berumur 18 tahun ke bawah.
Kalau kamu ingin mengonsumsi olahan susu, pastikan memilih produk yang dibuat dari susu pasteurisasi. Sebaiknya hindari keju atau makanan apa pun yang dihasilkan dari susu yang tidak dipasteurisasi karena ada kemungkinan mengandung Listeria yang dapat menyebabkan infeksi berbahaya.
6. Makanan pedas

Mengidam makanan pedas saat hamil adalah sesuatu yang normal. Kalau kamu tiba-tiba ingin memesan ayam geprek level 10 padahal biasanya hanya level 5, jangan khawatir. Tak apa untuk menuruti keinginan itu. Namun, sebaiknya hindari makanan pedas kalau punya riwayat masalah perut atau heartburn selama kehamilan.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan pedas bisa memperburuk heartburn pada ibu hamil dan menyusui, seperti yang dilaporkan dalam jurnal BMC Gastroenteorology tahun 2022.
7. Protein hewani

Variasi makanan lain yang diidamkan ibu hamil adalah produk hewani. Tak jarang, ibu hamil mendambakan protein hewani seperti steak atau ayam.
Keinginan makan daging hewan ini sebenarnya normal, tetapi itu juga bisa jadi pertanda anemia defisiensi zat besi, jadi efeknya menginginkan sesuatu yang tinggi zat besi.
Faktanya, anemia sering terjadi selama kehamilan, menurut studi dalam Journal of Family Medicine and Primary Care tahun 2017. Tingkat prevalensi anemia yang mencapai 62 persen menjadikan itu salah satu komplikasi utama yang berhubungan dengan kehamilan.
Tingginya angka kejadian itu karena kebutuhan zat besi akan meningkat selama kehamilan. Mulanya dari 18 mg per hari menjadi 27 mg per hari.
Meski protein hewan mengandung nutrisi unggulan, tetapi ACOG merekomendasikan agar menghindari semua daging, telur, unggas, dan makanan laut yang mentah atau kurang matang selama kehamilan. Sebab itu dapat mengandung bakteri Salmonella, Campylobacter, dan E. coli.
8. Makanan dingin

Makanan yang populer diidamkan para ibu hamil selanjutnya adalah yang memberikan sensasi dingin.
Misalnya, es krim, es lilin, atau makanan beku lain, seperti yang dijelaskan dalam studi tahun 2014 bertajuk "Pickles and Ice Cream! Food Cravings in Pregnancy: Hypotheses, Preliminary Evidence, and Directions for Future Research".
Keinginan untuk merasakan hawa dingin dalam tiap gigitan sangatlah wajar. Namun, karena itu manis, sebaiknya konsumsi secukupnya dan buatlah sedikit penyesuaian. Misal dengan mencoba alternatif lain, seperti yoghurt beku atau smoothie buatan sendiri.
9. Makanan asam

Jenis makanan terakhir yang sering mendorong nafsu makan ibu hamil adalah yang memiliki rasa masam.
Salah satu yang paling digemari dari kategori makanan ini adalah acar kaleng. Sama dengan yang lain, tidak masalah untuk menuruti ngidam ini, tetapi perhatikan jumlah konsumsinya.
Acar kaleng biasanya mengandung gula dan garam yang tinggi. Padahal, jumlah garam yang terlalu banyak dikonsumsi dapat memperburuk retensi air pada kehamilan. Akibatnya, ini bisa meningkatkan risiko hipertensi gestasional dan preeklamsia, yang bisa berdampak negatif pada ibu dan bayi yang dikandung.
Dari beragam temuan studi, ngidam ketika hamil sangat umum terjadi. Pada dasarnya tidak apa-apa untuk memenuhi hasrat ngidam itu, tetapi ada juga jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi karena bisa berisiko terhadap kehamilan.
Hal yang paling penting dari semua itu adalah bahwa momen kehamilan harus dinikmati. Dengan menyesuaikan porsi dan bahan yang lebih bernutrisi, ngidam apa pun akan kecil kemungkinannya berdampak negatif pada kehamilan.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina