Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Makanan yang Bisa Membuat Body Age Lebih Tua dari Umur Aslinya

ilustrasi penuaan dini (freepik.com/rawpixel

Body age atau usia biologis merupakan gambaran kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk fungsi organ, metabolisme, dan kebugaran sel. Usia ini tidak selalu sama dengan umur kronologis yang dihitung dari tanggal lahir. Pola makan memainkan peran besar dalam menentukan seberapa cepat tubuh mengalami penuaan, baik secara tampilan luar maupun kesehatan dalam.

Beberapa jenis makanan dapat mempercepat penuaan biologis akibat kandungan zat aditif, kadar gula tinggi, atau proses pengolahan berlebih. Konsumsi berlebihan terhadap makanan tersebut bisa menurunkan kualitas sel tubuh dan memicu penyakit metabolik. Berikut lima makanan yang berpotensi membuat body age menjadi lebih tua dari umur sebenarnya yang dilansir dari fortune.com:

1. Makanan fast food

ilustrasi fast food (pexels.com/enginakyurt)
ilustrasi fast food (pexels.com/enginakyurt)

Makanan cepat saji dikenal mengandung lemak jenuh, garam, dan kalori tinggi yang sulit dicerna tubuh. Konsumsi rutin jenis makanan ini dapat memicu peradangan sistemik dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Proses penuaan sel menjadi lebih cepat karena tubuh terus-menerus bekerja keras menetralisasi zat-zat tidak sehat dari makanan ini.

Fast food juga rendah kandungan serat dan tingginya kadar natrium yang dapat memperburuk metabolisme tubuh. Efek jangka panjangnya adalah penurunan fungsi organ seperti ginjal dan hati, serta peningkatan tekanan darah. Keseimbangan hormonal juga terganggu, mempercepat tanda-tanda penuaan fisik dan menambah beban usia biologis.

2. Makanan manis dan minuman bergula

ilustrasi makan manis/cemilan (pexels.com/pramodtiwari)
ilustrasi makan manis/cemilan (pexels.com/pramodtiwari)

Konsumsi gula berlebih diketahui sebagai salah satu penyebab utama penuaan dini. Makanan seperti permen, kue manis, minuman bersoda, dan sirup tinggi fruktosa mendorong proses glikasi dalam tubuh. Glikasi merupakan proses pengikatan gula dengan protein, yang menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin di kulit, sehingga mempercepat keriput dan kulit kendur.

Tidak hanya berdampak pada penampilan, kelebihan gula juga meningkatkan resistensi insulin dan menyebabkan gangguan metabolisme. Sel-sel tubuh menjadi cepat lelah, dan risiko diabetes tipe 2 meningkat. Akibatnya, fungsi tubuh menurun lebih cepat dibanding usia kronologis, yang terlihat dari stamina, daya tahan, dan kesehatan jantung.

3. Daging olahan

ilustrasi makanan kaleng (freepik.com/freepik

Sosis, ham, nugget, dan daging kalengan termasuk dalam kategori daging olahan yang mengandung nitrat, pengawet, dan garam tinggi. Kandungan tersebut dapat memicu stres oksidatif dalam tubuh, yaitu ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan. Stres oksidatif mempercepat kerusakan sel dan jaringan, membuat tubuh tampak dan terasa lebih tua.

Selain meningkatkan risiko kanker usus besar, daging olahan juga dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis. Sirkulasi darah yang terganggu memperlambat regenerasi sel dan menurunkan kapasitas organ dalam.

4. Makanan dari minyak goreng yang digunakan berkali-kali

memasak dengan minyak (freepik.com/reez

Minyak goreng yang digunakan berulang kali menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrolein dan lemak trans. Senyawa ini bersifat karsinogenik dan merusak integritas membran sel. Akibatnya, sel-sel tubuh mengalami degenerasi yang lebih cepat, serta memperbesar peluang terjadinya penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan gangguan jantung.

Makanan seperti gorengan jalanan, kentang goreng, dan camilan berbahan minyak bekas sering kali menjadi penyumbang utama asupan lemak trans. Zat ini mengganggu keseimbangan kolesterol tubuh dan memperburuk kerja sistem imun. Dalam jangka panjang, konsumsi jenis makanan ini menyebabkan tubuh menua lebih cepat dibanding usia sebenarnya.

5. Karbonhidrat olahan

ilustrasi roti (freepik.com/jcomp
ilustrasi roti (freepik.com/jcomp

Roti putih, mie instan, dan nasi putih termasuk dalam kelompok karbohidrat olahan yang memiliki indeks glikemik tinggi. Jenis makanan ini menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat, memicu peningkatan hormon insulin secara berlebihan.

Karbohidrat olahan juga mempercepat pembentukan lemak visceral, yaitu lemak yang menumpuk di sekitar organ dalam. Lemak ini sangat berbahaya karena memicu peradangan kronis yang berkaitan dengan penuaan sel.

Usia biologis atau body age menjadi indikator penting untuk menilai kualitas hidup seseorang dari sisi kesehatan. Pilihan makanan sangat berpengaruh terhadap percepatan atau perlambatan proses penuaan sel tubuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us