3 Risiko Cedera Tarik Tambang agar Aman saat Lomba 17 Agustus

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia disambut dengan beragam acara yang meriah. Persiapan upacara HUT RI biasanya memerlukan waktu berbulan-bulan. Nah, tidak lengkap rasanya perayaan ini tanpa beragam lomba yang menarik.
Apakah ada lomba tarik tambang di daerahmu? Salah satu lomba yang tidak pernah ketinggalan setiap tahunnya karena seru dan meningkatkan kekompakan tim. Tarik tambang bukan hanya diselenggarakan di Indonesia. Meskipun tarik tambang tidak kontak langsung antarpemain, permainan ini juga menimbulkan risiko kesehatan. Inilah beberapa risiko cedera tarik tambang yang perlu diwaspadai.
1. Cedera pada punggung

Kasus cedera panggung sering dialami dalam permainan tarik tambang. Studi dalam jurnal International Journal of Environment Research Public Health menyebutkan prevelensi cedera sprain (keseleo) maupun strain (salah urat) pada punggung terjadi sebanyak 42 persen, bahu-anggota tubuh bagian atas sejumlah 23 persen), dan lutut sebanyak 17 persen.
Ketika tarik tambang berlangsung, tekanan besar ditujukan pada punggung dan tulang belakang. Padahal, bagian punggung mempunyai fleksibilitas yang rendah. Tak heran, cedera punggung banyak terjadi selama tarik tambang.
2. Cedera ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atau bagian anggota gerak terbagi atas atas dan bawah. Kita mengenal ekstremitas atas berupa bahu, lengan, pergelangan tangan, serta tangan. Di sisi lain, ekstremitas bawah meliputi pinggul hingga jari kaki.
Cedera ekstremitas atas terjadi akibat tekanan yang besar secara mendadak saat menarik tali tambang. Ekstremitas bawah menjadi tumpuan penting bagi badan supaya tidak terjatuh. Bentuk cedera ringan pada ekstremitas berupa keseleo, sedangkan cedera parah dapat berupa patah tulang atau terputusnya jari tangan.
Sejatinya, tarik tambang telah dinaungi oleh organisasi internasional (The Tug of War International Federation). Tarik tambang meningkatkan risiko carpal tunnel syndrome (CTS) pada atlet. Sebuah penelitian dalam jurnal Diagnostics menyebutkan atlet perempuan dengan berat badan lebih atau obesitas mempunyai risiko tinggi mengalami carpal tunnel syndrome.
3. Cedera kulit

Cedera kulit merupakan kasus paling umum yang terjadi selama pertandingan tarik tambang. Gaya gesek kulit dan tali dengan kekuatan yang tinggi menciptakan luka pada kulit.
Ketika tarik tambang, cedera kulit dapat berupa memar, goresan, atau robekan kulit. Dilansir dari jurnal Case Reports in Orthopedics, hasil studi Smith dan Krabak menyebutkan nebrasi, luka bakar, dan lepuh pada kulit mewakili 41 persen dari total cedera.
4. Bagaimana cara mencegah cedera saat tarik tambang?

Ketika merayakan tujuh belasan, kita ingin memeriahkan lomba dan bersenang-senang. Tentunya, kita merasakan kegembiraan tanpa adanya cedera. Salah satu cara mencegah cedera ketika tarik tambang yaitu mematuhi aturan tarik tambang internasional. Kita mungkin berpikir ribet untuk menjalaninya, tetapi demi keamanan bersama lebih baik mematuhinya. Beberapa aturan tarik tambang menurut TWIF antara lain:
Ketebalan tali tidak boleh kurang dari 10 sentimeter atau lebih dari 12,5 sentimeter.
Panjang tali minimal 33,5 meter.
Tidak ada simpul atau lingkaran pada tali.
Tubuh peserta tidak boleh dililitkan ke tali.
Peserta memakai rompi dengan ketebalan maksimal 5 sentimeter.
Peserta mengenakan sepatu dengan sol harus rata sempurna.
Cedera selama permainan memang tidak dapat dihindari. Namun, kita dapat meminimalkan dengan tindakan pencegahan. Cara penanganan cedera berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Jika kamu cedera setelah lomba, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
Referensi
"13 Low-Prep Games for Corporate Events You Can Play Outdoors". The CW Farm & Ranch Venue. Diakses pada Agustus 2025
Cayero R, et al. (2021). Analysis of Tug of War Competition: A Narrative Complete Review. Int J Environ Res Public Health. 19(1):3.
Huang, C.-H., et al. (2024). Carpal Tunnel Syndrome in Elite Female Tug-of-War Athletes: Prevalence and Risk Factor Analysis. Diagnostics, 14(19)
Chotai, P., Abdelgawad, A. Tug-of-War Injuries: A Case Report and Review of the Literature. Case Reports in Orthopedics. Volume 2014, Edisi 1