5 Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafein

Kafein membuat kecanduan

Minum kopi termasuk dalam rutinitas pagi kebanyakan orang jaman sekarang saat memulai aktivitas. Kafein memblokir adenosin sehingga meningkatkan kesadaran, energi, detak jantung dan metabolisme. Perlu kamu ketahui bahwa kafein adalah zat psikoaktif yang memiliki efek stimulan sehingga bisa menyebabkan ketagihan.

Ketagihan tersebut yang menyebabkan kamu terkadang mengalami gejala-gejala tertentu saat berhenti mengonsumsi kafein atau mengurangi konsumsi kafein. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin kamu alami saat berhenti mengonsumi kafein. 

1. Sakit kepala

5 Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafeinilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sakit kepala adalah salah satu gejala umum yang dialami saat seseorang berhenti mengonsumsi kafein. Mengonsumsi kafein secara teratur membuat tubuh ketergantungan dengan efeknya. Kafein mempersempit pembuluh darah yang mengelilingi otak sehingga saat tidak mengonsumsi kafein, pembuluh darah menjadi membesar.

Pembuluh darah membesar berarti terjadi peningkatan aliran darah di otak dan peningkatan tekanan saraf. Hasil akhirnya adalah sakit kepala. Sakit kepala akibat tidak mengonsumsi kafein dapat berlangsung selama beberapa minggu karena tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. 

2. Gampang marah

5 Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafeinilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat tahap awal berhenti mengonsumsi kafein, kebanyakan orang menjadi lebih mudah marah. Kafein mampu meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik sehingga saat kamu tidak mengonsumsinya maka efek yang ditimbulkan adalah kebalikannya.

Sebuah studi tahun 2012 di National Library of Medicine menemukan bahwa hampir 90% peserta tidak berhasil mengurangi konsumsi kafein dikarenakan efek samping yang muncul. Menjadi lebih mudah marah adalah hal yang wajar karena efek kecanduan dan ketergantungan terhadap kafein.  

Baca Juga: Apakah Kafein Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara?

3. Lemas

5 Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafeinilustrasi lemas (pexels.com/Cats Coming)

Kebanyakan orang mengonsumsi kafein karena kekurangan energi, kurang tidur dan merasa lesu di sore hari. Kafein mampu meningkatkan konsentrasi, energi dan suasana hati. Makanya orang yang sudah kecanduan kafein menjadi lemas akibat tidak mengonsumsi kafein. Kafein memblokir reseptor adenosin (memperlambat bagian di dalam tubuh dan menimbulkan rasa lelah).

Biasanya, rasa mengantuk muncul pada jam 2 siang sampai 4 sore dimana waktu tersebut kamu masih beraktivitas atau bekerja. Lain hal dengan saat malam hari, di mana tidak masalah untuk merasa kelelahan sehingga kamu tidak perlu untuk mengonsumsi kafein. 

4. Perubahan suasana hati

5 Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafeinilustrasi suasana hati (pexels.com/Gabriela Palai)

Kafein dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik. Dilansir Health, kafein dapat mengurangi risiko depresi hingga 25%. Karena hal tersebut, berhenti mengonsumsi kafein dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Jika kamu mengalami depresi setelah berhenti mengonsumsi kafein, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang terbaik. Di sisi lain, berhenti mengonsumsi kafein dapat mengurangi perasaan cemas dan serangan panik. Bagi orang yang mengalami gangguan kecemasan, disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein.   

5. Sulit konsentrasi

5 Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafeinilustrasi konsentrasi (pexels.com/CDC)

Sebuah studi tahun 2019 di National Library of Medicine, menemukan bahwa mengonsumsi 80mg kafein dapat meningkatkan daya ingat. Sebuah studi tahun 2016 di National Library of Medicine, menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein secara teratur dapat menurunkan risiko terkena demensia. Kebanyakan orang sering mengonsumsi kafein untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi saat di sekolah atau tempat kerja. Kafein meningkatkan adrenalin, dopamin dan norepinefrin. Terkadang saat tubuh sedang menyesuaikan diri dengan tidak adanya kafein, akan timbul efek samping seperti sulit berkonsentrasi. 

Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas saat berusaha berhenti mengonsumsi kafein, maka hal tersebut adalah normal. Usahakan untuk mengonsumsi kafein dalam porsi yang wajar atau tidak mengonsumsi kafein sama sekali untuk kesehatan tubuhmu.  

Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Kafein, Termasuk Mudah Marah

Sita Vilosa Photo Verified Writer Sita Vilosa

Read a thousand books, and your words will flow like a river.” ― Lisa See

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya