5 Kondisi yang Menyebabkan Nyeri Tumit, Butuh Perhatian Khusus

Nyeri tumit adalah masalah yang umum dikeluhkan banyak orang. Masalah pada tumit bisa menyebabkan rasa sakit yang berdenyut, menusuk, melemahkan, dan mengganggu aktivitas.
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan nyeri tumit. Beberapa dapat diabaikan, sementara sebagian lainnya perlu mendapatkan perhatian serius. Dilansir laman Verywell Health dan Harvard Health Publishing, inilah beberapa penyebab nyeri tumit yang perlu kamu ketahui.
1. Achilles tendinitis

Umumnya, achilles tendinitis disebabkan terlalu sering melakukan aktivitas yang melibatkan penggunaan tumit, utamanya saat melakukan olahraga yang membutuhkan banyak lompatan. Namun, achilles tendinitis juga bisa disebabkan penggunaan sepatu yang tidak pas, yaitu bagian atas belakang sepatu masuk ke dalam tendon achilles di tumit.
Pada kasus yang jarang, achilles tendinitis juga bisa disebabkan oleh penyakit inflamasi. Beberapa di antaranya adalah ankylosing spondylitis, artritis reaktif, dan asam urat atau rheumatoid arthritis.
2. Plantar fasciitis

Plantar fasciitis adalah iritasi dan peradangan yang terjadi pada jaringan yang membentuk lengkungan telapak kaki serta menghubungkan tulang tumit ke pangkal jari kaki. Plantar fasciitis ditandai dengan rasa sakit yang parah, menusuk, atau berdenyut di bagian bawah tumit. Gejala ini biasanya muncul saat menahan beban setelah istirahat, seperti saat mengambil langkah pertama di pagi hari atau saat berdiri setelah duduk lama.
Apabila plantar fasciitis terjadi pada waktu yang lama, akan terbentuk taji tumit atau tonjolan di mana fasia terhubung ke tulang tumit. Pada kasus yang jarang, plantar fascia dapat robek. Pecahnya plantar fascia dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat parah, tajam, dan mungkin juga disertai pembengkakan serta memar.
3. Fraktur stres

Fraktur stres lebih umum terjadi pada atlet yang meningkatkan jarak tempuh lari secara signifikan pada waktu singkat. Memberikan tekanan pada tumit secara berulang pada akhirnya bisa menyebabkan patah.
Selain itu, faktor-faktor lain yang meningkatkan kemungkinan individu mengembangkan fraktur stres meliputi:
- massa tulang rendah atau osteopenia;
- adanya gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia;
- siklus menstruasi yang jarang atau tidak mengalami menstruasi.
Fraktur stres menyebabkan rasa sakit yang meningkat secara signifikan saat beraktivitas dan membaik dengan istirahat. Selain rasa sakit, fraktur stres mungkin disertai pembengkakan bersama dengan nyeri tekan yang terasa di area patah tulang.
4. Bursitis

Bursitis ialah peradangan bursa, suatu kantung yang melapisi banyak sendi dan memungkinkan tendon dan otot bergerak dengan mudah saat sendi bergerak. Pada tumit, bursitis bisa memicu rasa sakit di bagian bawah atau belakang tumit.
Pada beberapa kasus, tumit bursitis terkait dengan masalah struktural kaki yang menyebabkan gaya berjalan abnormal. Dalam kasus lain, memakai sepatu dengan bantalan tumit yang buruk juga bisa menyebabkan radang kandung lendir.
5. Calcaneal apophysitis

Pada calcaneal apophysitis, bagian tengah tulang tumit mengalami iritasi yang disebabkan oleh penggunaan sepatu atau peningkatan aktivitas atletik. Calcaneal apophysitis ditandai dengan rasa sakit di bagian belakang tumit, bukan bagian bawah.
Calcaneal apophysitis adalah penyebab nyeri tumit yang cukup umum pada anak-anak yang sedang aktif, yaitu di antara usia 8 hingga 14 tahun. Semua anak laki-laki atau perempuan memiliki risiko terkena kondisi ini, tetapi anak-anak yang melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak lompatan memiliki risiko tertinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
Rasa sakit pada tumit bukan hanya terasa tidak nyaman, tapi juga bisa mengganggu aktivitas. Untuk itu, jangan biarkan rasa sakit pada tumit dan segera kunjungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan.