Seberapa Efektif Kopi dalam Mencegah Kanker? Ini 5 Faktanya 

Benarkah kopi secara epidemologis efektif cegah kanker?

Kopi merupakan minuman populer yang banyak diminati oleh berbagai kalangan. Hal ini didasarkan pada data Food and Agriculture Organization of the United Nations, bahwa per tahunnya daya konsumsi kopi per kapita bisa mencapai 1,1 kilogram (kg) sampai 4,5 kg kopi.

Indeks minat dan daya konsumsi kopi yang besar ini turut memengaruhi banyaknya tinjauan medis terkait konsumsi kopi. Bahkan, sering kali kopi dihubungkan dengan penurunan risiko kanker. Lantas, seberapa efektif kopi dalam mencegah kanker? Simak faktanya berikut ini!

1. Minum kopi bisa menurunkan risiko kanker pankreas pada pria

Seberapa Efektif Kopi dalam Mencegah Kanker? Ini 5 Faktanya ilustrasi minum kopi (unsplash.com/Jakub Kapusnak)

Minum kopi dikatakan dapat membantu meminimalkan terjadinya kanker pankreas. Ini didasarkan pada metaanalisis berjudul “Coffee Drinking and Pancreatic Cancer Risk: A Meta-analysis of Cohort Studies” dalam World Journal of Gastroenterology tahun 2011.

Studi kohort tersebut meneliti 671.080 individu yang memenuhi kriteria dan 1.496 kasus kanker pankreas, ditemukan bahwa subjek yang rutin meminum kopi memiliki poin risiko rendah dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi kopi.

Kaitan mengenai konsumsi kopi dan kanker pankreas atau karsinoma pankreas sudah banyak dikaji di berbagai lokus penelitian sejak tahun 1980–an.

Pengamatan terhadap kaitan kopi dan risiko kanker pankreas melalui studi kohort ini merupakan hasil tinjauan dalam rentang 11–14,9 tahun, tetapi tidak ada gambaran komprehensif tentang bukti epidemiologis yang substansial terkait ini.

2. Asam kafeat kopi bisa menghambat pertumbuhan sel tumor 

Seberapa Efektif Kopi dalam Mencegah Kanker? Ini 5 Faktanya ilustrasi minum kopi (unsplash.com/ Brooke Cagle)

Roasted bean coffee mengandung beberapa materi kimia kompleks yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya ialah asam kafeat.

Menurut laporan berjudul “Coffee Consumption and Risk of Cancers: A Meta-analysis of Cohort Studies” dalam jurnal BMC Cancer tahun 2011, asam kafeat atau caffeic acid dalam kopi memiliki kemampuan untuk menghambat metilasi DNA dalam sel kanker manusia yang dikultur dan dikaitkan dengan inaktivasi berbagai jalur yang terlibat dalam proses tumorigenik.

Sementara itu, menurut studi berjudul “Chemical and Pharmacological Aspects of Caffeic Acid and Its Activity in Hepatocarcinoma” dalam jurnal Frontiers in Oncology tahun 2019, senyawa fenolik ini dapat mencegah produksi ROS (spesies oksigen reaktif), menginduksi oksidasi DNA sel kanker, mengurangi angiogenesis sel tumor, memblokir STATS (faktor transkripsi dan translasi sinyal 3), dan menekan MMP2 dan MMP-9 (kolagen). Jadi, yakin masih ragu soal manfaat kopi?

Baca Juga: Studi: Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Kanker

3. Kanker hepatoseluler bisa diminimalkan oleh kopi meski masih berbasis studi kohort

Seberapa Efektif Kopi dalam Mencegah Kanker? Ini 5 Faktanya ilustrasi latte dan americano (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Berpijak pada laporan ilmiah “Epidemiologic Evidence on Coffee and Cancer” dalam Nutrition and Cancer tahun 2010, lewat tabel analisis kohort dalam peninjauan selama 7–20 tahun pada 1.478 kasus kanker hepatoseluler, ditemukan bahwa indeks rasio risiko (risk ratio) sebesar 0,84 dari rentang 0,67–1,05 untuk dosis 3–4 cangkir sehari. Indikasi efek perlindungan dari kopi juga telah terlihat dalam studi kohort dan studi control-case kopi dengan karsinoma hepatoseluler.

Temuan ini telah dikonfirmasi dalam dua metaanalisis independen yang diterbitkan dalam forum jurnal ilmiah. Subjek penelitian yang mengonsumsi kopi setiap hari atau hampir setiap hari memiliki risiko karsinoma hepatoseluler 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang hampir tidak pernah mengonsumsi kopi.

4. Selain dianggap bisa mencegah kanker, penggunaan penyaring kopi bisa meminimalkan penyakit kardiovaskular

Seberapa Efektif Kopi dalam Mencegah Kanker? Ini 5 Faktanya ilustrasi menyeduh kopi dengan wave filter (unsplash.com/Tyler Nix)

Menurut Trine Ranheim dan Bente Halvorsen dalam Molecular Nutrition Food Research, studi epidemiologis menunjukkan keterkaitan konsumsi kopi rebus (tanpa filter) dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini berkat dua diterpen yang diidentifikasi dalam fraksi lipid bubuk kopi, kafestol, dan kahweol karena senyawa tersebut dinilai meningkatkan konsentrasi plasma kolesterol pada manusia.

Berdasarkan tinjauan literatur, asupan kopi harian yang disaring tidak terkait dengan efek buruk pada kardiovaskular. Dengan kata lain, guna mencegah adanya gangguan kardiovaskular, sebaiknya gunakan filter dalam proses penyeduhan kopi.

5. Efektif mencegah kanker prostat, berikut analisis kohort mengenai konsumsi kopi secara rutin

Seberapa Efektif Kopi dalam Mencegah Kanker? Ini 5 Faktanya ilustrasi simbol kedokteran. (unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)

Metaanalisis berjudul "Coffee consumption and risk of prostate cancer: a systematic review and meta-analysis" dalam jurnal BMJ Open tahun 2021 menyatakan bahwa dari 16 studi kohort prospektif pada 57.732 kasus kanker prostat dengan 1.081.586 total anggota kohort, terbukti bahwa konsumsi kopi yang lebih tinggi secara signifikan bantu mencegah risiko kanker prostat.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa kanker prostat adalah kanker kedua yang paling sering didiagnosis dan penyebab utama kematian keenam akibat kanker pada pria.

Konsumsi kopi bisa meningkatkan metabolisme glukosa, menurunkan konsentrasi insulin plasma, dan faktor pertumbuhan seperti insulin-1. Selain itu, kopi memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Memiliki efek antiinflamasi.
  • Antioksidan.
  • Dapat memengaruhi kadar hormon seks yang semuanya berperan dalam inisiasi, perkembangan, serta perkembangan sel kanker prostat.

Itulah fakta terkait seberapa efektif kopi dalam mencegah risiko kanker. Meski belum ada studi epidemiologis yang komprehensif terkait hubungan efektivitas pencegahan kanker dan konsumsi kopi, tetapi sudah banyak studi kohort yang bisa dijadikan referensi bagi.

Baca Juga: 7 Hal Penting seputar Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Serviks

Ahmad Rifai Yusuf Photo Verified Writer Ahmad Rifai Yusuf

Tajam menganalisa, senyap menulis, dan bergerak menyebar.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya