Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah HPV Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Pengobatan?

ilustrasi human papillomavirus (HPV) (nitag-resource.org)
ilustrasi human papillomavirus (HPV) (nitag-resource.org)

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Jennifer Michelle, SpDVE

Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menyerang kulit dan genital dan dapat menimbulkan infeksi menular seksual (IMS). Menurut National Foundation for Infectious Diseases, para ahli memperkirakan bahwa 8 dari 10 orang yang aktif secara seksual akan terkena HPV. Bahkan, hampir setiap orang yang aktif secara seksual akan terkena HPV jika mereka tidak divaksinasi.

Jadi, apakah kamu pasti terkena HPV jika aktif secara seksual? Kalau terkena HPV, apakah otomatis berisiko terkena kutil kelamin atau menjadi kanker serviks? Atau, apakah HPV bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan? Temukan jawabannya di sini.

1. Apa itu HPV?

HPV adalah virus yang ditularkan dari orang ke orang melalui kontak kulit. Beberapa jenis HPV menular melalui kontak seksual, termasuk vaginal, anal, dan oral.

Ada lebih dari 200 jenis HPV dan banyak di antaranya tidak berbahaya. Beberapa jenis HPV menyebabkan kutil pada kulit. Strain ini bukan termasuk IMS karena orang terpapar melalui kontak kulit ke kulit secara teratur, bukan melalui hubungan seks.

Strain HPV yang paling banyak mendapat perhatian adalah yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Strain ini ditularkan dari orang ke orang melalui aktivitas seksual, sehingga dianggap sebagai IMS.

2. Gejala HPV

ilustrasi HPV dan kanker serviks (scientificanimations.com)
ilustrasi HPV dan kanker serviks (scientificanimations.com)

Kebanyakan orang dengan HPV tidak bergejala, meskipun mereka memiliki risiko tinggi. Hal ini disebabkan karena butuh bertahun-tahun bagi orang dengan HPV risiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker, bahkan banyak orang tidak menyadari adanya perubahan hingga kanker stadium lanjut.

Gejala yang paling umum terlihat adalah benjolan di sekitar vagina, penis, skrotum, atau anus. Benjolan biasanya sewarna kulit, berbentuk seperti kembang kol, dan tidak terasa nyeri.

Bahkan ketika orang tidak memiliki gejala, mereka masih dapat menularkan HPV kepada orang lain. Itu sebabnya virus dapat dengan mudah berpindah dari orang ke orang.

3. Apakah HPV bisa hilang sendiri tanpa pengobatan?

Sebagian besar infeksi HPV self-limiting, yang artinya sembuh secara spontan. Menurut laporan dalam Manual for the Surveillance of Vaccine-Preventable Diseases dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 90 persen virus HPV akan negatif dalam waktu dua tahun, termasuk yang disebabkan oleh virus yang berisiko tinggi. Dalam kasus ini, sistem kekebalan mampu melawan virus sepenuhnya sehingga tidak menimbulkan suatu gejala.

Jika kamu dinyatakan positif HPV, belum ada pengobatan untuk menghilangkan virus tersebut. Belum ada pemeriksaan yang dapat menilai seseorang dapat terbebas dari HPV. Jika seseorang terinfeksi HPV risiko tinggi dan gejala menetap dalam waktu dua tahun, orang tersebut berisiko lebih tinggi mengalami kanker serviks di kemudian hari.

HPV memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh manusia tidak membentuk banyak antibodi terhadap virus HPV. Artinya, seseorang yang pernah terinfeksi HPV tidak otomatis menjadi kebal dan tetap dapat terkena HPV kembali di kemudian hari, termasuk jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi.

4. Pemeriksaan HPV

ilustrasi tes HPV (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi tes HPV (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pemeriksaan asam asetat merupakan pemeriksaan yang sering digunakan untuk membantu mengidentifikasi lesi yang disebabkan oleh infeksi HPV, terutama yang mungkin tidak tampak jelas dengan mata telanjang.

Dokter akan mengoleskan cairan asam asetat pada lesi yang dicurigai, dan positif apabila jaringan yang terinfeksi HPV akan berubah warna menjadi putih. Namun, hasil positif tidak spesifik untuk HPV, karena peradangan juga dapat menyebabkan efek putih sementara, sehingga harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan klinis atau histopatologi bila perlu.

Cara yang direkomendasikan untuk mendeteksi HPV adalah melalui skrining kanker serviks (Pap smear). Prosedurnya dilakukan dengan mengambil sampel sel dari serviks menggunakan swab, kemudian sampel tersebut diuji di laboratorium untuk melihat apakah terdapat infeksi HPV.

Saat ini, belum ada metode pemeriksaan yang resmi disetujui untuk mendeteksi infeksi HPV pada anus, mulut, dan tenggorokan. Namun, jika kamu khawatir terinfeksi HPV di mulut, tenggorokan, atau anus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pilihan pemeriksaan yang mungkin tersedia.

5. Mencegah HPV

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan risiko terkena HPV:

  • Gunakan kondom: HPV dapat menginfeksi area yang tidak terlindung oleh kondom, tetapi menggunakan kondom dengan cara yang benar dapat mengurangi kemungkinan tertular HPV dengan mengurangi kontak kulit ke kulit.
  • Vaksin HPV: Vaksin HPV direkomendasikan untuk semua orang yang berusia antara 9 dan 45 tahun.
  • Skrining kanker serviks secara berkala: Bicaralah dengan dokter tentang seberapa sering kamu harus diskrining untuk perubahan sel serviks yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Ada lebih dari 200 jenis HPV dan hanya beberapa jenis yang dapat menyebabkan kondisi seperti kanker dan kutil kelamin. Jadi, apakah HPV bisa hilang sendiri tanpa pengobatan? Dalam sebagian besar kasus, sistem kekebalan tubuh melawan virus dan HPV akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa yang menetap dan berisiko menjadi kanker serviks.

Cara terbaik untuk melindungi diri dari virus adalah dengan mendapatkan vaksin HPV, menggunakan kondom selama aktivitas seksual, dan melakukan Pap smear rutin.

Referensi

"Questions and answers about human papillomavirus Second Edition". WHO. Diakses Desember 2024.
"HPV and Cancer". National Cancer Institute. Diakses Desember 2024.
"Does HPV Go Away on Its Own, or Does It Stick Around Forever?" Self. Diakses Desember 2024.
"Human Papillomavirus (HPV) Infection". Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines, 2021 - CDC. Diakses Desember 2024.
Markowitz, Lauri E. “Human Papillomavirus Vaccination: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP),” August 29, 2014.
"Does HPV Go Away on Its Own?" GoodRx. Diakses Desember 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us