- Bayi berusia di bawah usia 2 tahun
- Lansia berusia di atas 65 tahun
- Orang yang tinggal di fasilitas bersama seperti panti jompo
- Ibu hamil khususnya mereka yang berada di trimester 2 atau 3
- Ibu yang baru melahirkan
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah
- Orang yang punya penyakit kronis
- Memiliki riwayat penyakit pernapasan
- Orang yang mengalami kegemukan dengan indeks masa tubuh 40 atau lebih
Apakah Influenza A Mematikan? Ternyata Begini Faktanya!

- Influenza A menular dengan cepat melalui udara dan kontak langsung
- Gejala influenza A muncul dalam waktu cepat, termasuk kelelahan, demam, dan nyeri tubuh
- Influenza A lebih berisiko pada kelompok tertentu seperti bayi, lansia, ibu hamil, dan orang dengan penyakit kronis
Musim hujan sudah di depan mata. Jika beberapa hari sebelumnya Indonesia dilanda suhu panas, kini hujan sudah mulai turun di beberapa daerah. Hujan yang turun terus-menerus bukan hanya bikin kita menggigil kedinginan. Pasalnya, musim hujan juga kerap jadi pemicu terjadinya sejumlah penyakit musiman seperti influenza A.
Sekilas influenza A mirip dengan flu biasa. Alhasil gak sedikit orang yang menganggapnya remeh. Padahal influenza bisa menyebabkan sejumlah gejala yang bikin tubuh gak nyaman. Lebih parahnya lagi, penyakit satu ini juga bisa menyebar dengan cepat? Lalu apakah influenza A juga mematikan seperti COVID-19? Berikut penjelasannya!
1. Influenza A menular dengan cepat

Influenza A sebetulnya bukan penyakit yang asing di telinga masyarakat. Bisa dibilang, semua orang pernah menderita penyakit satu ini. Dilansir Medpark Hospital, influenza A merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA yang disebabkan virus influenza A H1N1. Sama seperti banyak penyakit pernapasan lainnya, virus ini juga sangat menular.
Virus biasanya menular melalui kontak langsung saat penderita influenza A batuk atau bersin di dekat orang sehat. Ketika itu terjadi, virus akan menyebar melalui udara dan masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut. Virus kemudian bergerak ke saluran pernapasan, dan menimbulkan sejumlah gejala. Selain itu, virus juga sering kali menempel pada permukaan benda-benda, dan menyebar ke orang lain ketika dia menyentuh permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh virus.
2. Gejala influenza A muncul dalam waktu cepat

Gak seperti influenza B, Influenza A bermutasi lebih cepat. Ketika memasuki tubuh, virus ini akan berkembang dalam 2 fase. Fase pertama adalah masa inkubasi yang berlangsung selama 1-3 hari. Meski belum menunjukkan gejala apa pun, di fase ini seseorang yang sudah terinfeksi bisa menyebarkan virus ke orang lain. Fase kedua berlangsung selama 1-7 hari setelah infeksi.
Di fase ini, virus bukan hanya bisa menyebar tetapi juga menunjukkan berbagai gejala. Dilansir Medical News Today, gejala influenza A biasanya meliputi kelelahan, hidung tersumbat, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, demam hingga menggigil, bahkan sampai muntah dan diare. Beberapa orang dengan kesehatan yang buruk juga bisa mengalami gejala yang lebih parah seperti nyeri dada, sesak napas, demam tinggi, kejang, hingga kehilangan kesadaran.
3. Influenza A lebih berisiko pada kelompok tertentu

Sama seperti penyakit lainnya, virus influenza A gak pilih-pilih dalam mencari korbannya. Virus ini bisa menginfeksi siapapun yang berada dalam jangkauannya. Namun dibandingkan dengan mereka yang dalam kondisi sehat, virus ini cenderung lebih mudah menginfeksi orang dari kelompok tertentu.
Dilansir Mayo Clinic, berikut ini kelompok orang yang rentan terinfeksi influenza A:
Mengingat kondisi mereka yang gak stabil, kelompok ini cenderung mengalami sejumlah gejala yang lebih parah dan sebaiknya mendapatkan perawatan di rumah sakit atau klinik kesehatan.
4. Apakah influenza A mematikan?

Umumnya influenza akan membaik, bahkan sembuh dengan sendirinya setelah 7-10 hari. Meski membuat penderitanya gak nyaman, gejala ini bisa diatasi dengan istirahat yang cukup, minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, menjaga tubuh tetap hangat, dan mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan demam serta rasa nyeri.
Sayangnya gak semua orang seberuntung itu. Dilansir Healthline, nyatanya influenza A bisa memicu terjadinya komplikasi hingga kematian. Ini karena influenza A bisa berkembang menjadi penyakit lain seperti pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta gagal jantung yang jelas mengancam nyawa.
Selain itu, influenza A juga memicu terjadinya kondisi gawat seperti peradangan parah pada paru-paru yang berujung pada kegagalan pernapasan dan kematian. Pada orang dewasa, gejala komplikasi yang dapat mengancam nyawa meliputi sesak napas, disorientasi, merasa pusing mendadak, nyeri perut yang parah, nyeri dada, dan muntah berkepanjangan. Pada bayi, gejalanya meliputi suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, penurunan jumlah urine, tidak bisa makan, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, dan kejang. Sedangkan pada anak-anak, gejalanya adalah bernapas cepat, leher kaku dan nyeri, sakit kepala yang gak kunjung membaik, dehidrasi, kesulitan bernapas, warna kulit dada atau wajah kebiruan, tidak responsif, sulit dibangunkan, dan kejang.
Banyak orang mengabaikan influenza A, dan menganggapnya sebagai penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya dan tidak sampai mematikan. Memang, sih, pada mereka yang gak masuk kelompok berisiko, dan gak memiliki riwayat sakit apa pun, influenza A biasanya akan sembuh dalam waktu beberapa hari. Namun jika kamu termasuk kelompok berisiko tinggi, penyakit sekecil apa pun bisa berubah jadi kondisi darurat. Untuk mencegah kondisi yang lebih parah, gak ada salahnya untuk pergi ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis.
Referensi
"Influenza A: Causes, Symptoms, Treatments, Recovery". Medpark Hospital. Diakses Oktober 2025.
"Flu (Influenza)". Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2025.
"Influenza A vs. B: What to know". Medical News Today. Diakses Oktober 2025.
"Flu (Influenza)". Mayo Clinic. Diakses Oktober 2025.
"Influenza A: what you need to know". Hospital Da Luz. Diakses Oktober 2025.
















.jpg)

