Jika terbiasa nyirih untuk melancarkan pencernaan, camilan setelah makan malam atau penyegar mulut, menghentikannya secara tiba-tiba dapat menjadi tantangan.
Alternatif yang aman bisa dengan menggunakan:
- Permen karet atau permen bebas gula. Permen karet atau permen mint dapat memberi kesegaran mint pada ibu hamil tanpa perlu daun sirih. Permen jahe adalah pilihan populer.
- Irisan buah. Cobalah irisan buah-buahan segar seperti apel, pir atau semangka.
- Biji-bijian. Kamu bisa membuat campuran biji-bijian yang terdiri dari biji bunga matahari, biji labu dan biji semangka kemudian dibumbui dengan rempah-rempah. Sedikit perasan air lemon juga akan memberikan rasa yang segar.
- Teh herbal. Satu contoh yang populer dari teh herbal adalah teh peppermint. Rempah-rempah yang terdapat dalam minuman jenis ini lebih terkonsentrasi dalam teh daripada makanan. Oleh sebab itu, konsumsi dalam jumlah sedang saja.
Pilihlah alternatif sesuai dengan selera dan pertimbangkan diet dari masing-masing individu. Jika ibu hamil mempunyai masalah kesehatan atau pantangan makanan, tanyakan kepada dokter sebelum memasukkannya ke dalam diet.
Mengidam selama kehamilan bukanlah hal yang baru, dan hal ini terjadi pada hampir semua ibu hamil yang mana mereka merasa ingin makan hal-hal yang "aneh" selama kehamilan.
Namun, tidak semua keinginan harus dituruti karena konsumsi bahan tertentu dapat membahayakan dalam jangka panjang. Lebih baik menghindari aktivitas nyirih selama kehamilan agar bayi dapat tumbuh dengan baik.
Referensi
"Eating betel leaves or paan during pregnancy: risks and benefits". Babycenter. Diakses pada Desember 2024.
"Eating Fresh Betel Leaf (Paan) During Pregnancy: Benefits And Side Effects". Onlymyhealth. Diakses pada Desember 2024.
De Costa, Caroline, and Antony R. Griew. “Effects of Betel Chewing on Pregnancy Outcome.” Australian and New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology 22, no. 1 (February 1, 1982): 22–24.
Christina. “The Relationship of Pregnant Woman Who Consume Betel Nut to Periodontal Disease Which Will Affect Pregnancy Outcome.” Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol. 12 No. 2 (April 2022).
Chue, Amy L., Verena I. Carrara, Moo Kho Paw, Mupawjay Pimanpanarak, Jacher Wiladphaingern, Michele Van Vugt, Sue J. Lee, François Nosten, and Rose McGready. “Is Areca Innocent? The Effect of Areca (Betel) Nut Chewing in a Population of Pregnant Women on the Thai–Myanmar Border.” International Health 4, no. 3 (August 1, 2012): 204–9.
Islam, Mohammad Redwanul, Shaki Aktar, Jesmin Pervin, Syed Moshfiqur Rahman, Monjur Rahman, Anisur Rahman, and Eva-Charlotte Ekström. “Maternal Betel Quid Use during Pregnancy and Child Growth: A Cohort Study from Rural Bangladesh.” Global Health Action 17, no. 1 (July 9, 2024).
Ome-Kaius, Maria, Holger W Unger, Dupain Singirok, Regina A Wangnapi, Sarah Hanieh, Alexandra J Umbers, Julie Elizah, Peter Siba, Ivo Mueller, and Stephen J Rogerson. “Determining Effects of Areca (Betel) Nut Chewing in a Prospective Cohort of Pregnant Women in Madang Province, Papua New Guinea.” BMC Pregnancy and Childbirth 15, no. 1 (August 18, 2015).
Berger, Katherine E., James Masterson, Joy Mascardo, Jayvee Grapa, Inger Appanaitis, Everlynn Temengil, Berry Moon Watson, and Haley L. Cash. “The Effects of Chewing Betel Nut with Tobacco and Pre-Pregnancy Obesity on Adverse Birth Outcomes Among Palauan Women.” Maternal and Child Health Journal 20, no. 8 (March 19, 2016): 1696–1703.
"The Facts About Betel Nut and Tobacco". VERMONT DEPARTMENT OF HEALTH. Diakses pada Desember 2024.