Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Vasektomi Meningkatkan Risiko Kanker Prostat?

ilustrasi pria berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)
Intinya sih...
  • Vasektomi adalah operasi kontrasepsi permanen untuk pria yang melibatkan pemotongan atau pengikatan vas deferens.
  • Metaanalisis menemukan hubungan kecil antara vasektomi dan kanker prostat, tetapi studi terbaru menetapkan bahwa vasektomi bukan faktor risiko kanker prostat.
  • Usia, ras, genetika, dan pola makan lebih berpengaruh pada risiko kanker prostat.

Akhir-akhir ini, vasektomi sebagai kontrasepsi permanen untuk pria makin banyak dipertimbangkan. Vasektomi sendiri melibatkan operasi pemotongan atau pengikatan vas deferens, saluran kecil yang membawa sperma dari testis ke uretra untuk menjadi bagian dari air mani saat ejakulasi.

Seperti halnya prosedur pembedahan lainnya, vasektomi memiliki beberapa risiko. Kamu  mungkin pernah mendengar bahwa vasektomi dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Namun, benarkah klaim ini? Mari bahas apakah benar vasektomi meningkatkan risiko kanker prostat.

1. Apa yang terjadi saat vasektomi?

Selama vasektomi, dokter akan memotong vas deferens, saluran yang mengangkut sperma dari epididimis ke vesikula seminalis, melalui sayatan kecil di skrotum. Pemotongan ini mencegah sperma memasuki air mani dan mencegah pembuahan. Meskipun begitu, testis tetap memproduksi sperma seperti biasanya, tetapi sperma diserap oleh tubuh. Jadi, setelah vasektomi, pria masih bisa mengeluarkan air mani, tetapi tidak ada sperma di dalamnya.

2. Penelitian

Ilustrasi bagian prostat pria (unsplash.com/@europeana)

Metaanalisis dari 53 penelitian yang melibatkan lebih dari 14,7 juta peserta menemukan hubungan yang kecil namun tidak signifikan antara vasektomi dan kanker prostat. Penulis studi menyimpulkan bahwa hubungan antara vasektomi dan kanker prostat tidak mungkin bersifat kausal dan seharusnya tidak menghalangi individu untuk menjalani vasektomi untuk tujuan kontrasepsi (JAMA Internal Medicine, 2017).

Studi yang lebih baru yang berfokus pada orang-orang keturunan Eropa menemukan bahwa vasektomi bukanlah faktor risiko kanker prostat. Penulis menetapkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memberikan konfirmasi lebih lanjut (The Prostate, 2023).

Tinjauan dan analisis lain mengeksplorasi hubungan antara vasektomi dan risiko kanker prostat dalam 37 studi yang melibatkan lebih dari 16,9 juta orang. Studi tersebut menunjukkan adanya kaitan yang signifikan antara vasektomi dan risiko berkembangnya kanker prostat tingkat rendah, atau terlokalisasi. Namun, tidak jelas dari studi ini apakah vasektomi secara langsung menyebabkan kanker prostat (European Urology Open Science, 2022)

Metaanalisis terhadap 58 penelitian yang melibatkan lebih dari 16,9 juta partisipan menyelidiki hubungan antara vasektomi dan risiko kanker prostat. Penelitian tersebut menemukan bahwa vasektomi secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat tingkat rendah, tingkat menengah, dan stadium lanjut. Penulis penelitian menyimpulkan bahwa orang yang mempertimbangkan vasektomi harus mendiskusikan potensi risiko kanker prostat dengan dokter sebelum menjalani prosedur tersebut (Prostate Cancer and Prostatic Diseases, 2021).

3. Keterbatasan penelitian

Sebuah tinjauan tahun 2021 menjelaskan salah satu keterbatasan di antara penelitian-penelitian yang menyelidiki hubungan antara vasektomi dan risiko kanker prostat. Individu yang menjalani vasektomi lebih mungkin menjalani pemeriksaan prostat secara rutin, sehingga lebih banyak kasus kanker prostat yang terdeteksi di kelompok ini dibandingkan dengan pria yang tidak menjalani vasektomi (Prostate Cancer and Prostatic Diseases, 2021)

Ini bisa membuat seolah-olah vasektomi meningkatkan risiko kanker prostat, padahal kenyataannya peningkatan deteksi ini mungkin hanya karena skrining yang lebih sering, bukan karena vasektomi itu sendiri yang menyebabkan kanker.

Karena deteksi dini dapat mencegah kanker berkembang menjadi tahap lanjut atau fatal, maka kanker prostat yang agresif atau mematikan justru lebih jarang pada mereka yang pernah menjalani vasektomi. Dengan kata lain, vasektomi tidak terbukti menyebabkan kanker prostat yang serius, dan hubungan yang terlihat dalam beberapa studi mungkin hanya karena efek dari frekuensi pemeriksaan medis yang lebih tinggi.

4. Apakah pembalikan vasektomi meningkatkan risiko kanker prostat?

ilustrasi tim medis mengoperasi pasien (unsplash.com/Getty Images)

Pembalikan vasektomi ialah prosedur yang memungkinkan sperma untuk bergerak melalui vas deferens lagi. Dengan begitu, sperma bisa masuk ke dalam air mani yang diejakulasikan dan memungkinkan program kehamilan lagi.

Sejumlah penelitian menyelidiki apakah pembalikan vasektomi memiliki efek pada peningkatan risiko kanker prostat. Sebuah penelitian mengamati risiko kanker prostat pada sekitar 9.700 pria yang menjalani pembalikan vasektomi dan membandingkannya dengan lebih dari 684 ribu pria yang tidak melakukan prosedur pembalikan vasektomi. Para peneliti menemukan, menjalani pembalikan vasektomi tidak dikaitkan dengan perubahan apa pun dalam risiko kanker prostat (The Journal of Urology, 2018).

5. Faktor risiko kanker prostat yang diketahui

Mungkin masih diperdebatkan apakah vasektomi menyebabkan peningkatan risiko kanker prostat yang signifikan. Namun, ada banyak faktor risiko kanker prostat yang diketahui. Ini termasuk:

  • Usia: Pria lebih berisiko terkena kanker prostat setelah berusia 50 tahun.
  • Ras: Pria Afrika-Amerika lebih mungkin didiagnosis terkena kanker prostat daripada pria dari kelompok ras lain.
  • Genetika: Seseorang lebih mungkin terkena kanker prostat jika memiliki anggota keluarga inti yang memiliki kondisi keganasan tersebut. 
  • Pola makan: Peneliti meyakini terdapat kaitan antara mengonsumsi banyak produk susu atau kalsium dan peningkatan risiko kanker prostat.

Jadi, vasektomi adalah metode kontrasepsi yang aman, andal, serta tidak meningkatkan risiko kanker prostat. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani prosedur vasektomi, terutama jika kamu berisiko tinggi terkena kanker prostat.

Referensi 

Michael Baboudjian et al., “Vasectomy and Risk of Prostate Cancer: A Systematic review and meta-analysis,” European Urology Open Science 41 (May 19, 2022): 35–44, https://doi.org/10.1016/j.euros.2022.04.012.
Bimal Bhindi et al., “The Association Between Vasectomy and Prostate Cancer,” JAMA Internal Medicine 177, no. 9 (July 17, 2017): 1273, https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2017.2791.
Huajie Di and Yi Wen, “Vasectomy and Risk of Prostate Cancer: A Mendelian Randomization Study and Confounder Analysis,” The Prostate 84, no. 3 (October 31, 2023): 269–76, https://doi.org/10.1002/pros.24646.
"Can a Vasectomy Increase Prostate Cancer Risk?" Harvard Health Publishing. Diakses Mei 2025. 
"Is There a Link Between Vasectomy and Prostate Cancer?" Healthline. Diakses Mei 2025. 
"Vasectomy and Prostate Cancer: Is There a Link?" Medical News Today. Diakses Mei 2025. 
Sean Randall et al., “The Effect of Vasectomy Reversal on Prostate Cancer Risk: International Meta-Analysis of 684,660 Vasectomized Men,” The Journal of Urology 200, no. 1 (March 8, 2018): 121–25, https://doi.org/10.1016/j.juro.2018.03.005.
M. Minhaj Siddiqui, Edward L. Giovannucci, and Lorelei A. Mucci, “Can There Be Consensus on Whether Vasectomy Is a Prostate Cancer Risk Factor?,” Prostate Cancer and Prostatic Diseases 24, no. 4 (June 9, 2021): 939–41, https://doi.org/10.1038/s41391-021-00400-w.
Yawei Xu et al., “Association Between Vasectomy and Risk of Prostate Cancer: A Meta-analysis,” Prostate Cancer and Prostatic Diseases 24, no. 4 (April 29, 2021): 962–75, https://doi.org/10.1038/s41391-021-00368-7.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us