Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoaster dan ditandai dengan demam disertai flu yang akan membentuk bintik-bintik merah di permukaan kulit. Bintik-bintik merah tersebut akan menyebar melalui aliran darah sehingga membentuk bintik-bintik yang lebih besar.
Meskipun cacar air tidak berbahaya, namun sangat tidak menyenangkan ketika mengalaminya. Untuk itu, mari ketahui lebih lanjut beberapa fakta tentang cacar air seperti ulasan berikut ini!
Meski umumnya cacar air menyerang anak-anak berusia 10 tahun ke bawah, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya. Terutama bagi mereka yang belum pernah terkena cacar air sewaktu kecil dan belum pernah menerima vaksin cacar air. Orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang rendah juga akan mudah terinfeksi.
Cacar air merupakan salah satu penyakit yang sangat menular. Virus varicella-zoaster yang menyebabkan cacar air dapat dengan mudah menular melalui kontak udara ketika batuk atau bersin. Untuk itu, jangan berdekatan dengan penderita cacar air dan hindari kontak langsung.
Seperti dikutip dari laman web DailyHealth, jika seseorang terkena cacar air pada usia kehamilan 8-20 minggu, janin dalam kandungan berisiko mengalami sindrom varicella kongenital yang ditandai dengan cacat bawaan pada lengan, kaki, mata dan otak. Meskipun kasus cacar air selama kehamilan jarang, namun tetap harus diwaspadai.
Meskipun cacar air dapat sembuh dengan sendirinya, namun dapat menyebabkan infeksi jika bintik-bintik yang membesar digaruk hingga luka. Ini sering terjadi pada anak-anak yang seringkali tidak tahan dengan rasa gatal yang timbul dan cenderung menggaruk-garuk. Karena itu, penting bagi orangtua untuk mengawasi anak-anaknya yang terkena cacar air.
Sebagian besar cacar air tidak berbahaya, namun pada beberapa orang justru bisa menyebabkan komplikasi yang serius seperti pneumonia, radang otak, radang tulang belakang dan lain sebagainya. Ini bisa saja terjadi pada bayi, orang dewasa yang memiliki infeksi paru-paru atau orang yang memiliki kekebalan rendah.
Nah, itulah 5 fakta tentang cacar air yang harus diketahui. Meski umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, namun penting untuk peduli pada pencegahan dan penanganannya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Semoga bermanfaat!