Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kadar Testosteron Normal yang Harus Kamu Tahu

ilustrasi seorang laki-laki (freepik.com/senivpetro)
ilustrasi seorang laki-laki (freepik.com/senivpetro)
Intinya sih...
  • Testosteron adalah hormon utama pria yang mengatur gairah seksual, massa otot, dan pertumbuhan rambut tubuh.
  • Kadar testosteron normal pria berada pada rentang 264–1000 ng/dL, tetapi bisa bervariasi untuk setiap orang dan menurun seiring bertambahnya usia.
  • Faktor seperti usia, berat badan, obat-obatan, dan penyakit kronis dapat memengaruhi kadar testosteron serta menimbulkan gejala testosteron rendah atau tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Testosteron sering disebut sebagai hormon maskulinitas, erat sekali kaitannya dengan vitalitas, gairah, hingga kesehatan pria secara keseluruhan. Namun, kalau bicara soal berapa kadar testosteron yang normal, jawabannya ternyata tidak sesederhana angka pasti yang sama untuk semua orang.

Setiap orang mungkin punya batas normal yang bisa berbeda-beda. Dokter pun lebih menekankan bahwa yang terpenting bukan hanya angka hasil tes laboratorium, tetapi bagaimana hormon ini memengaruhi kondisi tubuh dan perasaan kamu sehari-hari. Apakah kamu merasa cepat lelah? Gairah menurun? Mudah stres? Semua itu bisa jadi tanda kadar testosteronmu memang perlu diperiksa lebih lanjut.

Supaya makin paham, yuk bahas berapa kisaran kadar testosteron yang dianggap normal dan apa saja yang perlu kamu perhatikan.

1. Apa itu testosteron?

Testosteron adalah hormon utama pria yang diproduksi oleh testis. Fungsinya sangat luas, termasuk mengatur:

  • Gairah seksual (libido).

  • Massa dan kekuatan otot.

  • Komposisi tubuh dan distribusi lemak.

  • Pertumbuhan rambut tubuh.

  • Produksi sel darah merah.

  • Produksi sperma.

Testosteron juga punya fungsi berbeda pada tiap tahap kehidupan. Saat pubertas, misalnya, hormon ini memicu berbagai perubahan fisik dan metabolik. Jadi, wajar jika kadar testosteron mengalami perubahan seiring waktu.s

2. Berapa kadar testosteron yang dianggap normal

Kadar testosteron yang sehat biasanya berada di rentang 264–1000 ng/dL (nanogram per desiliter). Di bawah 264 dianggap rendah, sedangkan di atas 1000 dianggap tinggi. Namun, ada juga orang yang sudah merasa tidak nyaman meski berada di angka 310 atau 350 ng/dL. Jadi, kadar normal ini bisa berbeda-beda untuk setiap orang.

Secara umum, kadar testosteron pria mulai menurun sejak usia 30-an. Kadar hormon ini juga bisa naik-turun sepanjang hari, dan biasanya paling tinggi pada pagi hari, itulah mengapa tes biasanya dilakukan pagi hari. Biasanya dokter akan menyarankan dua kali tes di hari berbeda untuk memastikan hasilnya akurat. Jika kadarnya rendah, dokter akan mempertimbangkan terapi testosteron sebagai pilihan perawatan.

3. Apa saja yang mempengaruhi kadar testosteron?

ilustrasi seorang laki-laki (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi seorang laki-laki (freepik.com/cookie_studio)

Banyak faktor yang dapat memengaruhi kadar testosteron. Bahkan jika kadarmu berada di bawah 264 ng/dL, belum tentu kamu langsung mengalami gejala testosteron rendah. Juga, bukan berarti jika kadar kolesterolmu 315 berarti tidak rendah.

Beberapa faktor yang bisa memengaruhi kadar testosteron:

  • Usia (penurunan sekitar 1,6 persen per tahun).

  • Berat badan. Obesitas berkaitan erat dengan testosteron rendah. Lemak berlebih menghasilkan hormon leptin dan estrogen yang bisa menekan produksi testosteron.

  • Obat-obatan.

  • Cedera testis.

  • Gangguan tiroid.

  • Penyakit kronis seperti HIV, hipertensi, atau kolesterol tinggi.

  • Penggunaan opioid atau steroid.

4. Tanda dan gejala testosteron rendah

Testosteron dianggap rendah pada pria dewasa tanpa obesitas jika berada di bawah 300 ng/dL. Namun, terkadang 264 ng/dL masih dianggap normal. Pada perempuan, kadar testosteron normal juga jauh lebih rendah:

  • Perempuan pramenopause: 10–55 ng/dL.

  • Perempuan pascamenopause: 7–40 ng/dL.

Gejala testosteron rendah antara lain:

  • Gairah seksual menurun.

  • Ereksi spontan lebih jarang.

  • Impotensi atau disfungsi ereksi.

  • Infertilitas.

  • Gangguan tidur.

  • Sulit berkonsentrasi.

  • Kurang motivasi.

  • Penurunan massa otot dan kekuatan.

  • Kerapuhan tulang.

  • Pembesaran payudara pada pria.

  • Depresi dan kelelahan.

5. Apakah kadar testosteron tinggi itu baik?

Banyak orang mengira makin tinggi kadar testosteron, artinya makin baik. Padahal tidak begitu. Kadar testosteron bukanlah tolok ukur kejantanan atau vitalitas.

Hanya karena kamu punya kadar testosteron yang sangat tinggi, bukan berarti kamu otomatis punya libido lebih baik. Setiap tubuh punya respons yang berbeda. Bahkan, kadar testosteron yang terlalu tinggi bisa berdampak negatif, seperti:

  • Jumlah sperma rendah.

  • Tekanan darah tinggi.

  • Perubahan suasana hati.

  • Insomnia.

  • Risiko kesehatan lainnya.

Kondisi ini jarang terjadi secara alami. Kalaupun ada, biasanya disebabkan oleh tumor di testis atau masalah pada kelenjar adrenal. Namun, yang lebih umum, kadar testosteron terlalu tinggi bisa terjadi pada pria yang menggunakan steroid anabolik atau menjalani terapi testosteron tanpa pengawasan dokter.

Jadi, apakah penting tahu angka kadar testosteronmu? Iya, tapi jangan hanya terpaku pada angka. Dengarkan tubuhmu. Gejala yang kamu alami jauh lebih penting daripada seberapa tinggi atau rendah hasil tes laboratorium. Jika kamu merasa ada yang tidak beres, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan rencana perawatan yang tepat.

Referensi

"Testosterone Levels by Age: Normal Ranges, Symptoms of Low T, and More." Healthline. Diakses pada Agustus 2025.
"What Is a Normal Testosterone Level for Your Age?" Medichecks. Diakses pada Agustus 2025.
"Is Your Testosterone Level Normal?" Men’s Health. Diakses pada Agustus 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us