Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi

ilustrasi campak pada anak kecil (commons.wikimedia.org/CDC)
ilustrasi campak pada anak kecil (commons.wikimedia.org/CDC)
Intinya sih...
  • Campak disebabkan oleh virus Paramyxoviridae yang sangat menular melalui udara, kontak langsung, dan benda-benda. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan menyebar ke seluruh tubuh.
  • Infeksi campak terjadi dalam tahapan inkubasi, tanda dan gejala nonspesifik, ruam, hingga periode infeksi. Gejala awal meliputi demam tinggi, batuk, hidung meler, mata merah dan berair.
  • Faktor risiko tertular campak meliputi kontak dekat dengan penderita yang tidak divaksinasi, usia di bawah 5 tahun atau di atas 20 tahun, kehamilan, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pencegahan terbaik adalah dengan mendapatkan v

Campak (measles atau rubeola) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang hidup di lendir hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi dan menyebar dengan mudah.

Campak sangat menular sehingga jika satu orang terjangkit, hingga 90 persen orang yang tidak kebal yang dekat dengan orang yang terinfeksi akan tertular. Orang yang terinfeksi dapat menularkan campak kepada orang lain mulai dari empat hari sebelum hingga empat hari setelah ruam muncul. Karena campak sangat menular, penyakit ini dapat dengan mudah melintasi batas negara. Pada tahun 2023, diperkirakan 10,3 juta orang terinfeksi campak.

Sebagian orang menganggap campak hanya berupa ruam dan demam yang akan hilang dalam beberapa hari. Namun, campak dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Diperkirakan 107.500 orang meninggal karena campak pada tahun 2023, sebagian besar anak-anak di bawah usia 5 tahun, meskipun vaksin telah tersedia.

1. Penyebab dan penyebaran campak

Campak disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxoviridae.

Campak sangat mudah menular. Sekitar 9 dari 10 orang yang terpapar virus ini kemungkinan besar akan tertular. Satu orang yang terinfeksi bisa menyebarkan virus ke 9 hingga 18 orang lain.

Virus campak menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan percikan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, misalnya saat mereka bernapas, bersin, batuk, atau berbicara di dekat orang lain.

Virus juga bisa menempel di benda-benda, dan jika kamu menyentuh benda tersebut lalu menyentuh wajah, mata, hidung, atau mulutnya, kamu bisa ikut tertular. Virus campak bisa bertahan di udara atau permukaan benda hingga dua jam.

Setelah masuk ke dalam tubuh, virus ini akan menyerang sel-sel tubuh dan memanfaatkan bagian dalam sel tersebut untuk berkembang biak.

Awalnya, virus campak menyerang saluran pernapasan, lalu menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

2. Tahap infeksi campak

ilustrasi ruam campak (racgp.org.au/Australian Journal of General Practice/Volume 49, Issue 3, March 2020)
ilustrasi ruam campak (racgp.org.au/Australian Journal of General Practice/Volume 49, Issue 3, March 2020)

Infeksi campak terjadi dalam urutan tahapan selama periode 2–3 minggu, yang dapat termasuk:

  • Infeksi dan inkubasi: Sekitar 10–14 hari pertama sejak terinfeksi, virus campak akan mengalami inkubasi. Orang yang terinfeksi tidak akan mengalami tanda atau gejala pada periode ini.

  • Tanda dan gejala nonspesifik: Setelah masa inkubasi virus, akan mulai timbul gejala dan biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang, sering disertai batuk terus-menerus, pilek, mata meradang (konjungtivitis), dan sakit tenggorokan. Ini bisa berlangsung selama 2–3 hari.

  • Penyakit akut dan ruam: Selanjutnya, ruam mulai muncul berupa bintik-bintik merah kecil dan benjolan yang membuat kulit terlihat memiliki bercak merah. Ruam akan muncul pada wajah terlebih dahulu. Beberapa hari berikutnya, ruam akan menyebar ke lengan, badan, paha, dan kaki. Bersamaan dengan penyebaran ruam, demam akan meningkat secara tajam hingga dapat mencapai sekitar 40 atau 41 derajat Celcius. Ruam campak akan membaik serta memudar mulai dari wajah, diikuti dengan sembuhnya ruam pada bagian tubuh lainnya.

  • Periode infeksi: Pengidap campak bisa menyebarkan virus ke orang lain selama sekitar delapan hari, mulai dari empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelah ruam muncul.

3. Gejala campak

Gejala awal (7–14 hari setelah tertular)

Gejala campak biasanya mulai terlihat 7–14 hari setelah kamu terpapar virus. Gejala awal biasanya meliputi:

  • Demam tinggi (bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius).

  • Batuk.

  • Hidung meler (coryza).

  • Mata merah dan berair (konjungtivitis)

Koplik's spot (2–3 hari setelah gejala muncul)

Sekitar hari ke-2 atau ke-3, bisa muncul Koplik's spot, yaitu bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam. Ini adalah tanda khas campak.

Ruam (3–5 hari setelah gejala muncul)

Ruam campak biasanya muncul 3–5 hari setelah gejala pertama. Ciri-cirinya:

  • Muncul bintik merah datar di wajah, dimulai dari sekitar garis rambut.

  • Ruam kemudian menyebar ke leher, badan, tangan, kaki, dan telapak kaki.

  • Kadang muncul bintik-bintik yang menonjol kecil di atas ruam datar.

  • Bintik-bintik ini bisa saling menyatu saat menyebar ke seluruh tubuh.

  • Saat ruam muncul, demam bisa kembali tinggi dan bisa lebih dari 40 derajat Celcius.

4. Faktor risiko campak

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko tertular campak. Karena virus ini mudah menyebar, kontak dekat dengan orang yang terinfeksi akan meningkatkan risiko penularan secara signifikan.

Tidak divaksinasi merupakan risiko terbesar tertular campak, karena vaksin MMR memberikan perlindungan yang kuat seumur hidup.

Kelompok lain yang berisiko lebih tinggi tertular campak meliputi:

  • Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun.

  • Orang dewasa yang berusia lebih dari 20 tahun.

  • Ibu hamil.

  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena sakit atau menjalani perawatan medis.

5. Diagnosis campak

ilustrasi dokter memeriksa anak (unsplash.com/Elianna Gill)
ilustrasi dokter memeriksa anak (unsplash.com/Elianna Gill)

Seumpama kamu atau anak terpapar campak, segera periksa ke dokter. Untuk memastikan campak, dokter akan memeriksa ruam kulit dan gejala yang menjadi ciri khas penyakit ini, seperti bintik-bintik putih di mulut, demam, batuk, dan sakit tenggorokan.

Selanjutnya, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memeriksa keberadaan virus campak.

6. Pengobatan campak

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Namun, komplikasi parah bisa dikurangi lewat perawatan suportif, yaitu dengan memastikan asupan nutrisi yang baik, minum secara cukup, dan pengobatan dehidrasi dengan larutan rehidrasi oral.

Bila terjadi infeksi mata dan telinga atau pneumonia, antibiotik umumnya diresepkan oleh dokter.

Semua anak yang terkena campak harus mendapatkan dua dosis vitamin A dalam interval 24 jam. Ini bertujuan untuk mengembalikan kadar vitamin A yang rendah selama campak, yang bahkan bisa terjadi pada anak-anak yang bergizi baik.

Dengan memastikan kecukupan asupan vitamin A, ini dapat mencegah kerusakan mata dan kebutaan. Selain itu, vitamin A juga terbukti dapat mengurangi jumlah kematian akibat infeksi virus ini.

7. Komplikasi yang terkait dengan campak

ilustrasi pneumonia (freepik.com/freepik)
ilustrasi pneumonia (freepik.com/freepik)

Beberapa komplikasi yang cukup sering terjadi pada orang dengan campak yaitu:

  • Infeksi telinga, terjadi pada sekitar 1 dari 10 anak yang terkena campak.

  • Diare, dialami oleh kurang dari 1 dari 10 orang dengan campak.

Kelompok yang berisiko tinggi

Campak bisa berdampak serius pada semua usia, tetapi kelompok berikut lebih rentan mengalami komplikasi:

  • Anak-anak usia di bawah 5 tahun.

  • Orang dewasa usia di atas 20 tahun.

  • Ibu hamil.

  • Orang dengan sistem imun lemah, misalnya karena leukemia atau HIV.

Komplikasi berat badan anak dan orang dewasa

Pada beberapa kasus, campak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Rawat inap.

  • Pneumonia, merupakan penyebab kematian paling umum akibat campak pada anak kecil.

  • Ensefalitis (radang otak), yang bisa menyebabkan kejang, gangguan pendengaran, atau disabilitas intelektual.

  • Kematian, akibat komplikasi pada pernapasan atau otak.

  • Komplikasi pada kehamilan. Jika ibu hamil belum divaksinasi MMR, campak bisa menyebabkan kelahiran prematur atau berat badan bayi rendah saat lahir.

Komplikasi jangka panjang yang langka namun fatal

Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) adalah komplikasi langka namun mematikan pada sistem saraf pusat. Kondisi ini terjadi bertahun-tahun setelah seseorang sembuh dari campak.

SSPE umumnya muncul 7–10 tahun setelah infeksi campak, bahkan jika sebelumnya tampak sudah sembuh total. Risiko SSPE lebih tinggi jika seseorang terkena campak saat usia di bawah 2 tahun.

8. Pencegahan

Perlindungan terbaik dari campak adalah mendapatkan imunisasi campak. Umumnya, vaksin campak diberikan saat masih kecil. Campak dapat dicegah dengan vaksin MR (melindungi dari campak dan rubella) atau MMR (melindungi dari campak, rubella, dan gondongan).

Vaksin MR disuntikkan subkutan mulai umur 9 bulan. Dosis kedua umur 15–18 bulan dan dosis ketiga umur 5–7 tahun. Bila sampai usia 12 bulan belum mendapat MR, dapat diberikan MMR mulai usia 12–15 bulan, dosis kedua 5–7 tahun. MMRV diberikan pada usia 2 tahun atau lebih untuk mengurangi risiko kejang demam.

Tidak semua orang bisa menerima vaksinasi campak. Namun, kamu tetap dapat membantu mencegah penyebaran campak dengan cara lain.

Jika kamu rentan terhadap infeksi, pertimbangkan tips ini:

  • Jaga kebersihan tangan dengan baik. Cuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan sebelum menyentuh wajah, mulut, atau hidung.

  • Jangan berbagi barang pribadi dengan orang yang mungkin terpapar virus, contohnya peralatan makan, gelas minum, dan sikat gigi.

  • Hindari kontak langsung dengan orang yang batuk, pilek, atau yang tampak sakit.

Jika kamu terkena campak, pertimbangkan hal-hal ini:

  • Tetap di rumah, jangan pergi ke kantor atau sekolah, dan tempat umum lainnya sampai campak sembuh. Ini setidaknya empat hari setelah ruam campak menghilang.

  • Hindari kontak dengan orang yang mungkin rentan terhadap infeksi, seperti bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  • Tutup hidung dan mulut jika batuk atau bersin. Buang semua tisu bekas segera. Jika tidak ada tisu, bersin di lekukan siku, bukan di tangan.

  • Cuci tangan sesering mungkin dan mendisinfeksi permukaan atau benda apa pun yang kamu sentuh.

Campak sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius serta kematian, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin. Kabar baiknya, campak dan komplikasinya dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin tidak hanya melindungi diri sendiri dan orang di sekitar, tetapi juga mencegah penyebaran virus campak di masyarakat.

Sebagian besar orang pulih dari campak dalam waktu tiga minggu. Diagnosis dini membantu mencegah komplikasi. Jika kamu merasa telah terpapar virus campak, segera hubungi dokter.

Referensi

"Measles." National Foundation for Infectious Diseases. Diakses Juni 2025.

"About Measles." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Juni 2025.

"Measles cases surge worldwide, infecting 10.3 million people in 2023." World Health Organization (WHO). Diakses Juni 2025.

"Measles." WHO. Diakses Juni 2025.

"Answers to 3 common questions about measles." Mayo Clinic Health System. Diakses Juni 2025.

"Measles (Rubeola)." Baylor Scott White Health. Diakses Juni 2025.

"Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2023, Apa yang Baru?" IDN Times. Diakses Juni 2025.

"Measles: Everything You Need to Know." Healthline. Diakses Juni 2025.

"Apakah Infeksi Campak?" Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Enrico Gary Himawan
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us