Beralis Tebal dan Terlambat Tumbuh, Waspada Sindrom Cornelia de Lange 

Penderita mungkin juga memiliki bulu mata panjang 

Sindrom Cornelia de Lange atau Cornelia de Lange Syndrome (CdLS) adalah gangguan langka yang menyerang anak sejak lahir. Anak yang terkena dapat mengalami keterlambatan perkembangan fisik baik sebelum maupun setelah lahir, memiliki fitur wajah yang khas, malformasi ekstremitas, serta cacat intelektual.

Sindrom ini pertama kali dijelaskan oleh seorang dokter anak Belanda, Cornelia de Lange, pada tahun 1933. Diperkirakan kelainan ini memengaruhi sekitar 1 dari 10.000 dan 1 dari 30.000 bayi baru lahir. Angka insiden pastinya tidak diketahui.

Seperti apa fakta medis sindrom Cornelia de Lange? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Tanda dan gejala sindrom Cornelia de Lange 

Beralis Tebal dan Terlambat Tumbuh, Waspada Sindrom Cornelia de Lange Sindrom Cornelia de Lange. mdpi.com/Duong Chi Thanh, Can Thi Bich Ngoc, Ngoc-Lan Nguyen, Chi Dung Vu, Nguyen Van Tung, Huy Hoang Nguyen

Sindrom ini memengaruhi seseorang dengan gejala yang bervariasi, baik karakteristik fisik maupun tingkat keparahannya. Anak yang terkena mungkin akan mengalami:

  • Keterlambatan pertumbuhan: berat lahir rendah; gagal tumbuh sesuai yang diharapkan; kesulitan makan, mengunyah, dan menelan selama beberapa bulan atau tahun pertama kehidupannya; perawakan pendek; dan kelainan tulang
  • Fitur wajah khas: alis melengkung dan tebal yang biasanya bertemu di tengah pangkal hidung; bulu mata panjang; garis rambut depan dan belakang rendah; hidung pendek, lebar, dan mengarah ke atas; sudut mulut ke bawah dan bibir atas tipis; bentuk telinga rendah; langit-langit sumbing, kepala kecil (mikrosefali); dan pertumbuhan rambut berlebihan di berbagai area tubuh
  • Tonus otot yang meningkat secara tidak normal (hipertonisitas)
  • Memiliki tangisan yang tidak biasa, bernada rendah, dan menggeram
  • Malformasi ekstremitas: tangan dan kaki berukuran kecil; jari pendek yang ujungnya mengecil dan tipis; jari kelima melengkung permanen ke arah jari manis; hipoplasia beberapa tulang jari tangan dan kaki; dan jari kaki kedua dan ketiga sering menyatu atau berselaput (secara sindaktili)
  • Cacat intelektual: memiliki disabilitas intelektual ringan hingga parah dan masalah perilaku (episode menggigit, berteriak, atau memukul diri sendiri)
  • Gangguan pendengaran dan bicara
  • Kelainan gastrointestinal: gastrointestinal refluks; radang selaput esofagus, penyempitan esofagus; penyempitan pita serat otot di persimpangan lambung dan usus kecil; malrotasi usus; dan obstruksi usus
  • Malformasi genitourinari: hipoplasia alat kelamin, kegagalan salah satu atau kedua testis turun ke skrotum pada laki-laki, dan perkembangan uterus yang tidak normal dan menstruasi tidak teratur pada perempuan
  • Kelainan jantung, masalah mata, kejang, masalah gigi, dan kelainan kulit juga telah dilaporkan

2. Sindrom ini disebabkan oleh mutasi gen 

Beralis Tebal dan Terlambat Tumbuh, Waspada Sindrom Cornelia de Lange Ilustrasi mutasi genetik. pixabay.com/TheDigitalArtist

CdLS terjadi akibat mutasi gen. Setidaknya terdapat tujuh gen yang terkait dengan kondisi ini, yaitu NIPBL, SMC1A, HDAC8, RAD21, SMC3, ANKRD11, dan BRD4. Sekitar 60 persen pasien dilaporkan mengalami mutasi gen NIPBL, pada 10 persen kasus terjadi karena mutasi gen lainnya, sedangkan 30 persen tidak diketahui penyebabnya.

Mutasi gen-gen tersebut menyebabkan gejala CdLS dengan mengganggu fungsi kompleks cohesin, yaitu sekelompok protein yang berperan penting dalam perkembangan bayi sebelum lahir.

Fungsi tersebut termasuk membantu mengatur struktur dan organisasi kromosom, menstabilkan informasi genetik sel, dan mengatur aktivitas gen tertentu yang memandu perkembangan anggota tubuh dan wajah.

Baca Juga: Nyeri di Bokong hingga Area Kaki? Mungkin Itu Tanda Sindrom Piriformis

3. Bagaimana mutasi terjadi? 

Beralis Tebal dan Terlambat Tumbuh, Waspada Sindrom Cornelia de Lange Ilustrasi keluarga. unsplash/Dimitri

Mutasi gen penyebab CdLS dapat terjadi karena penurunan sifat dari orang tua maupun akibat mutasi baru pada individu yang terkena. Penurunan sifat dari keluarga diturunkan dengan pola yang berbeda, bergantung pada mutasi gen yang terjadi.

Ketika kelainan tersebut disebabkan oleh mutasi gen NIPBL, RAD21, atau SMC3, ini diwariskan dengan pola autosomal dominan, di mana satu salinan gen yang rusak telah dapat menyebabkan gangguan.

Sementara itu, CdLS yang disebabkan oleh mutasi gen HDAC8 atau SMC1A memiliki pola pewarisan dominan terkait X, di mana gen yang bermutasi yang menyebabkan kelainan terletak pada kromosom X. Ini terjadi secara dominan yang berarti hanya membutuhkan satu salinan gen yang rusak untuk menyebabkan penyakit.

4. Diagnosis sindrom Cornelia de Lange

Beralis Tebal dan Terlambat Tumbuh, Waspada Sindrom Cornelia de Lange Ilustrasi pemeriksaan pasien. pexels.com/MART PRODUCTION

Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan evaluasi klinis menyeluruh dan identifikasi temuan fisik yang khas. Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders, diagnosis CdLS harus dipertimbangkan pada anak-anak yang menunjukkan ciri-ciri wajah tertentu yang berhubungan dengan anomali ekstremitas, retardasi pertumbuhan prenatal dan postnatal, dan disabilitas intelektual.

Pengujian genetik molekuler dapat membantu memastikan diagnosis, terutama jika gejala atau ciri fisik yang ditemukan ringan. Terkadang, diagnosis kelainan ini dapat dicurigai sebelum lahir melalui pemeriksaan ultrasound.

5. Pengobatan berfokus pada pengelolaan gejala yang timbul

Beralis Tebal dan Terlambat Tumbuh, Waspada Sindrom Cornelia de Lange Ilustrasi pembedahan. unsplash.com/Bofu Shaw

Perawatan untuk gangguan ini bervariasi  berdasarkan tanda dan gejala yang ada pada setiap pasien. Ini mungkin termasuk:

  • Penggunaan tabung gastrostomi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan keterlambatan pertumbuhan
  • Terapi fisik atau wicara
  • Pembedahan untuk mengobati kelainan tulang, masalah gastrointestinal, cacat jantung bawaan, dan masalah kesehatan lainnya
  • Operasi plastik untuk membantu mengurangi pertumbuhan rambut yang berlebihan

Itulah sederet fakta medis sindrom Cornelia de Lange. Konseling genetik biasanya direkomendasikan untuk individu yang terkena dan keluarganya.  

Baca Juga: Waspadai Benjolan di Tulang Tangan, Ini 5 Tanda Sindrom Maffucci 

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya