Syok Septik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

Merupakan komplikasi parah dari sepsis

Sepsis adalah suatu kondisi yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi secara ektsrem terhadap infeksi. Reaksi ini mengakibatkan perubahan drastis pada tubuh yang bisa sangat berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa.

Jika seseorang dengan sepsis mempunyai tekanan darah rendah yang tidak membaik dengan pengobatan cairan, maka tubuhnya mengalami syok septik.

Syok septik merupakan komplikasi parah dari sepsis yang bisa mencakup tekanan darah yang sangat rendah, perubahan kondisi mental, dan disfungsi organ.

Syok septik merupakan tahap sepsis yang paling parah dan berpotensi mengancam nyawa. Dilansir Healthline, syok septik mempunyai tingkat kematian di rumah sakit sekitar 30 hingga 50 persen.

Untuk mewaspadai kondisi yang bisa mengancam nyawa ini, berikut ini informasinya yang perlu kamu ketahui.

1. Penyebab dan faktor risiko

Syok Septik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi infeksi bakteri (hub.jhu.edu)

Sepsis bisa terjadi karena infeksi bakteri, jamur, atau virus. Infeksi ini bisa dimulai di rumah atau dirawat di rumah sakit untuk perawatan kondisi lain. Sepsis biasanya berasal dari:

  • Infeksi saluran kemih.
  • Infeksi perut atau sistem pencernaan.
  • Infeksi paru-paru seperti pneumonia.
  • Infeksi sistem reproduksi.

Orang-orang yang lebih berisiko mengembangkan sepsis yaitu bayi yang baru lahir, lansia, ibu hamil, dan orang-orang yang sistem kekebalannya rendah karena HIV, kondisi autoimun, sirosis hati, penyakit ginjal, dan kanker.

Syok septik merupakan kondisi yang terjadi ketika sepsis itu sendiri tidak terdiagnosis atau diobati tepat waktu. Selain itu, faktor-faktor tertentu seperti usia atau penyakit sebelumnya bisa menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan syok septik.

Faktor-faktor berikut bisa membuat seseorang lebih rentan terkena sepsis dan syok septik:

  • Pulih dari operasi atau berada di rumah sakit dalam waktu yang lama.
  • Mengidap diabetes.
  • Terpapar perangkat medis, seperti kateter intravena, kateter urine, atau tabung pernapasan yang bisa memasukkan bakteri ke dalam tubuh.
  • Minum obat imunosupresan.

2. Gejala

Syok Septik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi mengalami pusing (aarp.org)

Syok septik merupakan tahap ketiga dari sepsis. Tanda-tanda awal sepsis yaitu meliputi:

  • Detak jantung cepat.
  • Gemetar atau kedinginan.
  • Demam atau hipotermia (suhu tubuh rendah).
  • Kulit hangat, lembap, atau berkeringat.
  • Kebingungan atau disorientasi.
  • Hiperventilasi (pernapasan cepat).
  • Sesak napas.

Saat sepsis berubah menjadi syok septik, seseorang kemungkinan mengalami gejala tambahan. Ini termasuk:

  • Tekanan darah yang sangat rendah.
  • Pusing.
  • Jantung berdebar.
  • Pengeluaran urine sedikit atau tidak sama sekali. 
  • Anggota badan dingin dan pucat.
  • Ruam kulit.

Baca Juga: 7 Gejala Sepsis, Keracunan Darah akibat Infeksi yang Bisa Fatal

3. Komplikasi yang bisa ditimbulkan

Syok Septik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi gagal ginjal (kidney.org)

Syok septik bisa mengakibatkan berbagai komplikasi yang sangat berbahaya dan mengancam nyawa, yang bisa berakibat fatal. Kemungkinan komplikasi syok septik yaitu meliputi:

  • Gagal ginjal.
  • Stroke.
  • Gagal hati.
  • Gagal jantung.
  • Pembekuan darah yang tidak normal.
  • Gagal napas.

Komplikasi yang mungkin akan dialami, dan hasil dari kondisi ini, tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti:

  • Usia.
  • Seberapa cepat pengobatan dimulai.
  • Penyebab dan asal mula sepsis di dalam tubuh.
  • Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

4. Diagnosis

Syok Septik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi tes sampel urine (freepik.com/drobotdean)

Dilansir MedlinePlus, tes darah mungkin dilakukan untuk memeriksa:

  • Infeksi dalam tubuh.
  • Tes darah lengkap dan tes kimia darah.
  • Kehadiran bakteri atau organisme lainnya.
  • Kadar oksigen darah yang rendah.
  • Gangguan keseimbangan asam basa tubuh.
  • Fungsi organ yang buruk atau gagal organ.

Tes lainnya yang mungkin dibutuhkan meliputi:

  • Pemeriksaan sinar-X untuk pneumonia atau cairan di dalam paru-paru (edema paru).
  • Sampel urine untuk melihat jika ada infeksi.

Studi tambahan lainnya, seperti kultur darah, mungkin tidak menunjukkan hasil positif untuk beberapa hari setelah darah diambil, atau beberapa hari setelah syok berkembang.

5. Pengobatan

Syok Septik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi mendapat perawatan di rumah sakit (healthjade.net)

Syok septik merupakan penyakit yang parah. Orang dengan sepsis dan syok septik membutuhkan rawat inap dan perawatan segera. Penelitian telah menunjukkan bahwa penundaan kecil dalam mengobati sepsis berat dan syok septik bisa meningkatkan risiko kematian.

Dokter menggunakan obat-obatan berikut untuk mengobati sepsis dan syok septik:

  1. Antibiotik: Pengobatan harus dimulai dalam satu jam pertama sesudah diagnosis. Dokter akan memberikan obat ini langsung melalui pembuluh darah. Mereka biasanya akan memulai pengobatan dengan antibiotik spektrum luas yang bekerja melawan sebagian besar bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. Sesudah hasil tes mengungkapkan jenis bakteri yang bertanggung jawab, dokter mungkin akan memberikan antibiotik yang lebih spesifik.
  2. Vasopresor: Obat-obatan ini dibutuhkan untuk mempertahankan tekanan darah yang memadai pada orang dengan syok septik. Dokter akan menggunakan ini jika tekanan darah tetap terlalu rendah sesudah pasien menerima cairan. Vasopresor bekerja dengan mengencangkan pembuluh darah pasien. Hal ini bisa meningkatkan tekanan darah. Namun, jika tekanan darah terus-menerus turun dengan obat ini, maka situasinya memprihatinkan.
  3. Kortikosteroid: Dokter bisa memberikan obat antiinflamasi ini jika tekanan darah dan detak jantung pasien terus tidak stabil, bahkan sesudah menerima cairan dan vasopresor. 

Obat tambahan kemungkinan termasuk insulin untuk menstabilkan kadar gula darah dan mencegah pasien mengembangkan hiperglikemia.

Banyak pasien dengan syok septik yang pulih, tetapi dapat memakan waktu lama. Pasien kemungkinan akan terus mengalami gejala selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Efek jangka panjang ini disebut dengan sindrom pasca-sepsis. Efek ini bisa mencakup:

  • Kelelahan.
  • Sulit tidur.
  • Nafsu makan menurun.
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah.
  • Gangguan mood, kecemasan atau depresi.
  • Mimpi buruk atau kilas balik.

Untuk membantu proses pemulihan, maka pastikan untuk:

  • Tidur cukup.
  • Menemui dokter secara teratur sesuai jadwal kontrol.
  • Melakukan olahraga yang teratur.
  • Menghindari infeksi.
  • Makan makanan yang sehat.

6. Prognosis

Syok Septik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi pusing (pixabay.com/geralt)

Syok septik merupakan kondisi yang parah dan mengancam nyawa. Tingkat kelangsungan hidupnya juga rendah. Kelangsungan hidup tergantung pada usia, kesehatan, penyebab kondisi, dan seberapa cepat mendapat perawatan jika mengalami kegagalan organ.

Tanpa pengobatan, kebanyakan orang akan meninggal. Namun, meski dengan pengobatan, risiko untuk meninggal tetap ada. Dengan pengobatan, 30 hingga 40 persen orang dengan syok septik akan meninggal dunia.

Baca Juga: Septikemia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatan

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya