Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Awalnya Cuma Demam, Bisa Berakhir Jadi Penyakit Jantung Reumatik

Seorang ibu sedang memberikan obat kepada anaknya yang sedang sakit.
ilustrasi anak sakit (freepik.com)
Intinya sih...
  • Penyakit jantung reumatik terjadi akibat demam reumatik yang merusak katup jantung setelah infeksi bakteri Streptococcus, menyebabkan peradangan dan luka pada katup.
  • Demam reumatik paling sering menyerang anak usia 5-15 tahun, dengan risiko dua kali lebih tinggi pada perempuan.
  • Gejala tergantung seberapa parah kerusakan katup jantung, dan dapat berupa sesak napas, terutama saat beraktivitas atau ketika berbaring; nyeri dada; pembengkakan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penyakit jantung reumatik adalah kondisi serius yang bisa mengancam nyawa. Penyakit ini terjadi ketika katup jantung rusak akibat demam reumatik, yaitu reaksi autoimun setelah tubuh terinfeksi bakteri penyebab radang tenggorokan.

Meski bisa dicegah, tetapi penyakit jantung reumatik masih menjadi masalah besar di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Secara global, sekitar 55 juta orang hidup dengan penyakit jantung reumatik, dan 360 ribu jiwa meninggal setiap tahun, sebagian besar di negara-negara berkembang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan sebagian besar anak-anak dan remaja.

Kondisi sosial dan lingkungan, seperti kemiskinan, gizi buruk, hunian tidak layak, dan kepadatan penduduk, menjadi faktor utama yang memperparah penyebarannya. Akibatnya, negara dengan angka kemiskinan tinggi harus menanggung beban ekonomi besar, karena penyakit ini paling banyak menyerang anak muda di usia produktif.

Apa itu penyakit jantung reumatik? Apa saja gejala, penyebab, dan pengobatannya? Simak informasinya di bawah ini, ya!

1. Apa itu penyakit jantung reumatik?

Penyakit jantung reumatik muncul sebagai kelanjutan dari demam reumatik akut. Demam reumatik sendiri adalah kondisi peradangan/inflamasi yang bisa menyerang jantung, sendi, hingga jaringan lain di tubuh. Akar masalahnya sering kali berawal dari infeksi tenggorokan oleh bakteri Streptococcus.

Ketika infeksi ini tidak ditangani dengan baik, sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi untuk melawan bakteri. Namun, ada satu masalah: struktur molekul pada katup jantung ternyata mirip dengan permukaan bakteri tersebut. Akibatnya, antibodi keliru mengenali katup jantung sebagai musuh. Serangan yang salah sasaran ini menimbulkan peradangan, merusak jaringan, dan perlahan meninggalkan luka pada katup. Dari sinilah penyakit jantung reumatik berkembang.

2. Penyebab dan faktor risiko

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, penyakit jantung reumatik berawal dari demam reumatik. Demam ini bisa menyerang berbagai jaringan tubuh, mulai dari jantung, sendi, kulit, hingga otak.

Ketika katup jantung mengalami peradangan, lama-kelamaan katup bisa menebal, menyempit, atau bocor. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Proses ini tidak terjadi seketika, melainkan berkembang perlahan selama bertahun-tahun, hingga akhirnya bisa berujung pada gagal jantung.

Demam reumatik bisa menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada anak usia 5–15 tahun. Di banyak negara berkembang, penyakit ini masih menjadi masalah besar.

Demam reumatik paling banyak menyerang anak-anak dan remaja di daerah dengan keterbatasan layanan kesehatan, terutama di komunitas yang hidup dalam kondisi padat penduduk dan serba kekurangan.

Di wilayah endemik, penyakit jantung reumatik bahkan menjadi penyakit jantung utama pada ibu hamil. Perempuan memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami penyakit jantung reumatik dibanding laki-laki. Kondisi ini bahkan menjadi penyebab utama komplikasi jantung saat kehamilan.

Bagi ibu hamil dengan penyakit jantung reumatik, peningkatan volume darah bisa memberi tekanan tambahan pada katup jantung, memicu aritmia atau bahkan gagal jantung. Banyak perempuan baru mengetahui bahwa mereka memiliki penyakit ini saat hamil, ketika gejalanya mulai terasa jelas.

3. Gejala

Dokter memeriksa pasien anak yang sedang sakit radang tenggorokan.
ilustrasi radang tenggorokan (unsplash.com/Angels for Humanity)

Riwayat infeksi tenggorokan akibat bakteri Streptococcus (strep throat) atau demam reumatik sebelumnya merupakan kunci dalam menegakkan diagnosis penyakit jantung reumatik.

Gejala demam reumatik bisa berbeda-beda pada tiap orang. Biasanya muncul 1 hingga 6 minggu setelah radang tenggorokan. Kadang infeksinya terlalu ringan sehingga tidak disadari, atau sudah hilang saat pasien menemui dokter.

Gejala paling umum demam reumatik

  • Demam.
  • Sendi bengkak, merah, nyeri, dan sangat sakit (sering di lutut dan pergelangan kaki).
  • Benjolan kecil di bawah kulit (nodul).
  • Ruam merah berbentuk jaring di dada, punggung, atau perut.
  • Sesak napas dan rasa tidak nyaman di dada.
  • Gerakan tubuh yang tidak terkendali pada lengan, kaki, atau otot wajah.
  • Kelemahan tubuh.

Gejala penyakit jantung reumatik

Gejala ini bergantung pada seberapa parah kerusakan katup jantung, dan dapat berupa:

  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau ketika berbaring.
  • Nyeri dada.
  • Pembengkakan (misalnya di kaki atau pergelangan).

4. Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung reumatik, dokter akan terlebih dahulu mengevaluasi gejala yang kamu atau anak rasakan dan melakukan pemeriksaan fisik. Riwayat kesehatan juga sangat penting, terutama jika pernah mengalami demam atau infeksi bakteri Streptococcus.

Untuk memastikan adanya penyakit jantung reumatik, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

  • Tes darah: untuk melihat tanda-tanda peradangan atau respons imun yang tinggi.
  • Foto rontgen dada: untuk mendeteksi tanda-tanda gagal jantung.
  • Ekokardiogram (USG jantung): untuk memeriksa apakah ada katup jantung yang bocor atau menyempit.
  • Elektrokardiogram (EKG): untuk menilai aktivitas listrik jantung dan menemukan irama jantung yang tidak normal.

5. Pengobatan

Ilustrasi beberapa jenis obat.
ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pengobatan tidak bisa menyembuhkan penyakit jantung reumatik, tetapi dapat mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Pilihan terapi meliputi:

  • Obat-obatan: untuk mengatasi gagal jantung atau gangguan irama jantung. Antikoagulan (pengencer darah) dapat mencegah stroke atau penggumpalan darah jika ada penyempitan katup mitral atau fibrilasi atrium.
  • Tindakan minimal invasif: valvuloplasti untuk melebarkan katup mitral yang menyempit.
  • Operasi: jika penyakit berat, dokter dapat memperbaiki atau mengganti katup jantung dengan katup buatan atau jaringan. Pada kasus tertentu dilakukan Ross procedure, yaitu mengganti katup rusak dengan katup sehat pasien sendiri, lalu menempatkan katup baru pada posisi katup yang dipindahkan.

Dengan pengobatan yang tepat, penyakit jantung reumatik bisa ditunda perkembangannya atau bahkan mencegah gagal jantung. Namun, penyakit ini bersifat permanen dan butuh perawatan jangka panjang. Tanpa pemeriksaan rutin, risiko gagal jantung berat akan meningkat.

Berapa lama seseorang dapat hidup dengan penyakit ini sangat bergantung pada tingkat keparahan saat pertama kali didiagnosis:

  • Kasus berat: memburuk dengan cepat. Studi pada masyarakat adat Australia di bawah usia 25 tahun menunjukkan bahwa 50 persen pasien menjalani operasi dalam dua tahun, dan 10 persen meninggal dalam enam tahun setelah diagnosis.
  • Kasus sedang: sebagian membaik, sebagian tetap sama, sebagian memburuk.
  • Kasus ringan: setelah 10 tahun, 60 persen pasien tidak mengalami perburukan.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Beberapa komplikasi penyakit jantung reumatik antara lain:

  • Gagal jantung. Dapat terjadi akibat katup jantung yang sangat menyempit atau bocor.
  • Endokarditis bakteri. Infeksi pada lapisan dalam jantung yang bisa muncul jika katup jantung sudah rusak akibat demam reumatik.
  • Komplikasi kehamilan dan persalinan akibat kerusakan jantung. Perempuan dengan penyakit jantung reumatik sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan.
  • Katup jantung pecah. Ini merupakan keadaan darurat medis yang harus segera ditangani dengan operasi untuk memperbaiki atau mengganti katup yang rusak.

7. Pencegahan

Pencegahan merupakan langkah penting untuk menghindari penyakit jantung reumatik. Cara terbaik adalah dengan mengobati infeksi tenggorokan secepat mungkin dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

Selain itu, menjaga kebersihan diri dan menerapkan gaya hidup sehat, seperti rajin mencuci tangan dan menjaga pola makan seimbang, juga dapat membantu mencegah infeksi yang dapat memicu penyakit jantung reumatik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
bocah bandung99
Editorbocah bandung99
Follow Us

Latest in Health

See More

Kenali Gejala Sindrom Koroner Akut sebelum Terlambat

12 Nov 2025, 06:26 WIBHealth