Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gigi Bisa Berlubang karena Ulat Gigi, Mitos atau Fakta?

ilustrasi karies atau gigi berlubang (freepik.com/prostooleh)
Intinya sih...
  • Istilah "ulat gigi" muncul 5.000 tahun SM, tetapi penelitian membuktikan bahwa gigi berlubang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans.
  • Cara mencegah gigi berlubang antara lain dengan rutin sikat gigi, gunakan fluorida, dan kontrol ke dokter gigi minimal enam bulan sekali.

Gigi berlubang atau karies gigi merupakan salah satu penyakit tertua dan paling banyak terjadi pada manusia. Istilah "karies gigi" pertama kali dilaporkan dalam literatur sekitar tahun 1634, berasal dari kata Latin "caries" yang berarti pembusukan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan lubang pada gigi, mengutip publikasi StatPearls.

Semua orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa, bisa mengalami gigi berlubang. Ada beberapa orang percaya bahwa gigi berlubang disebabkan oleh ulat yang menggerogoti gigi. Namun, kemajuan dalam bidang kedokteran gigi sudah membuktikan penyebab gigi berlubang yang sebenarnya, lo!

1. Sejarah munculnya ulat gigi

Lukisan modern berdasarkan manuskrip Ottoman abad ke-18, menggambarkan Jin menyebabkan sakit gigi. (commons.wikimedia.org/http://moshita.org/post/10664445229/an-18th-century-hand-illustrated-page-from-an)

Istilah "ulat gigi"atau "tooth worm" muncul pertama kali pada 5.000 tahun sebelum Masehi (SM). Pada masa itu, terdapat teks Sumeria Kuno tentang ulat gigi yang diyakini dapat membuat lubang pada gigi manusia, sehingga menyebabkan kerusakan gigi dan rasa sakit yang luar biasa. Hal ini sekilas terdengar masuk akal, meningat gigi yang berlubang tampak seperti lubang yang dibuat oleh ulat pada kayu.

Gagasan tentang ulat gigi juga ditemukan dalam tulisan-tulisan para filsuf dan penyair Yunani Kuno, India, Jepang, Mesir, dan Tiongkok Kuno.

Legenda tentang ulat gigi menjadi populer. Pada abad ke-8, banyak dokter gigi di Eropa yang salah mengartikan saraf gigi sebagai ulat gigi. Seramnya, dalam menangani gigi yang sakit karena berlubang, mereka memasukkan sebuah alat yang dipanaskan ke dalam gigi berlubang untuk menghilangkan saraf gigi. Akibatnya, saraf tersebut akan diangkat dan secara kebetulan dapat meringankan sakit yang dialami pasien. Namun, jika hal itu gagal dilakukan, mereka akan mencabut gigi tersebut.

Seiring waktu, dokter gigi dan peneliti bekerja sama dalam berbagai penelitian untuk mengetahui penyebab gigi berlubang. Kemajuan dalam bidang kedokteran gigi inilah yang membuktikan bahwa ulat gigi hanyalah mitos. Jadi, penyebab gigi berlubang bukan ulat gigi, ya!

2. Penyebab gigi berlubang yang sebenarnya

ilustrasi bakteri Streptococcus mutans (flickr.com/BASF - We create chemistry)

Faktanya, gigi berlubang disebabkan oleh asam yang dihasilkan bakteri Streptococcus mutans. Bakteri tersebut berkembang pada plak gigi akibat sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik.

Asam yang dihasilkan bakteri tersebut menyerang permukaan gigi (enamel), sehingga permukaan gigi akan kehilangan mineral. Hal ini dapat menyebabkan lubang kecil pada gigi kamu.

Gigi yang berlubang awalnya tidak terasa sakit. Namun, lama-kelamaan akan terasa ngilu dan nyeri. Kemudian, jika lubang makin dalam dan parah, maka dapat menyebabkan penyakit lain seperti wajah bengkak, infeksi, bahkan gigi tanggal. Maka dari itu, sebisa mungkin kamu harus mencegah jangan sampai gigi berlubang.

3. Cara mencegah gigi berlubang

ilustrasi menyikat gigi untuk mencegah gigi berlubang (unsplash.com/Diana Polekhina)

Kamu tentunya tidak mau, kan, mengalami gigi berlubang? Selain dapat menyebabkan sakit gigi, gigi berlubang juga akan memengaruhi penampilan. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah gigi berlubang:

  • Sikat gigi dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur.
  • Gunakan fluorida. Fluorida adalah mineral yang dapat mencegah perkembangan kerusakan gigi. Fluorida bisa kamu dapatkan melalui pasta gigi mengandung fluorida, minum air keran yang mengandung fluorida, dan menggunakan obat kumur yang mengandung fluorida.
  • Bersihkan sela-sela gigi secara teratur dengan benang gigi/dental floss.
  • Batasi konsumsi minuman manis dan makanan tinggi gula.
  • Berhenti merokok atau mengonsumsi produk tembakau.
  • Kontrol ke dokter gigi minimal enam bulan sekali untuk pemeriksaan rutin.

4. Pengobatan gigi berlubang

ilustrasi dokter gigi menangani gigi berlubang (unsplash.com/Caroline LM)

Lalu, bagaimana jika gigi sudah terlanjur berlubang? Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah segera temui dokter gigi. Nantinya, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kedalaman dan keparahan lubang pada gigi.

Jika kerusakan gigi masih dalam tahap awal, sebelum lubang terbentuk, dokter gigi dapat memberikan fluorida untuk menyembuhkan kerusakan tersebut. Namun, jika sudah berlubang, biasanya dokter gigi akan melakukan penambalan gigi. Pada kondisi gigi yang lebih parah, dokter gigi akan melakukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi.

Banyak orang yang abai dan tidak menyadari bahwa gigi termasuk salah satu organ yang penting pada tubuh. Apabila gigi sakit, banyak hal akan terganggu. Mulai dari aktivitas, penampilan, dan tentunya kesehatan tubuh.

Selain itu, makin parah kondisi gigi, maka makin mahal biaya untuk pengobatan ke dokter gigi. Maka dari itu, sebelum gigi mengalami kerusakan atau sakit, kamu harus menjaga dan memperhatikan kesehatan gigi.

Referensi

Rathee M, Sapra A. Dental Caries. [Updated 2023 Jun 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551699/
"The History of Dentistry: A Look at Tooth Worms." Ence Dentistry. Diakses Desember 2024.
"Caries." MSD Manual. Diakses Desember 2024.
"Tooth Decay." National Institute of Dental and Craniofacial Research. Diakses Desember 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us