Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Hamil Kimia? Kenali Gejala dan Penyebabnya

ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Juan Encalada)
ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Juan Encalada)
Intinya sih...
  • Kehamilan kimiawi adalah kehamilan yang terjadi ketika sel telur berhasil menempel di dinding rahim, tetapi tidak berkembang lebih lanjut.
  • Hamil kimia biasanya terjadi sangat awal, sekitar minggu ke-4 atau ke-5.
  • Penyebab hamil kimia antara lain kadar hormon yang tidak normal, kelainan rahim, implantasi di luar rahim, dan infeksi seperti klamidia atau sifilis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kehamilan merupakan momen yang penuh harapan dan kebahagiaan bagi banyak pasangan. Namun, ada beberapa kondisi kehamilan yang kurang dikenal dan dapat membingungkan, salah satunya adalah hamil kimia atau kehamilan kimiawi (chemical pregnancy).

Kondisi kehamilan kimiawi mungkin belum begitu familier di telinga banyak orang, tetapi penting untuk diketahui karena bisa dan cukup sering terjadi. Apa itu hamil kimia? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Apa itu hamil kimia?

ilustrasi ibu hamil  (pexels.com/Negative Space)
ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Negative Space)

Kehamilan kimiawi adalah kehamilan yang terjadi ketika sel telur telah dibuahi dan berhasil menempel di dinding rahim. Namun, proses tersebut kemudian tidak berkembang lebih lanjut. Dengan kata lain, hamil kimia bisa dibilang sebagai keguguran yang sangat dini.

Kondisi ini biasanya terjadi sangat awal dalam kehamilan, umumnya sekitar minggu ke-4 atau ke-5.

Hamil kimia biasanya didiagnosis melalui tes kehamilan yang menunjukkan hasil positif, tetapi diikuti oleh periode menstruasi yang berat beberapa hari atau minggu kemudian.

2. Penyebab hamil kimia

Penyebab pasti hamil kimia masih belum diketahui. Namun, pada kebanyakan kasus, keguguran disebabkan oleh masalah pada embrio, yang mungkin disebabkan oleh rendahnya kualitas sperma atau sel telur.

Penyebab lain dari hamil kimia meliputi:

  • Kadar hormon yang tidak normal.
  • Kelainan rahim.
  • Implantasi di luar rahim.
  • Infeksi seperti klamidia atau sifilis.

Hamil berusia di atas 35 tahun meningkatkan risiko kehamilan kimiawi, begitu pula jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti pembekuan darah dan gangguan tiroid. 

Sayangnya, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah kehamilan kimiawi.

3. Gejala hamil kimia

ilustrasi pendarahan menstruasi (freepik.com/freepik)
ilustrasi pendarahan menstruasi (freepik.com/freepik)

Hamil kimia tidak memiliki gejala. Beberapa perempuan mengalami hamil kimia tanpa menyadari bahwa mereka hamil.

Bagi mereka yang memiliki gejala, hamil kimia bisa menyebabkan kram perut seperti menstruasi dan pendarahan vagina. Ini terjadi dalam beberapa hari setelah mendapatkan hasil positif kehamilan.

Kehamilan kimiawi biasanya tidak berlangsung cukup lama hingga menimbulkan gejala yang berhubungan dengan kehamilan, seperti mual dan kelelahan.

Hamil kimia merupakan kondisi yang cukup umum terjadi dan sering kali tidak disadari oleh banyak perempuan. Meskipun bisa menjadi pengalaman yang mengecewakan, tetapi tetap penting untuk memahami bahwa ini adalah bagian dari perjalanan menuju kehamilan yang sehat. 

Referensi

Annan, N. (2013). Biochemical pregnancy during assisted conception: A little bit pregnant. Journal of Clinical Medicine Research.
Healthline. Diakses pada Mei 2024. What’s a Chemical Pregnancy?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us