Enema Picu Serangan Jantung pada Pasien yang Sembelit 10 Hari

Nyawa pasien ini akhirnya tak terselamatkan

Sembelit atau konstipasi memang sangat menyiksa. Perut terasa penuh dan tidak nyaman, tetapi kotoran sulit dikeluarkan walau sudah mengejan sekuat tenaga. Penyebabnya bermacam-macam, umumnya karena tidak mengonsumsi cukup serat, kekurangan cairan, dan stres.

Bisa berbahaya jika seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung mengalami sembelit lalu diberikan enema, karena bisa berujung pada kematian seperti yang dialami oleh laki-laki berusia 65 tahun ini. Mau tahu kisahnya?

1. Laki-laki tersebut datang ke UGD karena sembelit selama 10 hari

Dilansir The Sun, laki-laki yang merupakan pensiunan itu datang ke unit gawat darurat (UGD) dengan keluhan tidak bisa buang air besar selama 10 hari diikuti dengan nyeri dada dan mual. Selain itu, ia juga berkeringat dan jantungnya berdebar kencang.

Karena memiliki masalah jantung, dokter tidak bisa memberikan enema rektal (cairan yang digunakan untuk mengosongkan usus dan dimasukkan melalui anus). Berdasarkan studi dalam jurnal Techniques in Coloproctology tahun 2011, enema bisa menyebabkan gangguan elektrolit pada orang yang memiliki penyakit jantung atau ginjal.

2. Kemudian, dokter memberikan obat untuk meringankan sembelit

Enema Picu Serangan Jantung pada Pasien yang Sembelit 10 Hariilustrasi obat (pixabay.com/Amol Sharma)

Untuk meringankan sembelit, dokter memberikan obat pada pasien tersebut. Sayangnya, situasi tidak berjalan sesuai harapan karena obat tersebut tidak memberikan efek yang diinginkan.

Kemudian, Rawdy Reales Rois, dokter yang menangani pasien tersebut, meningkatkan dosis obat sembari meminta pasien itu bangun dari tempat tidur dan mencoba lebih banyak bergerak. Dokter lulusan Cooperative University of Colombia ini rencananya akan memeriksa kembali kondisi pasien tersebut dalam beberapa jam untuk melihat apakah ada kemajuan atau tidak.

3. Tak lama, pasien tersebut mengalami serangan jantung yang fatal

Diam-diam, tanpa sepengetahuan Dr. Rawdy, pasien tersebut meminta dokter lain untuk memberikan enema. Lalu, pasien tersebut mengalami serangan jantung yang fatal dan nyawanya tak bisa diselamatkan walau sudah dilakukan resusitasi jantung paru selama 30 menit.

Serangan jantung itu terjadi karena ususnya dikosongkan terlalu cepat, yang merangsang saraf vagus dan membuat tekanan darahnya drop. Penurunan tekanan darah tiba-tiba bisa membuat jantung, otak, dan organ lain tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, yang meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari saat Perut Sembelit, Ada Nasi!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya