Supraventricular Tachycardia: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Masalah pada kecepatan atau ritme detak jantung

Intinya Sih...

  • Supraventricular tachycardia (SVT) adalah detak jantung cepat yang tidak disebabkan oleh olahraga, demam, atau stres. Jantung bisa berdetak 100-300 kali per menit.
  • Dalam kebanyakan kasus, SVT terjadi tanpa alasan yang jelas. Ini sering dimulai saat remaja atau awal usia 20-an.
  • SVT adalah jenis aritmia yang paling umum pada bayi dan anak-anak, juga cenderung lebih sering dialami perempuan, terutama selama kehamilan, meskipun dapat dialami siapa pun.

Supraventricular tachycardia (SVT) atau takikardia supraventrikular berarti dari waktu ke waktu jantung berdetak sangat cepat karena alasan selain olahraga, demam tinggi, atau stres. Pada banyak orang dengan kondisi ini, jantung masih bekerja normal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Sistem kelistrikan jantung tidak bekerja dengan benar selama episode SVT, membuat jantung berdetak sangat cepat. Jantung berdetak setidaknya 100 kali per menit dan bisa mencapai 300 kali per menit. Detak jantung biasanya kembali ke tingkat normal (60 sampai 100 denyut per menit) setelah pengobatan atau hilang dengan sendirinya.

SVT mungkin mulai dan berakhir dengan cepat, dan kamu mungkin tidak mengalami gejala. Kondisi ini menjadi masalah jika sering terjadi, berlangsung lama, atau menimbulkan gejala.

1. Jenis

SVT terbagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

  • Atrioventricular nodal reentrant tachycardia (AVNRT): Jenis yang paling umum.
  • Atrioventricular reciprocating tachycardia (AVRT): Merupakan jenis paling umum kedua, paling sering didiagnosis pada orang yang lebih muda.
  • Takikardia atrium: Jenis ini lebih sering didiagnosis pada orang dengan penyakit jantung. Takikardia atrium tidak melibatkan nodus atrioventrikel.

Jenis SVT lain meliputi:

  • Takikardia sinus.
  • Sinus nodal reentrant tachycardia (SNRT).
  • Inappropriate sinus tachycardia (IST).
  • Takikardia atrium multifokal (MAT).
  • Junctional ectopic tachycardia (JET).
  • Nonparoxysmal junctional tachycardia (NPJT).

2. Penyebab

Supraventricular Tachycardia: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi supraventricular tachycardia (commons.wikimedia.org/J. Heuser)

Dalam kebanyakan kasus, SVT terjadi tanpa alasan yang jelas. Ini sering dimulai saat remaja atau awal usia 20-an.

Kadang, seseorang dilahirkan dengan jalur atau sirkuit listrik abnormal di jantung. Sirkuit yang rusak juga dapat terbentuk dari jaringan parut yang tertinggal pascaoperasi.

Jantung lebih mungkin berdetak sangat cepat jika kamu:

  • Merokok.
  • Sangat stres atau lelah.
  • Mengonsumsi banyak kafein dan/atau alkohol.
  • Minum obat-obatan tertentu, seperti obat asma, dekongestan, dan beberapa obat diet herbal.
  • Menggunakan narkoba seperti kokain atau metamfetamin.

SVT adalah jenis aritmia yang paling umum pada bayi dan anak-anak, juga cenderung lebih sering dialami perempuan, terutama selama kehamilan, meskipun dapat dialami siapa pun.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko SVT antara lain:

  • Usia: Beberapa jenis lebih sering terjadi pada usia paruh baya atau lebih tua.
  • Penyakit arteri koroner, penyakit jantung lainnya, atau operasi jantung sebelumnya: Arteri jantung yang menyempit, gagal jantung, kerusakan pada jantung atau katup jantung, kardiomiopati, dan penyakit jantung lainnya dapat meningkatkan risiko SVT.
  • Penyakit jantung bawaan: Cacat jantung bawaan dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, seperti SVT.
  • Penyakit tiroid: Hipertiroidisme maupun hipotiroidisme dapat meningkatkan risiko SVT.
  • Diabetes: Risiko terkena penyakit jantung dan hipertensi sangat meningkat dengan diabetes yang tidak terkendali.
  • Sleep apnea obstruktif: Ini merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan obstruksi berulang pada jalan napas selama tidur. Gangguan tidur ini bisa meningkatkan risiko SVT.
  • Nikotin dan penggunaan obat-obatan terlarang: Nikotin dan narkoba seperti amfetamin dan kokain dapat memicu episode SVT.

3. Gejala

Gejala SVT dapat meliputi:

  • Perasaan berdebar di dada (palpitasi).
  • Ketidaknyamanan dada, seperti tekanan, sesak, atau nyeri.
  • Hilang kesadaran, atau merasa pusing atau ingin pingsan.
  • Sesak napas.
  • Merasakan denyut nadi. Kamu mungkin merasakan atau melihat nadi berdenyut, terutama di leher, di mana pembuluh darah besar dekat dengan kulit.
  • Berkeringat.

Beberapa orang dengan SVT tidak memiliki gejala.

Baca Juga: Takikardia, Jantung yang Berdetak Lebih Cepat dari Biasanya

4. Diagnosis

Supraventricular Tachycardia: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi electrocardiogram untuk diagnosis supraventricular tachycardia (pexels.com/Luan Rezende)

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan menggunakan tes untuk membantu mendiagnosis SVT dan jenisnya. Beberapa tes membantu dokter memeriksa kemungkinan penyebab dan komplikasi yang mendasarinya.

Beberapa tes yang akan digunakan mungkin termasuk:

  • Electrocardiogram: Tes pertama yang paling penting untuk memeriksa ritme abnormal.
  • Electrocardiogram berkelanjutan: Untuk melihat irama jantung dalam jangka waktu yang lebih lama.
  • Tes darah: Untuk menguji berbagai penyebab.
  • Rontgen dada: Untuk memeriksa masalah paru-paru dan melihat ukuran jantung.
  • Latihan tes stres: Untuk melihat bagaimana jantung bekerja selama latihan.
  • Echocardiography: Untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung.
  • Studi elektrofisiologi: Untuk mengevaluasi aktivitas listrik dan jalur di jantung.

Kemungkinan dokter akan merujuk kamu ke spesialis jantung.

5. Pengobatan

SVT butuh pengobatan jangka pendek dan jangka panjang. Pilihan untuk pengobatan jangka pendek meliputi:

  • Manuver untuk menghentikan SVT, seperti mencoba bernapas dengan otot perut tetapi kamu tidak membiarkan udara keluar dari hidung atau mulut (bearing down).
  • Obat-obatan seperti calcium channel blocker, beta blocker, atau adenosin.
  • Elektrokardioversi, yang mengirimkan kejutan ke jantung untuk mengembalikannya ke ritme normal.
  • Ablasi kateter.

Manuver sering menjadi pengobatan pertama, kecuali gejalanya parah. Upaya ini untuk mengaktifkan saraf vagus. Mengaktifkan saraf ini dapat menyebabkan perlambatan singkat detak jantung untuk memutus sirkuit abnormal.

Dokter mungkin meminta kamu melakukan manuver Valsava (menahan otot perut, seolah sedang mencoba untuk buang air besar). Dokter mungkin juga mencoba memijat arteri karotis di leher, meminta kamu meniup sedotan, atau batuk keras.

Masing-masing teknik tersebut kadang dapat mengatasi SVT. Jika tidak, obat-obatan mungkin diberikan. Jika gejala parah atau kondisi tidak stabil, elektrokardioversi dapat dilakukan sebagai pengobatan pertama.

Pengobatan jangka panjang tergantung pada jenis SVT dan intensitas gejala. Pengobatan mungkin tidak diperlukan jika kamu hanya mengalami satu episode atau sangat jarang, terutama jika SVT hilang dengan manuver saja.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang hanya dikonsumsi sesuai kebutuhan. Ini mungkin dipilih jika kamu memiliki kurang dari tiga episode SVT per tahun. Akan tetapi, obat-obatan mungkin butuh waktu 15 hingga 30 menit untuk mulai bekerja. Jika episode SVT lebih sering, kamu mungkin perlu minum obat setiap hari. Beberapa orang mungkin perlu minum beberapa obat untuk mencegah episode SVT.

Ablasi kateter adalah pengobatan pilihan untuk SVT berulang. Dalam beberapa kasus, ini mungkin pengobatan pertama yang disarankan. Ablasi sering kali dapat menyembuhkan SVT.

Ablasi kateter melibatkan penempatan kateter kecil melalui pembuluh darah di selangkangan dan memasukkannya ke jantung. Dokter kemudian melakukan luka bakar kecil atau pembekuan kecil pada bagian jantung yang menyebabkan irama jantung cepat. Tanyakan kepada dokter tentang pilihan perawatan yang tepat.

Selain itu, dokter juga akan memberi rekomendasi lain untuk mengelola SVT. Ini bisa termasuk:

  • Mengurangi alkohol dan kafein.
  • Tidak merokok.
  • Mengurangi stres.
  • Makan makanan yang menyehatkan jantung.

6. Pencegahan

Supraventricular Tachycardia: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi kesehatan jantung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Cobalah identifikasi pemicu SVT dan mencoba menghindarinya untuk mencegah kemunculan episode, misalnya dengan membuat jurnal. Monitor detak jantung, gejala, dan aktivitas saat episode SVT berlangsung.

Gunakan obat dengan hati-hati. Beberapa obat, termasuk obat bebas, dapat mengandung stimulan yang memicu detak jantung cepat.

Menjaga kesehatan jantung adalah langkah penting dalam mencegah SVT. Terapkan pola makan yang sehat untuk jantung, tidak merokok, rutin berolahraga, dan mampu mengelola stres dengan baik.

Bagi kebanyakan orang dengan SVT, kafein dalam jumlah sedang tidak memicu episode. Namun, kafein dalam jumlah besar harus dihindari.

Takikardia supraventrikular adalah masalah dengan kecepatan atau ritme detak jantung. Tergantung pada situasi, mungkin ada hal-hal sederhana yang bisa dilakukan sendiri untuk membantu mengatasi gejala.

Obat untuk memperlambat detak jantung mungkin diperlukan. Minumlah obat yang diresepkan dan ikuti janji tindak lanjut dengan dokter. Tanyakan kepada dokter tentang pilihan perawatan terbaik sesuai kondisi kamu.

Baca Juga: Echocardiogram: Kegunaan, Jenis, Prosedur, Risiko

Referensi

Mayo Clinic. Diakses pada Juni 2024. Supraventricular tachycardia.
Stanford Medicine. Diakses pada Juni 2024. Supraventricular Tachycardia (SVT).
Cedars-Sinai. Diakses pada Juni 2024. Supraventricular Tachycardia.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya