Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Ooforektomi, Operasi Pengangkatan Indung Telur (Ovarium)

Ilustrasi perempuan meletakkan kaca pembesar di depan model anatomi indung telur.
ilustrasi indung telur atau ovarium (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Ooforektomi adalah operasi pengangkatan satu atau kedua indung telur. Prosedur ini dapat berdampak besar bagi tubuh dan kehidupan perempuan.
  • Alasan perempuan butuh ooforektomi meliputi tumor jinak, mutasi gen BRCA, kista ovarium, dan penyakit radang panggul.
  • Ada beberapa cara pengangkatan indung telur, seperti laparoskopi, vaginal, dan laparotomi. Masing-masing memiliki risiko dan waktu pemulihan berbeda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ooforektomi adalah prosedur operasi untuk mengangkat satu atau kedua indung telur (ovarium). Indung telur merupakan kelenjar reproduksi penting pada perempuan. Dari sinilah hormon-hormon utama diproduksi, yang berperan mengatur siklus menstruasi sekaligus menjaga kesehatan tulang dan jantung.

Indung telur juga menyimpan dan membantu pematangan sel telur, yang kelak bisa berkembang menjadi kehamilan. Setiap perempuan umumnya memiliki dua indung telur, letaknya di sisi kiri dan kanan panggul.

Prosedur ooforektomi biasanya dilakukan sebagai upaya mengatasi penyakit tertentu atau mengurangi risiko kanker yang bisa muncul di kemudian hari.

Alasan perempuan butuh ooforektomi

Alasan dokter menyarankan ooforektomi, yang meliputi:

  • Tumor jinak.
  • Mutasi gen BRCA, perubahan DNA yang meningkatkan risiko kanker payudara atau indung telur.
  • Kista ovarium.
  • Kehamilan ektopik.
  • Endometriosis, kondisi sel rahim tumbuh di luar rahim.
  • Kanker ovarium.
  • Penyakit radang panggul, infeksi di atau sekitar ovarium (termasuk abses tubo-ovarium).
  • Torsi ovarium, ketika ovarium berputar pada penyangganya hingga suplai darah terhambat, menimbulkan nyeri hebat.
  • Nyeri panggul kronis atau nyeri pasca­histerektomi yang tetap dirasakan meski ovarium belum diangkat,

Jenis

Ada beberapa jenis ooforektomi, yakni:

  • Ooforektomi unilateral: Satu indung telur diangkat dengan upaya mempertahankan fungsi reproduksi.
  • Ooforektomi bilateral: Pengangkatan kedua indung telur untuk mencegah penyebaran kanker atau gangguan lain.
  • Ooforektomi profilaksis: Langkah pencegahan pada orang dengan risiko tinggi kanker ovarium (atau kanker lain), yang mana kedua ovarium (biasanya beserta tuba falopi) diangkat sebelum munculnya kanker.
  • Salpingo-ooforektomi: Pengangkatan satu atau kedua tuba falopi bersamaan dengan satu atau kedua indung telur.
  • Ooforektomi parsial: Prosedur yang hanya mengangkat sebagian dari satu atau kedua indung telur.

Persiapan

Seorang pasien perempuan berkonsultasi dengan dokter laki-laki.
ilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/SHVETS production)

Dokter bedah akan menjelaskan prosedurnya dan membahas instruksi perawatan sebelum dan sesudah operasi. Pastikan kamu paham risiko operasi, perkiraan waktu pemulihan, dan langkah-langkah prosedur.

Sebelum menjadwalkan operasi, dokter mungkin meminta kamu menjalani tes berikut:

  • Pemeriksaan fisik.
  • Tes darah.
  • Tes urine.
  • USG.
  • MRI.

Beri tahu dokter tentang semua obat yang kamu konsumsi, dan tanyakan apakah perlu dihentikan sebelum operasi. Jangan ragu mengajukan pertanyaan tentang prosedur dan hasil yang diharapkan.

Prosedur

Ada beberapa cara pengangkatan indung telur, masing-masing dengan risiko dan waktu pemulihan berbeda:

  • Pendekatan laparoskopi: Dokter membuat beberapa sayatan kecil (1–2 cm) di perut dan memasukkan kamera mini untuk melihat ke dalam rongga perut. Prosedur ini minimal invasif, risiko infeksi lebih rendah, dan pemulihan biasanya lebih cepat. Kadang dokter juga memakai lengan robotik untuk menggerakkan alat bedah.
  • Pendekatan vaginal: Dilakukan lewat liang vagina, biasanya bersamaan dengan pengangkatan rahim. Teknik ini juga minimal invasif, dengan risiko infeksi kecil dan masa pemulihan yang singkat.
  • Laparotomi: Jika butuh ruang lebih luas, dokter membuka sayatan besar di perut. Ini memungkinkan akses langsung ke indung telur, tetapi waktu pemulihan lebih lama dan risiko komplikasi sedikit lebih tinggi.

Prosedur laparoskopi dan vaginal sering kali cukup rawat inap satu malam atau merupakan tindakan rawat jalan. Artinya, kamu bisa pulang beberapa jam setelah operasi. Laparotomi biasanya memerlukan rawat inap hingga tiga hari. Umumnya, aktivitas dibatasi selama tiga sampai enam minggu. Dokter akan menjadwalkan kontrol lanjutan dan memberi tahu kapan kamu bisa kembali beraktivitas normal.

Perubahan pada tubuh akan tergantung jenis ooforektomi yang dijalani. Jika kamu belum menopause dan kedua indung telur diangkat, kamu akan langsung memasuki menopause. Sebelum operasi, bicarakan dengan doktermu tentang persiapan menghadapi perubahan hormonal pasca­operasi.

Selama prosedur

Selama operasi, tim bedah akan memindahkan kamu ke atas meja operasi.

Jika kamu mendapat anestesi umum, dokter anestesi akan memberikan obat lewat inhalasi atau infus untuk membuat kamu tertidur. Setelah itu, kamu tidak akan ingat apa pun selama prosedur berlangsung.

Selanjutnya, selang endotrakeal dimasukkan ke tenggorokan dan dihubungkan ke ventilator yang mengambil alih pernapasan selama operasi.

Jika kamu menjalani histerektomi vaginal dengan salpingo-ooforektomi bilateral, kamu mungkin diberi anestesi regional. Dokter anestesi akan menyuntikkan obat bius ke tulang belakang dan memberikan sedatif agar kamu tetap tertidur.

Begitu kamu tertidur, asisten bedah akan memasang kateter Foley untuk mengeluarkan urine dan alat kompresi inflatable di kaki untuk mencegah bekuan darah.

Meskipun detailnya tergantung teknik bedah dan prosedur tambahan, tetapi secara umum kamu bisa mengharapkan langkah-langkah ini:

  • Insisi: Sayatan dibuat di perut (besar untuk operasi terbuka, kecil untuk laparoskopi/robotik) atau di atas vagina untuk pendekatan vaginal.
  • Visualisasi: Dokter melihat indung telur lewat sayatan, kadang dengan bantuan gas CO₂ untuk memperjelas pandangan.
  • Pencucian peritoneum: Cairan steril disuntik ke rongga perut dan panggul, lalu diambil kembali untuk diperiksa sel kanker jika perlu.
  • Biopsi: Diambil sampel jaringan bila ada kecurigaan sel kanker.
  • Pengangkatan indung telur: Indung telur dipisahkan dari pembuluh darah dan ligamen, lalu dikeluarkan (dengan kantung lewat sayatan kecil pada laparoskopi atau langsung lewat vagina).
  • Penutupan: Sayatan dijahit dengan benang yang dapat diserap tubuh, lalu ditutup plester atau lem bedah.
  • Persiapan pemulihan: Obat bius dihentikan, selang pernapasan dilepas, dan kamu dipindahkan ke ruang pemulihan.

Lama operasi biasanya antara satu sampai dua jam, tergantung teknik dan tindakan tambahan, misalnya histerektomi.

Setelah operasi

Di ruang pemulihan, kamu akan perlahan terbangun dari anestesi atau sedasi. Perawat akan memantau tanda-tanda vital dan membantu meredakan gejala pascaoperasi seperti nyeri dan mual.

Setelah kamu benar-benar sadar, kamu akan diizinkan pulang (jika operasi rawat jalan) atau dipindahkan ke kamar inap (jika rawat inap).

Kebanyakan pasien yang menjalani ooforektomi dan dirawat inap biasanya tinggal di rumah sakit selama dua hingga tiga malam.

Obat nyeri akan diberikan lewat infus di awal, lalu diganti dengan obat oral sebelum kamu pulang. Kateter Foley juga akan dilepas sebelum kamu pulang.

Untuk makan, kamu disarankan memulai secara bertahap, mulai dari serpihan es, lalu cairan, dan akhirnya makanan padat sesuai toleransi.

Pemulihan

Seorang perawat perempuan memberikan dukungan kepada pasien perempuan yang berbaring di tempat tidur rumah sakit.
ilustrasi pasien di rumah sakit (pexels.com/RODNAE Productions)

Pemulihan pasca ooforektomi akan tergantung pada jenis operasi dan kondisi medis kamu.

Untuk operasi perut terbuka (laparotomi), biasanya kamu harus dirawat inap selama 1–2 malam. Jika laparoskopi, kamu mungkin bisa pulang hari yang sama.

Dokter akan memberi tahu perkiraan waktu pemulihan dan meresepkan obat nyeri. Umumnya, hindari mengangkat beban, menyetir, dan aktivitas berat selama 2–6 minggu, tergantung seberapa invasif operasinya.

Tips pemulihan:

  • Istirahat sebelum operasi dan selama masa pemulihan.
  • Bernapas dalam dan rileks.
  • Atur pola makan dan gunakan obat untuk sembelit bila perlu.
  • Kurangi risiko infeksi dengan menghindari berendam dan pakaian ketat atau sintetis.

Dokter juga akan mengajarkan cara merawat bekas sayatan. Umumnya kamu harus rutin membersihkannya, menjaga area sayatan tetap kering, dan memantau tanda-tanda infeksi (seperti demam atau menggigil; mual atau muntah yang parah atau terus-menerus; nyeri yang parah atau memburuk; kemerahan, terasa hangat, bengak, atau keluarnya cairan dari lokasi sayatan).

Biasanya kamu sudah boleh mandi 24 jam setelah operasi. Dokter akan menyarankan kamu untuk membersihkan luka sayatan dengan lembut, lalu tepuk kering menggunakan handuk bersih. Plester atau lem bedah biasanya lepas sendiri dalam 10 hari pascaoperasi. Jika belum, kamu bisa melepasnya perlahan dan hati-hati, asal sudah diizinkan oleh dokter.

Efek samping pengangkatan indung telur

Meski umumnya aman, tetapi sama seperti operasi lainnya, ooforektomi juga dapat menyebabkan efek samping, seperti:

  • Pendarahan: jika darah keluar terlalu banyak, kamu mungkin perlu transfusi darah.
  • Kerusakan organ sekitar: operasi bisa melukai kandung kemih atau usus, tetapi ini jarang terjadi.
  • Infeksi: bisa muncul beberapa hari hingga minggu setelah operasi, ditandai demam atau kemerahan dan nyeri di sekitar sayatan.
  • Hernia: otot di sekitar sayatan bisa melemah, menyebabkan hernia.
  • Pecahnya tumor: tumor yang pecah bisa menyebarkan sel kanker ke tubuh.
  • Sisa sel ovarium: sel indung telur yang tertinggal bisa terus menimbulkan masalah, misalnya nyeri panggul.
  • Kehilangan kesuburan: jika kedua indung telur diangkat, kamu perlu bantuan seperti bayi tabung (IVF) untuk bisa hamil.

Dokter akan membahas semua risiko ini sebelum operasi. Jika dokter menyarankan ooforektomi, artinya manfaatnya dianggap lebih besar daripada risikonya untuk kamu.

Hidup setelah indung telur diangkat

Menopause

Indung telur memproduksi estrogen dan progesteron untuk mengatur siklus menstruasi. Jika kedua indung telur diangkat, menopause langsung dimulai. Kamu mungkin mengalami gejala seperti:

  • Hot flash (sensasi panas tiba-tiba).
  • Vagina kering.
  • Risiko osteoporosis lebih tinggi.
  • Kecemasan atau depresi.
  • Penyakit jantung.
  • Gangguan memori.
  • Turunnya gairah seksual.

Dokter mungkin menyarankan terapi hormon dosis rendah, obat lain, atau perubahan gaya hidup untuk meredakan gejala.

Kehamilan

Pengangkatan satu indung telur tidak mengubah peluang hamil, selama indung telur dan tuba falopi yang satunya berfungsi normal. Namun, jika kedua indung telur diangkat, kamu tidak bisa hamil secara alami dan mungkin membutuhkan IVF. Bicarakan ke spesialis kesuburan jika kamu ingin punya anak setelah ooforektomi.

Kesehatan seksual

Sebagian besar orang kembali menikmati aktivitas seksual seperti biasa setelah ooforektomi. Namun, beberapa mengalami kekeringan atau ketidaknyamanan saat berhubungan. Jika kamu mengalaminya, diskusikan dengan dokter.

Terapi pengganti hormon

Terapi pengganti hormon membantu meredakan gejala menopause serta meningkatkan kualitas hidup dan mencegah risiko kesehatan jangka panjang. Pastikan menimbang untung ruginya dan mendiskusikannya dengan dokter.

Menjalani ooforektomi biasanya terasa lebih kompleks dibandingkan operasi perut lainnya. Alasannya, prosedur ini membawa konsekuensi besar bagi tubuh dan kehidupan perempuan. Mulai dari risiko mengalami menopause secara tiba-tiba, hilangnya kemampuan untuk hamil, dan lainnya.

Karena itu, memahami seluk-beluk operasi ini menjadi langkah penting sebelum menjalaninya. Makin banyak informasi yang kamu pelajari, makin siap pula kamu menghadapi prosesnya.

Jangan ragu untuk terus berkomunikasi dengan tim medis. Tanyakan hal-hal yang masih membuatmu bingung, sampaikan kekhawatiran yang ada di benakmu. Tim bedah ada untuk membantumu, memastikan prosedur berjalan sebaik mungkin, sekaligus memberikan dukungan pada setiap tahap perjalananmu.

Referensi

"Oophorectomy." Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

"Oophorectomy (Ovary Removal Surgery)." WebMD. Diakses September 2025.

"Oophorectomy: Everything you need to know." Medical News Today. Diakses September 2025.

"Oophorectomy: Everything You Need to Know." Verywell Health. Diakses September 2025.

Ashli A. Lawson and Rebecca M. Rentea, “Oophorectomy,” StatPearls - NCBI Bookshelf, February 22, 2025, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/books/NBK559235/.

"Oophorectomy: What It Is and What to Expect." Healthline. Diakses September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Apakah Pisang Aman Dikonsumsi Pasien Diabetes?

18 Sep 2025, 08:06 WIBHealth